Etambutol
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP49Khoirur (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 16 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP49Khoirur (Kontrib • Log) 3817 hari 1155 menit lalu. |
Etambutol atau Ethambutol adalah antibiotik yang mencegah pertumbuhan bakteri tuberculous di dalam tubuh.[1] Ethambutol biasanya digunakan untuk mengobati tubercolosis (TB).[1] Penggunaan ethambutol secara berlebihan atau penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping.[1]
Efek fek samping Ethambutol yang tersering adalah toksisitas yang terjadi pada mata dan pencegahan terhadap munculnya efek samping ini masih merupakan kontroversi.[2] Penelitian pada hewan ditemukan bahwa ethambutol memiliki efek toksik pada serabut saraf di ganglion retina.[2] Terjadinya keluhan pada mata biasanya lambat, bisa berbulan-bulan setelah mulai terapi (rata-rata antara 3-5 bulan, bahkan ada yang sampai 12 bulan), jarang sekali yang muncul secara akut.[2] Pasien yang terkena efek samping akan mengeluh penurunan tajam penglihatan pada kedua mata tanpa disertai rasa sakit, penurunan terhadap kontras dan sensitivitas warna serta gangguan lapang pandang.[2] Pada pemeriksaan fisik, gangguan yang terjadi pada kedua mata didapatkan simetris.[2] Efek samping ini dikatakan berhubungan dengan dosis dan lamanya pengobatan.[2] Biasanya masih dapat bersifat reversibel apabila pengobatan dihentikan.[2]