Demonstrasi Hong Kong 2014

Demonstrasi Hong Kong 2014 dimulai setelah Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional mengumumkan keputusannya terkait dengan rencana reformasi pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong 2017.[2] Komite Tetap mewajibkan komite nominasi untuk menyetujui paling banyak tiga kandidat pemilihan sebelum pemilihan umum dimulai. Setelah pemilihan ini, Kepala Eksekutif terpilih masih perlu diangkat secara resmi oleh pemerintah pusat sebelum secara resmi memangku jabatan. Keputusan Komite Tetap juga menyatakan bahwa "Kepala Eksekutif harus orang yang mencintai negara dan mencintai Hong Kong."[3] Aktivis pro-demokrasi menganggap persyaratan tersebut sebagai pelanggaran Deklarasi Bersama Tiongkok-Britania, yang menyatakan bahwa Kepala Eksekutif harus dipilih melalui pemilihan umum, dan Hukum Dasar Hong Kong, yang menyatakan bahwa pemilihan tersebut harus diadakan dengan hak pilih yang universal.

Demonstrasi Hong Kong 2014
Polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran
Tanggal27 September 2014 (27 September 2014) – berlangsung
LokasiHong Kong Hong Kong
Pihak terlibat
Tokoh utama
CY Leung
(Kepala Eksekutif Hong Kong)
Carrie Lam
(Kepala Sekretaris Administrasi)
Lai Tung-kwok
(Sekretaris Keamanan)
Andy Tsang
(Komisioner Polisi)
Penangkapan, luka, dan korban[1]
  • Penangkapan: 89
  • Luka: 69
  • Luka: 12

Federasi Mahasiswa Hong Kong dan Scholarisme mulai berdemonstrasi di depan kantor pemerintahan pada 22 September 2014.[4] Pada sore hari tanggal 26 September, beberapa ratus demonstran menembus palang keamanan dan memasuki plaza depan Central Government Complex, yang telah ditutup untuk umum semenjak Juli 2014. Para petugas berusaha membatasi pergerakan para demonstran dan pada akhirnya memaksa mereka pergi pada hari berikutnya. Para demonstran ditarik oleh polisi dan beberapa orang (seperti pemimpin demonstrasi Joshua Wong) ditahan sementara.[5] Occupy Central kemudian mengumumkan bahwa mereka akan langsung memulai kampanye pembangkangan sipil.[6]

Pada siang hari tanggal 28 September, demonstran bergerak ke Harcourt Road dan kemudian menduduki Queensway, sehingga memblokir jalur arteri timur-barat di Pulau Hong Kong utara. Setelah beberapa jam bersitegang, polisi mencoba membubarkan demonstran dengan menembakkan semprotan merica, gas air mata, dan meriam air, dan memperingatkan bahwa mereka akan menembak dengan peluru karet bila demonstran tidak pergi. Namun, polisi huru-hara akhirnya terpaksa mundur karena semakin banyak aktivis pro-demokrasi yang bergabung.

Catatan kaki

Pranala luar