Jembatan Pasupati
Jembatan Pasupati atau Jalan Layang Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m.[1]
Jembatan Pasupati | |
---|---|
Koordinat | 6°53′56″S 107°36′22″E / 6.899°S 107.606°E |
Lokal | Jawa Barat |
Karakteristik | |
Panjang total | 2,8 km |
Lebar | 30-60 m |
Lokasi | |
Koordinat: 6°53′42″S 107°36′24″E / 6.89500°S 107.60667°E |
Pembangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari pemerintah Kuwait. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya pada tanggal 26 Juni 2005 uji coba pertama sudah dilakukan. Jembatan ini akan menjadi salah satu markah tanah Kota Bandung.
Jembatan ini menghubungkan Jalan Terusan Pasteur (Dr. Djundjunan) dan Jalan Surapati, dan dari sinilah nama Pasupati berasal. Dengan adanya jembatan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan di Bandung Utara.
Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, pada malam hari bagian tengah Jembatan Pasupati diterangi lampu sorot warna-warni.[2] Di bawah Jembatan Pasupati terdapat taman yang bernama Taman Pasupati.
Jembatan ini dibangun dengan menggunakan konstruksi cable-stayed.