Meugang
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP34Itang (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 21 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP34Itang (Kontrib • Log) 3846 hari 82 menit lalu. |
Meugang adalah tradisi masyarakat Aceh memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu.[1] Meugang atau Makmeugang adalah tradisi menyembelih kurban berupa kambing atau sapi dan dilaksanakan 3 tahun sekali, yakni Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri.[1] Sapi dan kambing yang disembelih berjumlah ratusan.[2] Selain kambing dan sapi, masyarakat Aceh juga menyembelih ayam dan bebek.[2] Tradisi Meugang di desa biasanya berlangsung satu hari sebelum bulan Ramadhan atau hari raya, sedangkan di kota berlangsung dua hari sebelum Ramdhan atau hari raya.[3]
Sejarah
Tradisi Meugang sudah dilaksanakn sejak ratusan tahun yang lalu di Aceh.[2] Meugang dimulai sejak masa Kerajaan Aceh.[2] Tradisi Meugang dimanfaatkan oleh pahalawan Aceh dalam bergerilya, yakni daging sapi dan kambing diawetkan untuk perbekalan.[2]
Referensi
- ^ a b "Meugang, Tradisi Unik Lebaran di Aceh". travel.detik.com. Diakses tanggal 21 Mei 2014.16.00.
- ^ a b c d e . acehpedia.org http://acehpedia.org/Tradisi_Meugang. Diakses tanggal 21 Mei 2014.16.00. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ "Meugang, Tradisi Makan Daging di Aceh". liputan6.com. Diakses tanggal 21 Mei 2014.16.25.