Waduk Pacal
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Waduk Pacal yang berada di 35 Km selatan wilayah Bojonegoro ini, merupakan bangunan peninggalan Belanda, tepatnya diresmikan sejak tahun 1933. Termasuk salah satu bangunan bersejarah berukuran raksasa yang masih berfungsi hingga kini. Tepatnya di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, bangunan yang kokoh dengan arsitektur khas jaman kolonial Belanda menjadi daya tarik utama Waduk Pacal.
Waduk Pacal |
---|
Tak hanya itu, perjalanan menuju lokasi waduk pacal juga merupakan daya tarik tersendiri. Jalanan membelah hutan jati dan tebing-tebing yang digunakan sebagai ladang masayarakat sekitarpun tak kalah mempesona.Jalan utama menuju Waduk Pacal terbilang mulus, karena merupakan jalan provinsi yang menuju Kabupaten Nganjuk. Dari Kabupaten Nganjuk kira-kira 30 km ke arah utara. Di sepanjang perjalanan kita bisa menikmati keindahan khas hutan jati dia areal Pegunungan Kendeng.Saat musim hujan debit air yang melimpah laksana danau yang amat luasnya, apalalagi di selatan waduk ada semacam 'pulau' kecil yang sunggguh menantang untuk disinggahi sejenak bagi para petualang. Begitu melimpahnya air bahkan sampai menembus bawah Jembatan Kedungjati yang juga tak kalah eloknya. Dari Jembatan Kedungjati ini kita bisa menikmati keindahan Waduk Pacal. Apalagi saat matahari terbenam, sungguh luar biasa. Saat musim kemarau, sekitar waduk berubah fungsi menjadi ladang dan perkebunan bagi masayarakat setempat.Tanah merekah di sekitar menara waduk, seolah membawa ke dunia yang berbeda.
Namun saat musim penghujan, air dalam jumlah besar membuat Waduk Pacal bagaikan danau yang sangat indah, dengan perbukitan dan pohon-pohon raksasa di sekitarnya. Saat itulah, hampir setiap pagi ratusan pemancing dari dalam dan luar kota memenuhi Waduk Pacal, bila airnya tak terlalu penuh, mereka bisa memanfaatkan belasan pulau-pulau kecil sebagai tempat memancing.
Tentunya dengan memanfaatkan perahu milik warga, tak terlalu mahal untuk sekali jalan pulang pergi menuju pulau kecil, tarifnya hanya berkisar Rp 20.000. Bila ingin berwisata kuliner secara alami, di sekitar Waduk Pacal juga tersedia warung-warung yang bersedia membakarkan ikan hasil pancingan, tentunya ikan air tawar.