Fenolftalein

senyawa kimia

Fenolftalin adalah pewarna yang berperan sebagai indikator pH.[1]

Proses sintesis fenolftalin

Aplikasi

Indikator pH

Fenolftalin biasanya digunakan sebagai indikator keadaan suatu zat yang bersifat lebih asam atau lebih basa.[2] Prinsip perubahan warna ini digunakan dalam metode titrasi.[2] Fenolftalin cocok untuk digunakan sebagai indikator untuk proses titrasi HCl dan NaOH.[2] Fenolftalin tidak akan berwarna (bening) dalam keadaan zat yang asam atau netral, namun akan berwarna kemerahan dalam keadaan zat yang basa.[2] Tepatnya pada titik pH di bawah 8,3 fenolftalin tidak berwarna, namun jika mulai melewati 8,3 maka warna merah muda yang semakin kemerahan akan muncul. Semakin basa maka warna yang ditimbulkan akan semakin merah. [2]

Obat

Fenolftalin juga digunakan sebagai obat. Aktivitasnya di dalam tubuh adalah akan dilarutkan oleh garam dan empedu pada usus kecil.[1] Senyawa ini memiliki aktivitas laksatif sehingga digunakan sebagai obat pencahar.[1] Aktivitas laksatifnya disebabkan oleh perangsangan pada usus besar.[1] Fenolftalin mulai bekerja 4 hingga 8 jam setelah pemberian, tanpa efek samping sakit perut dan kejang-kejang.[1] Efek samping dari fenolftalin adalah menimbulkan gangguan bagi ginjal.[1] Fenolftalin sebanyak 10 hingga 15 % akan diserap oleh tubuh dan bersifat sedikit beracun bagi tubuh.[1] Pemakaian fenolftalin dapat menyebabkan urin menjadi berwarna kemerahan karena fenolftalin juga merupakan indikator pH yang bersifat basa. [1]\

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h Widjajanti VN. 1991. Obat-obatan. Yogyakarta : Kanisius.
  2. ^ a b c d e Chang R. 2003. Kimia Dasar : Konsep-konsep Inti Jl. 2 Ed. 3. Jakarta : Erlangga.