Elastin
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP89Siti (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 16 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP89Siti (Kontrib • Log) 3851 hari 221 menit lalu. |
Elastin adalah protein pada kulit dan jaringan tubuh yang membantu untuk menjaga kulit supaya fleksibel dan kencang.[1] Pengertian elastin menurut Ensiklopdia Indonesia adalah “zat putih telur termasuk albuminoida yang sangat resisten terhadap perubahan kimiawi serta memberikan sifat-sifat khusus pada jaringan ikat elastis”.[2] Elastin meberikan efek atau reaksi kembali ke posisi semula saat kulit ditarik.[1] Zat tersebut juga dapat membantu menjaga kulit agar tetap halus karena meregangkan otot.[1] Elastin akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia seseorang.[1] Kehilangan atau berkurangnya elastin akan mengakibatkan kulit menjadi berkerut.[1] Orang yang hamil mungkin juga akan mengalami pengerutan pada kulit perutnya, hal ini juga akibat berkurangnya elastin akibat peregangan yang berlebihan saat hamil.[1] Elastin merupakan bagian dari jaringan ikat.[3] Fungsi elastin dalam jaringan ikat bekerjasama dengan kolagen.[3] Elastin memberikan kesan elastis sedangkan kolagen bertugas memberikan kesan kaku pada jaringan ikat.[3] Elastis sangat penting untuk elastisitas dan ketahanan banyak jaringan vertebrata termasuk arteri besar, paru-paru, ligamen, tendon, kulit, dan tulang rawan elastis.[4]