Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Malinau. Kabupaten Malinau juga sering disebut Bumi Intimung. Di kabupaten ini terdapat Taman Nasional Kayan Mentarang dengan luas 1.360.050,00 ha.
Kabupaten Malinau | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Intimung (artinya : Indah, Tertib, Makmur dan Unggul) | |
Koordinat: 2°27′00″N 115°41′00″E / 2.45°N 115.6833°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Utara |
Dasar hukum | UU No. 47 Tahun 1999 |
Ibu kota | Kota Malinau |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Dr. Drs. Yansen Tipa Padan, M.Si |
Luas | |
• Total | 39.799,90 km2 (1,536,680 sq mi) |
Populasi ((2010)) | |
• Total | 62.423 |
• Kepadatan | 1,57/km2 (4,1/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0553 |
Kode Kemendagri | 65.02 |
APBD | 1,25 Triliun (2013) |
DAU | Rp. 620.970.044.000.- |
Situs web | http://www.malinau.go.id/ |
Asal-Usul Malinau
Pada awalnya Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau menjadi ibukota kabupaten.
Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku Tidung, asal mula timbulnya atau disebutnya nama Malinau saat kedatangan orang-orang Belanda ke pemukiman yang dulunya bernama Desa Selamban. Di desa Selamban tinggal penduduk dari kalangan keluarga Suku Tidung. Sedangkan di seberang sungai terdapat desa Pelita Kanaan yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya Suku Dayak Abai.
Pada saat Belanda datang ke desa ini, terjadilah dialog dengan sekelompok Suku Abai, yakni kaum ibu yang sedang membuat sagu dari aren. Orang Belanda lantas bertanya dalam bahasa Belanda yang artinya kurang lebih, "Apa nama sungai ini?". Maksudnya sungai di desa mereka. Penduduk yang mendapat pertanyaan tersebut tidak mengerti. Mereka hanya menduga maksud pertanyaan orang Belanda tersebut, mereka sedang mengerjakan atau melakukan apa. Lantas salah seorang dari mereka menjawab,"Mal Inau" yang maksudnya sedang mengolah atau memasak sagu enau/aren. "Mal" artinya membuat, sedangkan "Inau" artinya pohon enau/aren. Orang Belanda yang bertanya mencatatnya. Jadi nama Malinau lahir secara tidak sengaja.
Kemudian nama Malinau dalam peta dan administrasi Pemerintah Hindia Belanda yang menyebutkan ada nama sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau. Sedangkan dalam perkembangannya, daerah Malinau makin banyak penduduknya yang mulai menyebar ke sebelah hulu dan hilir Desa Selamban sebelumnya. Terus berkembang menjadi kota kecil yang kemudian menjadi Kecamatan Malinau. Terakhir setelah adanya pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan, Malinau menjadi ibukota Kabupaten, yaitu Kabupaten Malinau. Sejak tahun 2012, kabupaten ini merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur.
Suku bangsa
Ada beberapa suku asli yang ada di Malinau, yakni:
Kenampakan alam
Gunung
Di kabupaten ini terdapat beberapa gunung-gunung besar yang tergabung dalam rangkaian pegunungan Iban, yaitu:
- Gunung Makita (2053 meter)
- Gunung Latuk (1850 meter)
- Gunung Batutikung (1804 meter)
- Gunung Legatemu (1801 meter)
- Gunung Kelambit (1775 meter)
- Gunung Kalung (1724 meter)
- Gunung Bekayan (1599 meter)
- Gunung Batutiban (1565 meter)
Kepala daerah
Daftar Bupati Malinau
Berikut ini adalah daftar nama-nama bupati yang pernah memimpin Kabupaten Malinau:
No. | Foto | Nama | Periode | Keterangan |
1. | Asmuni Ali | 1999–2001 | Penjabat bupati | |
2. | Dr. Drs. Marthin Billa, MM | 2001–2006 2006–2011 |
Bupati definitif pertama Memenangkan Pilkada Malinau tahun 2006 | |
3. | Dr. Drs. Yansen Tipa Padan, M.Si | 2011–sekarang | Terpilih setelah memenangkan Pilkada Malinau tahun 2011 |
Pemekaran Daerah
Kabupaten Apau Kayan
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Kabupaten Malinau. Harian Kompas, 17 Juni 2003
- (Indonesia) Daerah Konservasi Mestinya Dapat Kompensasi. Harian Kompas, 15 Desember 2004
- (Indonesia) Daun Penyedap Masakan dari Malinau, Kalimantan Timur. Riskan Efendi
- (Indonesia) Website Resmi Pemkab. Malinau
- (Indonesia) Blog tentang Malinau