Ragusa Es Italia
Ragusa Es Italia adalah toko es krim yang berdiri sejak tahun 1932 di Batavia.[1] Produk es Italia yang dijual ditoko ini menggunakan bahan dasar susu sapi segar sehingga menghasilkan es krim dengan tekstur yang lembut.[2]
Sejarah
Ragusa didirikan oleh dua orang berkebangsaan Italia yang bernama Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa. Mereka datang ke Batavia pada tahun 1930-an untuk belajar menjahit di daerah Jakarta Pusat. Setelah lulus, kedua bersaudara tersebut pergi ke Bandung dan bertemu dengan seorang wanita Eropa yang memiliki peternakan sapi dan memberikan banyak susu sapi kepada mereka. Susu sapi tersebut dimanfaatkan Luigie dan Vincenzo sebagai bahan untuk membuat es krim Italia yang ternyata banyak disukai.[1] Dengan dibantu oleh tiga orang saudara laki-laki lainnya membangun toko es krim Ragusa pertama di Jalan Pos (sekarang Jalan Naripan), Bandung.[3][4] Dalam menjalankan usahanya, Ragusa dibantu oleh Jo Giok Siaw, seorang di sekolah menjahit.[2][1]
Luigie dan Vincenzo mulai menjual es krim mereka di Pasar Gambir (Jakarta Fair) sejak tahun 1932. Namun karena tempat tersebut hanya ramai setahu sekali, mereka membuka kafe di Citadelweg (sekarang Jalan Veteran I no. 10), Jakarta Pusat pada tahun 1947.[1] Di tahun 1945-1972, penjualan es krim ini sempat menurun karena banyaknya pelanggan warga negara asing yang pulang ke negaranya. Setelah periode tersebut, penjualan es krim baru mulai meningkat dan stabil kembali.[2]
Salah seorang dari lima bersaudara Ragusa, yaitu Francesco Ragusa menikah dengan anak perempuan Jo Giok Siaw yang bernama Liliana.[1][5] Pada tahun 1970-an, Ragusa bersaudara dan Liliana pindah ke Grottaglie, Taranto, Italia dan menyerahkan usaha es krim mereka ke adik Liliana yang bernama Buntoro dan istrinya Sias Mawarni.[5]
Produk
Toko es krim Italia ini hanya menjual tujuh rasa dasar es krim yang meliputi coklat, vanila, mocca, stroberi, nougat, durian, dan rum raisin dan beberapa kombinasi es krim lainnya. Ketika berbagai industri es krim mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1980-an, penjualan Ragusa sempat menurun namun dengan cepat meningkat kembali karena mereka menjual hasil olahan es krim tanpa busa, berbeda dengan industri pada umumnya.[5]
Referensi
- ^ a b c d e (Inggris)My Jakarta: Sias Mawarni, Owner of Legendary Ragusa Ice Cream Shop, The Jakarta Globe. Nariswari Dita Yudianti. October 31, 2011.
- ^ a b c Ragusa, Rahasia Cita Rasa Dan Rahasia Sejarah. Kabarinews.com: Jembatan Informasi Indonesia - Amerika. Yayat Suratmo. September 16, 2008.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamabin
- ^ Thesis Ragusa Es Italia, Binus.ac.id.
- ^ a b c (Inggris)Ragusa still offering a scoop or two after 70 years on. The Jakarta Post. June 01 2003. Primastuti Handayani.