Mau mesir
Kucing Egyptian Mau adalah salah satu ras kucing domestik tertua yang pernah ada.[1] Kucing Egyptian Mau memiliki ukuran badan sedang dan memiliki bulu dan kulit bercorak tutul yang ada di tubuhnya, yang bukan hasil rekayasa genetik seperti kucing Bengal.[2] Kucing Egyptian Mau dipercaya merupakan keturunan Kucing Liar Afrika (Felis Lybica ocreata). Proses domestikasi ras ini diperkirakan sekitar tahun 4000 sampai dengan 2000 SM (sebelum masehi). Orang Mesir kuno sering menggunakan kucing ini untuk mencari dan berburu burung. Kucing Egyptian Mau sering sekali terlihat ukiran di dinding kuil yang menggambarkannya sedang berburu di daerah rawa dan menggigit burung di mulutnya. Hieroglif Mesir tertua adalah hieroglif yang bergambar kucing Egyptian Mau yang dibuat sekitar tahun 2200 SM.[1]
Kucing Egyptian Mau | |
---|---|
Berkas:EgyptianMau.jpg | |
Kucing Egyptian Mau. | |
Asal | Mesir |
Standar ras | |
TICA | standar |
FIFe | standar |
CFA | standar |
CCA | standar |
AACE | standar |
ACFA/CAA | standar |
Kucing domestik (Felis catus) |
Sejarah
Sekitar tahun 2000 SM, kucing Egyptian Mau banyak memegang peranan dalam kebudayaan Mesir kuno. Kucing ini dipuja sebagai dewa yang mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan masyarakat pada saat itu. Ada sekitar 20 dewa dan dewi yang berbentuk kucing. Pada zaman ini, banyak muncul mitos dan kutukan yang berhubungan dengan kucing. Kucing yang mati pada zaman ini dijadikan mumi kemudian dimakamkan. Pemiliknya sekeluarga, mencukur alisnya sebagai tanda berkabung. Hal menarik lain dari zaman ini yaitu, hukuman mati bagi seseorang yang menyakiti kucing.[1]
Selama Perang Dunia II, ras kucing Egyptian Mau terancam kepunahannya. Kemudian, ras ini diselamatkan oleh seorang putri Rusia yang diasingkan yang bernama Nathalie Troubetskoy. Ketika sedang berada di Italia, ia mendapatkan seekor kucing Egyptian Mau dari seorang anak kecil. Anak kecil tersebut mendapatkannya dari seorang diplomat. Troubetskoy berusaha mengetahui lebih banyak mengenai kucing tersebut dan kemudian bertekad untuk mengembangbiakkannya. Banyak dari kucing Egyptian Mau yang ada sekarang ini merupakan keturunan kucing-kucing Troubetskoy.[1]
Egyptian Mau pertama kali tampil dalam kontes kucing di Amerika Serikat pada tahun 1957. Sekitar tahun 1979, CFA mengakui keberadaan ras ini.[1]
Karakteristik
Kucing Egyptian Mau adalah kucing domestik tercepat yang mampu berlari dengan kecepatan 36 mph (58 km/jam). Ras lain yang dapat berlari cepat juga adalah kucing American Shorthair, yang mampu berlari dengan kecepatan 31 mph (50 km/jam). Kucing Egyptian Mau adalah kucing sangat kuat bila dibandingkan kucing-kucing lain yang seukurannya. Dapat dibilang, kucing ini adalah miniatur Cheetah. Seperti Cheetah, kucing Egyptian Mau mempunyai kaki belakang yang panjang dan kulit yang tipis dan lentur di sekitar perut dan kaki belakang. Hal ini menyebabkan kaki dapat meregang lebih jauh pada saat berlari.[1]
Kucing Egyptian Mau dianggap sebagai leluhur para kucing yang ada sekarang. Beberapa bentuk anatomi, perilaku dan sistem metabolisme tubuhnya berbeda dengan ras kucing lainnya. Kucing Egyptian Mau sensitif terhadap perubahan suhu. Suhu tubuh mereka lebih tinggi dibandingkan kucing lainnya. Kucing Egyptian Mau juga sangat sensitif terhadap obat bius dan obat-obatan lainnya.[1]
Periode kehamilan kucing Egyptian Mau diketahui lebih lama dibandingkan periode kehamilan kucing lainnya. Kucing ini mengalami masa kehamilan 73 hari. Padahal, periode kehamilan maksimal kucing lainnya hanya antara 65-67 hari, kecuali kucing Siam yang mungkin sehari atau 2 hari lebih panjang dari normalnya.[2]
Kucing Egyptian Mau mempunyai suara yang unik. Kadang-kadang mereka mengeluarkan suara mengeong yang mirip bunyi jangkrik atau suara orang terkekeh seperti pada Hyena. Perilaku lain yang cukup menarik adalah pada saat mereka sedang senang. Kucing Egyptian Mau menggerakkan kaki belakang ke atas-bawah seperti menari pada saat senang.[1] Selain itu, kucing Egyptian Mau akan melakukan Spraying (menyemprot urin) untuk menandai wilayahnya. Namun, uniknya spraying yang mereka lakukan sesungguhnya tidak mengeluarkan semprotan urin.[2] Kucing Egyptian Mau yang murni sangat jarang ditemukan.[1] Kucing Egyptian Mau termasuk kucing yang langka. Dilaporkan pada tahun 2006, jumlah kucing Egyptian Mau yang terdaftar di CFA hanya sekitar 6.741 ekor, dan berdasarkan catatan GCCF pada tahun 2007, mereka hanya mendaftarkan tidak lebih dari 200 ekor anakan kucing Egyptian Mau setiap tahunnya. Menjaga kestabilan populasi kucing Egyptian Mau adalah tugas utama dari organisasi EMRO (Egyptian Mau Rescue Organization).[2]
Terdapat lima warna pada kucing Egyptian Mau, yaitu silver, smoke, bronze, black dan pewter (abu-abu gelap). Untuk keperluan kontes kucing, hanya tiga warna pertama yang diakui. Semua kucing Egyptian Mau yang murni harus mempunyai warna mata hijau.[1]
Referensi