Biawak tanpa telinga
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP89Siti (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 26 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 15 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP89Siti (Kontrib • Log) 3799 hari 508 menit lalu. |
Biawak borneo | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | Squamata
|
Famili: | |
Genus: | Lanthanotidae
|
Spesies: | L. borneensis[1]
|
Biawak tak bertelinga adalah salah satu hewan endemik Kalimantan, Indonesia.[2] Biawak tak bertelinga termasuk dalam ordo ''Squamata'' dan termasuk suku Varanoidea.[2] Hewan ini memiliki nama ilmiah Lanthanotus borneensis.[2] Biawak tak bertelinga pertama kali ditemukan pada tanggal 30 Mei 2008.[1] Hewan ini pertama kali di temukan di bawah sampah daun dekat dengan sungai berbatu di daerah Landak, Kalimantan.[1] Biawak tak bertelinga juga disebut dengan biawak borneo karena ditemukan di Borneo yang tak lain adalah nama lain dai Pulau Kalimantan.[2]
Habitat, persebaran dan perilaku
Biawak tak bertelinga dapat ditemukan di daerah dekat dengan sungai. [3] Biawak tek bertelinga adalah hewan yang aktif pada malam hari atau disebut dengan nokturnal.[3] Hewan ini termasuk dalam hewan semiaquatik atau kadang-kadang hidup di air kadang di darat.[3] Hewan ini sangat jarang muncul sehingga perilaku atau kebiasannya kurang bisa diamati.[3] Biawak tak bertelinga termasuk hewan''reptile'' yang berkembangbiak dengan cara bertelur.[4]
Gambaran
Biawak tak bertelinga sebenarnya bukanlah golongan biawak tetapi hewan ini bentuknya mirip dengan biawak sehingga disebut biawak tak bertelinga.[2] [5] Ciri umum biawak tak bertelinga adalah tidak ada lipatan gular, hidung tumpul dan telinga eksternal.[5] Selain ciri tersebut, biawak tak bertelinga juga memiliki kelopak mata transparan yang lebih rendah daripada hewan lain yang masih sebangsa dengannya.[5]
Kulit pada seluruh tubuh biawak tak bertelinga dibenuhi dengan gerigi-gerigi seperti pada buaya.[5] Gerigi ini tersusun secara teratur berbentuk garis mulai dari bagian kepala sampai pada ekor.[5] Warna kulit hewan ini adalah coklat tua pada bagian atas dan berwarna coklat agak muda pada bagian perutnya.[4]
Biawak tak bertelinga memiliki ekor yang cukup panjang. [4] Ekor hewan ini juuga terdapat gerigi seperti buaya.[4] Hewan yang mirip biawak ini memiliki empat kaki yang terletak di depan dan belakang.[4] Setiap kaki hewan ini terdapat lima jari kaki.[4] Biawak tak bertelinga juga disebut dengan fosil hidup karena hewan ini ada sejak hewan lain yang sudah punah ada.[6] Biawak tak bertelinga memiliki ukuran panjang antara 42 hingga 55 cm.[6] Badan dan ekor biawak tanpa telinga berbentuk silinder.[6] kaki hewan tersebut termasuk memiliki ukuran yang pendek dilengkapi dnegan kuku yang tajam.[6] Berdasarkan ukuran tersebut, biawak tanpa telinga ini termasuk hewan berukuran sedang di kelasnya.[6] Biawak tak bertelinga yang sudah dewasa, panjang 420 hingga 550 mm.[6]
Rujukan
- ^ a b c "First record of the Borneo Earless Monitor Lanthanotus borneensis" (PDF). Jott Short Communication. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d e "The Bornean Earless Monitor Lizard in Kalimantan". Herptnation Media. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d "Lanthanotus borneensis, Earless 'Monitor'". Digimorph. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d e f "First record of the Borneo Earless Monitor Lanthanotus borneensis". James Cook University Australia. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d e "Lanthanotus borneensis". The Reptile Database. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d e f "Varanoid Lizards of the World". Indiana University Press. Diakses tanggal 9 Mei 2014.