Asmara Djaja

Revisi sejak 9 Mei 2014 22.13 oleh BP02Aveline (bicara | kontrib) (Sinopsis)

Asmara Djaja atau yang lebih dikenal dengan sebutan Asmara Jaya merupakan sebuah novel yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1928. Novel ini ditulis oleh Djamaluddin Adinegoro, yang merupakan adik dari Muhammad Yamin. Novel ini merupakan salah satu dari sedikit novel yang ada pada tahun tersebut yang tokoh protagonisnya berhasil dalam cinta. Asmara Jaya memperlihatkan bahwa seseorang yang mempunyai pendidikan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan bijaksana.

Sinopsis

Menceritakan tentang perkawinan antar-etnis yang berawal di Minangkabau. Rustam dan Nuraini yang keduanya merupakan keturunan Minangkabau melangsungkan pernikahan mereka di Padang, Sumatra Barat. Rustam hanya menghadiri pernikahannya itu, kemudian bergegas berangkat ke Bandung untuk menandatangani suatu dokumen. Setelah pernikahan, Nuraini datang mengunjungi Rustam, tetapi ia mendapati Rustam telah menikah dengan Dirsina, seorang perempuan Sunda. Putra Rustam dengan Dirsina baru saja meninggal. Nuraini pun merasa sakit hati dan kemudian memutuskan kembali. Sepanjang perjalanannya, ia bertemu dengan Ibrahim Siregar, seorang pria yang mengganggu pikirannya.

Sebenarnya, orangtua Rustam menolak keberadaan Dirsina karena keluarga itu tidak memperbolehkan pernikahan antar-etnis dan hal itu dilarang dalam tradisi. Meski kini menikah dengan dua perempuan, Rustam menegaskan bahwa ia hanya mencintai Dirsina. Ini yang menyebabkan ibu Nuraini setuju apabila Dirsina tetap bersama Rustam dan menceraikan anaknya. Akhir cerita, keluarga Rustam menerima keberadaan Dirsina dan orangtuanya menerima Dirsina sebagai menantunya.

Sejarah publikasi

Diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka pada tahun 1928, kemudian Asmara Djaja dicetak ulang tiga tahun kemudian. Namun, Adinegoro tidak menulis novel lagi setelahnya.

Pengaruh terhadap kesusastraan Indonesia

Referensi