Hinata Hyuuga
{{Karakter Naruto
| nama = Hinata Hyūga
| unicode = 日向ヒナタ
| gambar = Hinata Hyuga.png
| manga = Chapter 3
| anime = Episode 1
| film =Naruto: Shippūden the Movie
| ova = Hidden Leaf Village Grand Sports Festival!
| permainan = Naruto: Ultimate Ninja
| penampilan_lain =
| debut_label =Tampil di
| debut_data =Anime, manga, film, OVA, dan permainan
| pengisi_suara =
| seiyuu = Nana Mizuki
| voice_actor = Stephanie Sheh
| dubber_label =
| dubber_data =
| tanggal_lahir = 27 Desember
| gender = Perempuan
| usia = Part I: 12-13
Part II: 16
| tinggi =148,3
| tinggi_ket =(Part I)
| tinggi2 =160
| tinggi2_ket =(Part II)
| berat =38,2
| berat_ket =(Part I)
| berat2 =45
| berat2_ket =(Part II)
| golongan darah = A
| bijuu =
| klasifikasi =
| afiliasi = • Konohagakure
| tim = • Tim Kurenai
• Konoha 11
• Divisi Kedua
| klan = Klan Hyuga
| profil_label1 =
| profil_data1 =
| profil_label2 =
| profil_data2 =
| profil_label3 =
| profil_data3 =
| tingkatan_ninja = Part I: Genin
Part II: Chūnin
| nomor = 012612
| lulus_akademi = 12
| lulus_chuunin = 14
| rank_label =
| rank_data =
| ayah = Hiashi Hyūga
| ibu =
| kakak =
| adik =
Hanabi Hyūga
| kakek =
| nenek =
| cucu =
| cicit =
| paman =Hizashi Hyūga
| bibi =
| sepupu =Neji Hyūga
| kekasih =
| pasangan_hidup =
| anak =
| guru = Kurenai Yūhi
| murid =
| fam_label1 =
| fam_data1 =
| fam_label2 =
| fam_data2 =
| fam_label3 =
| fam_data3 =
| alias =
| jutsu = • Eight Trigrams Thirty-Two Palms
• Eight Trigrams Vacuum Palm
• Eight Trigrams Vacuum Wall Palm
• Four-Corner Sealing Barrier
• Gentle Fist
• Gentle Step Twin Lion Fists
• Palm Bottom
• Protection of the Eight Trigrams Sixty-Four Palms
• Water Needle
| kekkei_genkai = Byakugan
| alat =
Hinata Hyūga [ 日向ヒナタ] adalah karakter pendukung di anime dan manga Naruto karya Masashi Kishimoto. Ia adalah seorang ninja wanita dari Konohagakure, dan merupakan pewaris utama dari klan Hyuga.
Latar belakang
Hinata adalah anak tertua dari pemimpin klan Hyuga, Hiashi Hyūga. Untuk seorang anak, Hinata terlihat sangat pemalu. Sebagai anak tertua, Ia menjadi pewaris Hyuuga dan secara teratur berlatih melalui pelatihan melelahkan dari ayahnya.
Suatu malam, ketika masih anak-anak, Ia diculik oleh ninja dari Kumogakure. Ayahnya membunuh ninja itu untuk menyelamatkan dirinya, yang akhirnya mengakibatkan kematian paman Hinata dan ayah Neji, Hizashi Hyuga. Meskipun menjadi korban, ayah Hinata menganggap kelemahannyalah yang menjadi penyebab.
Ketika Hinata lulus dari Akademi Ninja dan dilatih dibawah asuhan Kurenai Yūhi, Hizashi mengatakan bahwa ia tak peduli jika Hinata mati dalam misi, menyatakan bahwa ia adalah ahli waris yang lemah, dan mulai berkonsentrasi pada Hanabi, adik Hinata yang dianggap lebih kuat. Hiashi kemudian meninggalkan Hinata dalam asuhan Kurenai, bersama rekan satu timnya, Kiba Inuzuka dan Shino Aburame.
Bagian 1
Ujian Chuunin
Ketika ujian diadakan, Kurenai mendaftarkan anggota timnya untuk ikut. Hinata masuk dengan teman-teman nya dalam upaya untuk mengubah dirinya sendiri.
Selama tes pertama, Ia duduk di sebelah Naruto, dan ketika Naruto sedang berjuang untuk menyelesaikan ujian tertulis, Hinata menawarkan kertas jawabannya agar dia bisa mencontek saat ujian. Namun, setelah melihat hukuman untuk kecurangan pada siswa persis di belakang mereka, Naruto menolak supaya ia dan Hinata tidak mendapat kesulitan, dan juga karena dia terlalu bangga untuk menipu.
Pidato inspiratif Naruto pada akhir tes pertama memberinya kepercayaan diri untuk tidak menyerah, dan Ibiki Morino meluluskan semua orang yang tersisa dalam ruangan
Pada saat bagian ujian kedua: "Ujian Bertahan Hidup" di Hutan Kematian, Ia dan rekannya dengan cepat berhasil mendapatkan gulungan mereka. Menjadi salah satu tim genin pertama yang menyelesaikan ujian itu. Ketika Kiba dan Akamaru membaui target kedua, mereka menyaksikan Pasir Bersaudara: Gaara, Kankurō dan Temari berkonfrontasi dengan tim genin dari Amegakure. Melihat pembunuhan brutal Gaara membuat mereka bersembunyi di balik semak, berharap tidak ditangkap dan dibunuh.
Di babak ketiga ujian Chuunin, Hinata bertarung dengan sepupunya yang lebih kuat Neji Hyūga. Ia hampir menangis dan menyerah setelah Neji memarahinya sebagai kegagalan yang tidak pernah bisa berubah. Hal ini membuat Naruto marah, dan dia bersorak pada Hinata, memberinya kekuatan untuk melawan sepupunya. Meskipun serangannya keluar sasaran dan tidak dapat mengirim chakra ke dalam sistem tubuh Neji, Ia terus melawan Neji.
Ketika Hinata menolak untuk menyerah dan mundur, Neji marah dan untuk pertama kalinya, dia melawan takdir yang dibebankan padanya, Tetapi Jōnin yang hadir menahannya sebelum ia bisa mendarat pukulan yang akan membunuh Hinata. Ketika Hinata dibawa ke ruang darurat, Naruto mencelupkan jari-jarinya dalam darahnya yang tercecer dan bersumpah untuk mengalahkan Neji.
Sebulan kemudian, Naruto, khawatir bahwa dia tidak akan mampu untuk mengalahkan Neji seperti sumpahnya. Dia pun menemui Hinata, yang mengatakan bahwa Naruto yang tidak pernah menyerah, adalah sesuatu yang Ia kagumi, dan bahwa Ia telah menjadi lebih percaya diri setelah Naruto bersorak untuknya. Hal ini memberikan Naruto kekuatan dan dorongan untuk pergi. Sebelumnya, dia mengatakan bahwa Hinata "seorang gadis gelap dan pemalu" dan mengatakan bahwa dia menyukainya sekarang. Hinata terdiam, dan melihat kepergian Naruto sebelum pergi untuk menonton pertandingan dengan Kiba.
Hinata sempat menonton ujian yang sedang berlangsung sampai kemudian pingsan karena luka yang Ia terima dari Neji belum sembuh total. Hinata pingsan selama sisa pertandingan, dan akhirnya tidak melihat pertandingan Naruto dan Neji. Kiba pun membawanya bersama seorang ANBU untuk diobati. Namun ANBU yang ternyata adalah Kabuto Yakushi yang sedang menyamar itu membuat Kiba ikut pingsan.
Invasi Konoha
Hinata terlihat di pemakaman Hokage Ketiga, berkabung atas kematiannya.
Seperti yang terlihat di akhir Bagian 1, Hinata mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan ayahnya. Neji juga menjadi lebih dekat dan baik kepadanya, melatih dan nenjaganya dengan baik.
Saat Naruto pergi untuk berlatih dengan Jiraiya, Ia menontonnya dari jauh, namun tak berani mengatakan selamat tinggal kepadanya. Saat Naruto pergi, ia bertekad untuk menjadi lebih kuat dan bekerja keras seperti yang telah Naruto lakukan.
Bagian 2
Dalam Bagian 2, Hinata telah mencapai pangkat Chūnin, dan masih bagian dari Tim 8, berganti nama menjadi Tim Kurenai. Ketika Naruto menyapanya, ia pingsan, karena melihatnya untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun. Ketika Hinata sadar dan mulai fokus, Naruto bertanya (dengan tidak jelas) untuk ikut dengan misinya. Hinata salah menafsirkan kata-kata dan langsung pingsan lagi.
Hidan dan Kakuzu
Hinata terlihat berdiri di samping Kiba saat pemakaman Asuma.
Perburuan Itachi
Tim 8 direkrut untuk membantu Tim Kakashi menemukan Itachi Uchiha. Dengan byakugan, Hinata bisa melihat bahwa sepertiga dari Kabuto telah diambil alih oleh Orochimaru. Kemudian, ketika skuad bergabung kembali, mereka menemukan Tobi, yang tampaknya menghalangi jalan untuk bertemu Sasuke. Dalam pertempuran berikutnya, Hinata mengambil peran sebagai pelacak, menggunakan byakugan untuk mengikuti sinyal chakra Tobi.
Ketika Tobi dan Zetsu berangkat ke lokasi bertarung dengan Itachi dan Sasuke, Hinata ditanya oleh Kakashi tentang apa yang dilihatnya. Ia bilang bahwa Ia melihat api hitam. Kakashi mengenalinya sebagai api Amaterasu, dan Ia mulai memimpin kelompok itu ke tempat persembunyian itu. Sayangnya, timnya terlambat tiba, karena gerakan cepat Zetsu dan Tobi. Tobi sudah membawa Sasuke pergi, tanpa meninggalkan jejak bagi tim untuk melacak mereka.
Invasi Pain
Hinata selamat dari penghancuran Konoha. Ia menunjukkan keprihatinan pada anggota bunke yang terluka bernama Ko Hyūga mengatakan bahwa luka-lukanya harus disembuhkan. Tapi Ko menjelaskan kepadanya bahwa ia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya jika sesuatu terjadi pada Hinata.
Setelah mengetahui bahwa Naruto berjuang seorang diri, ia mencoba untuk pergi ke tempatnya, tetapi dicegah oleh Ko, memperingatkan bahwa dia hanya akan menjadi beban. Hinata tampak akan menerima kata-kata Ko saat mendengar Naruto telah ditusuk oleh Pain. Ia memutuskan untuk campur tangan, meskipun tahu ia tidak memiliki kemampuan untuk mengalahkannya. Ia memutuskan menyatakan cintanya pada Naruto, dan menyatakan kesediaannya untuk mati untuknya. Namun, seperti yang diduga, Pain dengan mudah melemparnya ke samping dengan Shinra Tensei dan menikamnya dengan salah satu pisau chakra. Marah karena Hinata terluka, Naruto bertransformasi menjadi ekor enam, sementara Hinata hampir tak sadarkan diri.
Saat pertempuran antara Naruto dan Pain pecah, Tim Guy tiba di sisi Hinata, bergegas pergi dari medan perang dan membawanya untuk diobati oleh
Sakura.
Saat Naruto kembali ke desa, dia meneteskan air mata kegembiraan, dan terlihat kemudian tersenyum bersama penduduk desa merayakan kemenangan Naruto.
Pertemuan Lima Kage
Hinata bersama Konoha 11 yang tersisa―minus Tim Kakashi―memutuskan berdasarkan aksi kriminal yang dilakukan Sasuke, mereka sendiri yang harus menyingkirkannya sebelum ia melibatkan Konoha dalam peperangan.
Setelah Naruto menginformasikan bahwa ia telah menemui Sasuke dan meminta mereka menyerahkan Sasuke kepadanya, banyak anggota tak menyetujuinya karena takut aksi Sasuke akan menyulut peperangan. Hinata menatap Naruto yang menyatakan bahwa ia akan menanganinya dan juga mengatakan pada mereka bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Perang Dunia Shinobi Keempat
Hinata tergabung di Divisi 2 Pasukan Aliansi Shinobi bersama Neji, Kurotsuchi dan Karui. Ia berkomentar bahwa ia sedikit gugup, kemudian Karui mengatakan padanya bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. Kemudian, ia mencatat bahwa banyak ninja yang tidak percaya satu sama lain berdasarkan permusuhan selama bertahun-tahun, membuatnya khawatir
Divisi Hinata ditugaskan di area dimana Pasukan Zetsu Putih menyusup di bawah tanah. Di hari pertama pertarungan, Neji tumbang karena kelelahan. Hinata mengambil tempatnya bersama Shino. Saat Shino menasehatinya agar tidak terlalu memaksakan diri, Hinata berterimakasih padanya dan mengatakan bahwa kegagalan bukanlah pilihan karena ini adalah perang untuk melindungi Naruto.
Saat sedang bertarung, ia diserang oleh tiga Zetsu Putig yang bertransformasi menjadi ninja Kumo, tapi mereka ditahan dan dikalahkan oleh salah satu klon bayangan Naruto. Setelah Kiba, Akamaru, Shino dan Neji sampai ke lokasi, Neji meminta Naruto untuk membuktikan siapa dirinya, tapi Hinata berkata bahwa jika mereka melihat matanya, mereka akan tahu bahwa dia memang Naruto. Meratap karena orang yang ingin ia lindungi malah berbalik melindunginya. Kemudian Naruto melihat kesedihannya dan meyakinkan bahwa ia sangat kuat, mengingat ia datang untuk menolongnya saat melawan Pain. Hinata pun berterimakasih dalam diam.
Setelah diberitahu oleh Inoichi bahwa Naruto dan Killer Bee melawan "Madara Bertopeng", Hinata dan yang lain pergi untuk memberikan bantuan. Saat berlari bersama Neji, ia memikirkan Naruto dan memintanya menunggu dirinya, tak lari lagi dari dia, dan bahwa ia akan berjalan dan bergandengan tangan bersamanya saat nanti perang berakhir.
Kebangkitan Ekor Sepuluh
Tiba di medan perang, Hinata dipandu Ino menggunakan jutsunya. Ia kemudian segera bertanya apakah Naruto baik-baik saja, dan kemudian bersama shinobi aliansi yang lain menghadapi musuh mereka. Bergabung dengan ayah dan sepupunya di garis depan, Hinata menyatakan bahwa mereka akan melindungi Naruto. Ketika monster itu akan menyerang Naruto, Hinata menyadari bahwa Ia tidak akan mampu menangkisnya tepat waktu dan bersiap menjadikan dirinya sendiri sebagai perisai. Kemudian, Ia mendapati dirinya dilindungi oleh Neji dari serangan fatal itu. Hancur karena sepupunya gugur di medan perang, Hinata menangis secara terbuka. Neji pun menyampaikan kata-kata terakhirnya kepada mereka dan meninggal.
Setelah Obito berusaha untuk menghancurkan keyakinan Naruto pada dirinya sendiri, Hinata menegaskan kembali jalan ninja Naruto dan mengatakan kepadanya bahwa jika hidupnya terhubung dengan semua orang yang berbagi keyakinan, dan telah mengorbankan diri untuk dia seperti yang Neji lakukan, dan jika ia berhenti mempercayai dirinya akan membuat pengorbanan mereka sia-sia. Dengan kata-katanya itu, Naruto meraih tangan Hinata dan berterima kasih padanya untuk tinggal di sisinya. Memasuki Mode Bijū, Naruto memberikan beberapa chakra Kurama untuk Hinata dan yang lain melalui tangannya, dan memberi tanda untuk bersiap-siap. Kagum dengan chakra yang telah mengepungnya, dan fakta lebih jauh bahwa Naruto benar-benar mengendalikan chakra tersebut, Hinata kemudian menggunakan Hakke Kūshō untuk membelokkan salah satu ekor monster itu yang menuju kearahnya.
Hinata kemudian berbalik untuk melihat Lee yang berduka atas kematian Neji dan mendengarkan Obito yang berusaha untuk mengutuk keyakinan mereka yang dianggapnya sia-sia. Hinata kemudian menggunakan Jūken untuk memperbaiki sendi bahu Naruto sehingga ia bisa melempar Rasenshuriken nya.
Ketika selubung pelindung yang diberikan padanya dan shinobi lainnya menghilang setelah melindungi mereka dari beberapa serangan termasuk Tenpenchii, Hinata memimpin shinobi lainnya untuk membentuk garis pertahanan di depan Naruto sementara dia disembuhkan oleh Sakura. Ia kemudian menyaksikan Juubi yang siap untuk menyerang dengan bijuudama. Mereka diselamatkan oleh kedatangan Hokage Keempat di medan perang.
Tsukuyomi Tak Terbatas
Meskipun Obito dikalahkan, Hinata dan sisa shinobi aliansi diserang oleh Guruguru. Selagi Aliansi berjuang melawan ancaman baru, Kiba dan Ino merasakan kehadiran Naruto di medan perang mereka. Mengaktifkan byakugan, hanya untuk menemukan bahwa Naruto berada di kondisi kritis dengan detak jantung yang perlahan-lahan menjadi lemah. Bergegas membantunya, Hinata yang kelelahan tersandung dan jatuh, sambil khawatir tentang kondisi Naruto, diam-diam memohon kepada Neji untuk melindunginya. Kemudian, saat Madara Uchiha akhirnya berhasil mengaktifkan Infinite Tsukuyomi, seperti orang lain di seluruh dunia, dia juga jatuh di bawah kekuasaan genjutsu itu. Saat ia sedang dibungkus oleh Akar Shinju itu, Hinata yang masih sadar mental berteriak memanggil Naruto. Di dalam genjutsu, Hinata bermimpi menjadi pasangan dengan Naruto, sedangkan Hanabi dan Neji yang masih hidup menonton dari jauh.