Ilmu pangan

Revisi sejak 13 Maret 2014 10.52 oleh Hysocc (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Ilmu pangan''' adalah disiplin ilmu di mana keteknikan, biologi, dan sains fisik, digunakan untuk mempelajari sifat dari bahan pangan, penyebab penuruna...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ilmu pangan adalah disiplin ilmu di mana keteknikan, biologi, dan sains fisik, digunakan untuk mempelajari sifat dari bahan pangan, penyebab penurunan kualitas bahan pangan, prinsip yang mendasari pemrosean pangan, dan peningkatan konsumsi bahan pangan di masyarakat.[1] Sumber lain mendefinisikan ilmu pangan lebih sederhana, yaitu penerapan ilmu dan keteknikan dalam mempelajari sifat fisik, kimia, dan biokimia pangan dan prinsip pemrosesan pangan.[2]

Sub-disiplin

Beberapa sub disiplin dari ilmu pangan yaitu:

Institusi

Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, organisasi yang betanggung jawab dalam bidang ilmu dan teknologi pangan adalah Institute of Food Technologists yang berkantor pusat di Chicago, Illinois, yang merupakan anggota dari International Union of Food Science and Technology (IUFoST).

Australia

Di bawah CSIRO terdapat 11 divisi penelitian utama di mana salah satu divisinya, yaitu Animal, Food & Health Sciences, bertanggung jawab terhadap ilmu dan teknologi pangan. Selan itu, ada juga Food Science Australia di bawah pemerintahan negara bagian Victoria.[3]

Indonesia

Berbagai perguruan tinggi di Indonesia mempelajari ilmu dan teknologi pangan, dan yang menjadi pionir adalah Institut Pertanian Bogor dengan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan.

Referensi

  1. ^ Heldman, Dennis R. "IFT and the Food Science Profession." Food Technology. October 2006. p. 11.
  2. ^ Potter, Norman N.; Hotchkiss, Joseph H. (1998). Food Science. Food science texts series (edisi ke-5th). Springer. ISBN 9780834212657. 
  3. ^ http://www.foodscience.afisc.csiro.au/

Bahan bacaan terkait

  • Genevieve Wanucha, "Two Happy Clams: The Friendship that Forged Food Science", Food Technology, November 2009, p. 88.

Pranala luar