Azwar Abubakar
Haji Azwar Abubakar (lahir 21 Juni 1952) adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia yang ke-14.
Azwar Abubakar | |
---|---|
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia 13 | |
Masa jabatan 19 Oktober 2011 – 20 Oktober 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Informasi pribadi | |
Lahir | 21 Juni 1952 Banda Aceh, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Amanat Nasional |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat hidup
Abubakar dilahirkan di Banda Aceh, Indonesia pada 21 Juni 1952.[1] Dia lulus Sarjana Arsitek dari Institut Teknologi Bandung, lalu mendapatkan gelar Magister Management dari Universitas Syiah Kuala di Aceh.[1][2] Setelah lulus, dia bekerja sebagai konsultan dan pengusaha.[2] Setelah kejatuhan Presiden Soeharto pada tahun 1998, dia mulai bergerak di dunia politik, dan menjadi salah satu pendiri Partai Amanat Nasional cabang Aceh.[2]
Dari tahun 2000 sampai 2004, Abubakar berjabatan sebagai Wakil Gubernur Aceh, kemudian menjadi gubernur sementara setelah Gubernur Abdullah Puteh terkena tuntutan korupsi.[1] Sebagai gubernur sementara, dia menangani periode setelah Gempa bumi Samudra Hindia 2004, dengan jumlah pegawai sipil diperkira pada saat itu berkurang sebanyak dua pertiga.[3] Dia juga harus mengatasi masalah Gerakan Aceh Merdeka.[2] Dia mencalonkan diri untuk menjadi gubernur pada pemilihan umum tahun 2006 dengan Nasir Djamil, seorang anggota Partai Keadilan Sejahtera, sebagai wakilnya.[4][2] Namun, dia terkalahkan Irwandi Yusuf.[4][2]
Abubakar terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 2009, mewakili Aceh.[2] Dia juga menjadi anggota Komisi I, yang mengamati pertahanan dan urusan luar negeri.[5] Pada tanggal 19 Oktober 2011, Abubakar menggantikan E.E. Mangindaan sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia.[6]
Pandangan
Djamil menganggap diangkatnya Abubakar sebagai cara untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menguatkan dukungannya di Aceh dan dari Partai Amanat Nasional.[5] Diangkatnya Abubakar diterima dengan hangat di Aceh, dengan beberapa orang Aceh terkemuka menyebut dia "putra Aceh yang terbaik".[5]
Kehidupan pribadi
Azwar menikah dengan Mutia Safrida.[2] Bersama mereka punya empat orang anak yaitu Tezar, Karina, Zanisa dan Muhammad Haekal.[2]
Rujukan
- Catatan kaki
- Bibliografi
- (Inggris) Afrida, Nani (11 July 2006). "Eight hopefuls declared eligible for Aceh gubernatorial race". The Jakarta Post. Jakarta. Diakses tanggal 1 November 2011.
- (Inggris) Afrida, Nani (17 October 2011). "SBY appoints 5 new ministers in ongoing reshuffle". The Jakarta Post. Jakarta. Diakses tanggal 1 November 2011.
- (Indonesia) "Azwar Abubakar Menteri Paling Miskin". Harian Aceh (dalam bahasa Indonesia). Bandar Aceh. 17 October 2011. Diarsipkan dari versi asli Parameter
|archive-url=
membutuhkan|url=
(bantuan) tanggal 1 November 2011. - (Inggris) "Meet the Six New Ministerial Candidates". The Jakarta Globe. Jakarta. 18 October 2011. Diakses tanggal 1 November 2011.
- (Indonesia) "Menjulang Setelah Reformasi". TokohIndonesia.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 1 November 2011.
- (Inggris) Sangaji, Ruslan (7 January 2005). "Aceh bureaucracy back in action less 900 employess [sic]". The Jakarta Post. Jakarta. Diakses tanggal 1 November 2011.
- (Inggris) "Who's who in the new lineup". The Jakarta Post. Jakarta. 19 October 2011. Diakses tanggal 1 November.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: E.E. Mangindaan |
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 19 Oktober 2009 - 20 Oktober 2014 |
Diteruskan oleh: Yuddy Chrisnandi |