Anaplasmosis
Anaplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa) dari genus Anaplasma.[1][2][3] Anaplasmosis merupakan wabah pada negara-negara di wilayah tropis dan subtropis yang dapat menyerang baik hewan ternak maupun manusia.[2][3]
Sebab
Anaplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh serangan protozoa genus Anaplasma.[1][2][3] Anaplasmosis pada hewan ternak, terutama sapi, merupakan hasil infeksi Anaplasma marginale dan Anaplasma centrale , sedangkan anaplasmosis pada manusia merupakan hasil infeksi dari Analasma phagocytophilum .[2][3] Spesies-spesies tersebut bersifat parasit dan hidup pada vakuola dari sel darah merah secara berkelompok.[3] Infeksi Anaplasma akan menyebabkan kerusakan sel darah merah yang berujung pada anemia.[2][3]
Protozoa dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia lewat gigitan caplak. Jenis caplak yang umumnya menginfeksi sapi adalah lalat kuda (genus Tabanas) dan lalat kandang (genus Stomoxys).[1]
Gejala
Ternak sapi yang terinfeksi Anaplasma akan memiliki selaput lendir pada mata dan mulut yang pucat atau menguning.[1] Selain itu, sapi akan mengalami demam tinggi, penurunan produksi susu, dehidrasi, kesulitan buang air besar, serta kematian bila tidak diobati.[1] Tidak jauh berbeda dengan gejala pada sapi, manusia yang terserang anaplasmosis akan mengalami demam, sakit kepala, mual, diare, batuk, dan rasa sakit pada bagian perut.[2]
Referensi
- ^ a b c d e Sudono, Adi; Rosdiana, R. Fina; Setiawan, Budi S. . 2008 . Beternak Sapi Perah Secara Intensif . Jakarta: AgroMedia Pustaka . ISBN 979-3357-35-5
- ^ a b c d e f Dworkin, Martin; Falkow Stanley; Rosenberg, Eugene; Schleifer, Karl-Heinz; Stackebrandt, Erko . 2006 . The Prokaryotes, Third Edition, Volume 5 . New York: Springer Science+Business Media, LLC . ISBN 978-0387-25495-1
- ^ a b c d e f Service, M. W. . 2001 . The Encyclopedia of Athropod-transmitted Infections . New York: CABI Publishing . ISBN 0-85199-473-3