Catur (wayang kulit)

Revisi sejak 5 Mei 2014 16.13 oleh BP90Vincentius (bicara | kontrib) (Membuat halaman catur (pewayangan))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Catur (dalam pewayangan) merupakan semua wujud wacana atau bahasa yang diucapkan oleh dalang dalam pentas pewayangan.[1] Kata catur sendiri memuat makna perbincangan dan pembicaraan. [2] Maka perbincangan para tokoh wayang dibawakan oleh dalang disebut catur.[3] Catur memuat nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam sebuah lakon wayang dan menjadi unsur yang penting dalam seni pedalangan. [4] [5]

Rujukan

  1. ^ Bambang Murtiyoso, dkk (2007). Teori Pedalangan. Surakarta: ISI Surakarta. ISBN 979-8217-60-8. 
  2. ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Diakses tanggal 5 Mei 2014. 
  3. ^ Soetarno, dkk (2007). Estetika Pedalangan. Surakarta: ISI Surakarta. ISBN 979-8217-59-4. 
  4. ^ I Ketut Muada (2013). Pakeliran Wayang Inovatif Lakon Dalem Sidakarya (Tesis). Denpasar: ISI Denpasar. p. 16. 
  5. ^ Amirul Sholihah (2008). Makna Filosofis Punakawan dalam Wayang Jawa (Tesis). Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. p. 25.