Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di utara, Kabupaten Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Blora (Jawa Tengah) di barat. Bagian barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian dari Blok Cepu, salah satu sumber deposit minyak bumi terbesar di Indonesia.
Kabupaten Bojonegoro | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: - | |
Koordinat: 7°09′S 111°53′E / 7.15°S 111.88°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | - |
Ibu kota | Bojonegoro |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | - |
Luas | |
• Total | 2,384,02 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1,213,000 (2.003) |
• Kepadatan | 509/km2 (1,320/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0353 |
Kode Kemendagri | 35.22 |
DAU | Rp. - |
Situs web | www.bojonegoro.go.id |
Geografi
Bengawan Solo mengalir dari selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah pegunungan kapur, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian barat laut (berbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara.
tasasldidiasdhiasdassadasdjasjdiojoisajoidasd sadlasdk;asdkjlasdklasdjlkjhasjdghglasdhasdkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkla;sdj;djkjauiyqiahiudguyagdasdjashdjashjk;lkjjjsssssssssssssssshdkjahduahduahdphhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh 1960-1968 R. Tamsi Tedjo Sasmito 1959-1960 R. Soejitno 1955-1959 R. Baruno Djojoadikusumo 1951-1955 Mas Kusno Suroatmodjo 1950-1951 R. Sundaru ssssssssssssssssssspkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkdjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjssssssssssssssssssssssssssssssssssssseoooorrrrrrrrrrp[www ]pflp [wlf[pk[skpofsidhfuwheupfhupwhfo8wyt8 1949-1950 R. Tumenggung Sukardi 1947-1949 Mas Surowijono 1945-1947 R. Tumenggung Sudiman Hadiatmodjo 1943-1945 R. Tumenggung Oetomo 1937-1943 R. Tumenggung Achmad Surjodiningrat 1936-1937 R. Dradjat 1916-1936 R. Adipati Aryo Kusumoadinegoro 1890-1916 R. Adipati Aryo Reksokusumo 1888-1890 R. M. Sosrokusumo 1878-1888 R. M. Tumenggung Tirtonoto II 1844-1878 R. Adipati Tirtonoto I 1828-1844 R. Adipati Djojonegoro 1827-1828 R. Tumenggung Sosrodilogo 1825-1827 R. Adipati Djojonegoro 1823-1825 R. Tumenggung Purwonegoro 1821-1823 R. Tumenggung Sosrodiningrat 1816-1821 R. Tumenggung Sumonegoro 1811-1816 R. Prawirosentiko 1800-1811 R. Ronggo Djenggot 1760-1800 R. M. Guntur Wirotedjo 1756-1760 R. Purwodidjojo 1755-1756 R. Ronggo Prawirodirjo I 1743-1755 R. Tumenggung Hario Matahun III 1741-1743 R. Tumenggung Hario Matahun II 1718-1741 Ki Songko (R. Tumenggung Hario Matahun I) 1705-1718 Ki Wirosentiko (R. Tumenggung Surowidjojo) 1677-1705 Pangeran Mas Toemapel
Budaya
Budaya Wong Samin di Bojonegoro
Dusun Jepang, salah satu dusun dari 9 dusun di Desa Margomulyo yang berada di kawasan hutan memiliki luas 74, 733 hektar. Jarak sekita 4,5 kilometer dari ibukota Kecamatan Margomulyo, 69 kilometer arah barat-selatan atau kurang lebih denga jarak tempuh antara 2-2,5 jam perjalanan dengan kendaraan dari ibu kota Bojonegoro dan 259 kilometer dari ibukota Propinsi Jawa Timur(Surabaya).
Masyarakat Samin yang tinggal di dusun tersebut, adalah figur tokoh atau oran-orang tua yang gigih berjuang menentang Kolonial Belanda dengan gerakan yang dikenal dengan Gerakan Saminisme, yang dipimpin oleh Ki Samin Surosentiko. Dalam Komunitas Samin tidak ada istilah untuk membantu Pemerinrtah Belanda seperti menolak membayar pajak, tidak mau kerja sama, tidak mau menjual apalagi memberi hasil bumi kepada Pemerintah Belanda. Prinsip dalam memerangi kolonial Belanda melalui penanaman ajaran Saminisme yang artinya sami-sami amin (bersama-sama) yang dicerminkan dan dilandasi oleh kekuatan, kejujuran, kebersamaan dan kesederhanaan.
Sikap perjuangann mereka dapat dilihat dari profil orang samin yakni gaya hidup yang tidak bergelimpangan harta, tidak menjadi antek Belanda, bekerja keras, berdoa, berpuasa dan berderma kepada sesama. Ungkapan-ungkapan yang sering diajarkan antara lain : sikap lahir yang berjalan bersama batin diungkapkan yang berbunyi sabar,nrimo,rilo dan trokal (kerja keras), tidak mau merugikan orang lain diungkapkan dalam sikap sepi ing pamrih rame ing gawe dan selalu hati-hati dalam berbicara diungkapkan 'Ojo waton ngomong, ning ngomong kang maton'. Lokasi masyarakat Samin (dusun Jepang) memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi obyek Wisata Minat Khusus atau Wisata Budaya Masyarakat Samin melalui pengembangan paket Wisata Homestay bersama masyarakat Samin. Hal yang menarik dalam paket ini ialah para wisatawan dapat menikmati suasana dan gaya hidup kekhasan masyarakat Samin. Untuk rintisan tersebut, kebijakan yang telah dilakukan adalah melalui penataan kampung dan penyediaan fasilitas sosial dasar.
Tari Tayub
Tayub merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh waranggono yang syairnya sarat dengan petuah dan ajaran.
Pertunjukan tari ini banyak dipergunakan untuk meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya, tarian tayub ini sudah terkoordinir dalam suatu kelompok tertentu dengan nama khas masing-masing.
Biasanya kelompok-kelompok tari tayub ini banyak terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30 Km dari Kecamatan Kota Bojonegoro.
Wayang Thengul
Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro.
Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro. Sedangkan jalan cerita dari wayang thengul ini lebih banyak mengambil cerita menak.
Produk Unggulan
Kerajinan Mebel Kayu Jati
Produk unggulan ini telah lama dikenal dan berkualitas ekspor, karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan desain telah disesuaikan dengan situasi jaman, baik lemari, buffet, meja, kursi atau tempat tidur.
Kerajinan Bubut - Cukit
Bentuk souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap menonjolkan guratan kayu jati. Penggarapannya dilakukan secara teliti dan detail, tapi tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur mobil, sepeda motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias interior.
Kerajinan Limbah Kayu
Kerajinan limbah kayu jati yang dibentuk menjadi karya seni dalam berbagai model sudah merambah pasar ekspor ke berbagai negara.
=== sebagai penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai tembakau terbaik di dunia. Hijaunya tanaman tembakau hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat dilihat antara bulan Mei - Oktober.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
- (Indonesia) Situs Info Bojonegoro
- (Indonesia) Blog & Bojonegoro Information Center (www.bojonegoro.info)