Indonesia AirAsia Penerbangan 8501

Pesawat yang terlibat kecelakaan
Revisi sejak 30 Desember 2014 19.40 oleh Rimapavadria (bicara | kontrib) (-Memperjelas paragraf atas bahwa hanya puing-puing yang ditemukan mengapung -Menghapus informasi yang repetitif)

Indonesia AirAsia Penerbangan 8501 (QZ8501/AWQ8501) adalah pesawat Airbus A320 milik Indonesia AirAsia yang dinyatakan menghilang pada saat terbang dari Surabaya, Indonesia menuju Singapura pada tanggal 28 Desember 2014.[3] dengan 155 penumpang dan 7 orang kru di dalam pesawat.[4] Pada 30 Desember 2014, puing-puing pesawat ini telah ditemukan mengapung di Selat Karimata[5][6].

Indonesia AirAsia Penerbangan 8501
PK-AXC, pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini, difoto pada tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Changi
Ringkasan kecelakaan
Tanggal28 Desember 2014 (2014-12-28)
RingkasanJatuh[1]
LokasiSelat Karimata antara pantai bagian sebelah timur dari Pulau Belitung sampai dengan pantai bagian barat Pulau Kalimantan.[1]
3°14′48″S 109°22′06″E / 3.2466°S 109.3682°E / -3.2466; 109.3682[2]
Penumpang155
Awak7
Tewas8 terkonfirmasi
Hilang159
Selamattidak diketahui
Jenis pesawatAirbus A320-216
OperatorIndonesia AirAsia
RegistrasiPK-AXC
AsalBandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Indonesia
TujuanBandar Udara Changi Singapura

Kehilangan

 
Jalur terbang Indonesia AirAsia Penerbangan 8501 (QZ8501/AWQ8501). Menurut pernyataan AirAsia, kehilangan kontak terjadi pada pukul 07.24 WIB.[7] Namun demikian, beberapa laporan dari otoritas penerbangan Indonesia menyatakan bahwa kehilangan kontak terjadi lebih awal, yaitu 06.17 WIB.[8]

Pesawat ini lepas landas dari Bandar Udara Internasional Juanda pada pukul 05.35 Waktu Indonesia Barat (UTC+7) dan dijadwalkan untuk mendarat pada pukul 08.30 WSS (UTC+8).[9] Pesawat itu berada di bawah kontrol lalu lintas udara Indonesia ketika diminta untuk menyimpang dari jalur penerbangan aslinya karena kondisi cuaca yang buruk.[10] Pilot meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki (11.600 m)* untuk menghindari awan tebal kumulonimbus,[11] tetapi ketinggian final yang ditunjukkan transponder dan disimpan oleh Flightradar24 adalah 32.000 ft (9.750 m).[12] Pesawat kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara pada pukul 07:24 waktu setempat saat terbang di atas Laut Jawa antara Kalimantan dan Jawa,[4] masih di bawah Kontrol Lalu Lintas Udara Indonesia, pada ketinggian jelajah dan kecepatan normal.[13] Analisis cuaca mengungkapkan bahwa pesawat ini melintasi sebuah sel badai beberapa menit sebelum hilang.[14]

Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan bahwa pesawat yang hilang tersebut tidak mengirimkan sinyal darurat.[15][16]

Garis waktu kehilangan

Selang (HH:MM) Waktu Kejadian
UTC Waktu Indonesia Barat
UTC+7
Waktu Standar Singapura
UTC+8
00.00 27 Desember 28 Desember Lepas landas dari Bandar Udara Internasional Juanda[12]
22.35 05.35 06.35
00.42 23.17 06.17 07.17 Pesawat hilang dari radar pengawas lalu lintas udara Indonesia menurut Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia[8]
01.49 28 Desember 07:24 08.24 Pesawat hilang kontak dengan pengawas lalu lintas udara Indonesia menurut AirAsia[8][7]
00:.24
01.55 00.30 07.30 08.30 (Dijadwalkan tiba di Bandar Udara Changi Singapura)[12]

Pesawat

Pesawat yang terlibat kecelakaan ini adalah Airbus A320-216,[a] dengan nomor seri 3648 dan kode registrasi PK-AXC. Pesawat ini terbang perdana pada tanggal 25 September 2008, dan dikirimkan ke AirAsia tanggal 15 Oktober 2008. Pesawat tersebut terakhir kali menjalani perawatan pada 16 November 2014.[7] Airbus A320-216 milik AirAsia dilengkapi dengan dua mesin CFM International CFM56-5B6 dan dirancang untuk mengangkut 180 penumpang.[17]

Penumpang dan kru

Kru

Kru Anggota Penerbangan sbb.:[18][19][20]

Posisi Nama
Pilot in Command Iriyanto 1
First Officer Remi Emmanuel Plesel 2
First Officer
First Officer on Board Saiful Rakhmad3
Flight attendant/Inst.4
Flight attendant/P1 Setiawati, Wanti
Flight attendant/P2 Desano, Oscar
Flight attendant/P3 Prambudi, Wismoyo Ari
Flight attendant/P4 Haidar Fauzi, Khairunisa

Catatan
1 Pilot Iriyanto yang menerbangkan pesawat ini memiliki pengalaman terbang selama 6.100 jam.[21]
2 Kopilot Remi Emmanuel Plesel yang memiliki pengalaman terbang 2.275 jam,[21]
3Teknisi Pesawat Saiful Rakhmad.[21]
4 Awak kabin terdiri dari empat pramugari/pramugara.[7]

Penumpang

Penumpang dan kru menurut kewarganegaraan[22]
Negara No.
  Indonesia[b] 155
  Korea Selatan 3
  Perancis[c] 1
  Malaysia 1
  Singapura 1
  Britania Raya 1
Total 162

AirAsia merilis kewarganegaraan dari 155 penumpang yang terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak dan 1 bayi.[23] Berikut adalah daftar nama penumpang dan kru AirAsia yang diumumkan di Posko Bandara Juanda, Surabaya[24]:

  1. Abraham, Viona Florensa
  2. Alain Oktavianus, Siauw
  3. Andriani, Ratri Sri
  4. Andrijany, Vincencia Sri
  5. Ang, Sharon Michelle
  6. Ang Steven Michael
  7. Angelina, Ong
  8. Anggara, Lindawati
  9. Anggraini , Monica
  10. Anggraeni, Lindia
  11. Ann Santiago, Jasmine Rose
  12. Ardhi, Jayden Cruz
  13. Ardhi, Reggy
  14. Astutik, Yuni
  15. Aurelia, Thirza
  16. Biantoro, Djarot
  17. Biantoro, Kevin
  18. Chandra, Gani
  19. Choi, Chi Man
  20. Choi, Zoe Man Suen
  21. Claudia Ardhi, Marianne
  22. Clemency Ardhi, Michelle
  23. Darmaji, The
  24. Djani, Inda
  25. Djomi, Kaylee C
  26. Djomi, Martinus
  27. Emmanuel, Angeline Esther
  28. Ernawati, Ernawati
  29. Evientri Wahab, Musaba
  30. Febriantus, Edward
  31. Fei, Joe Jeng
  32. Fernando, Adrian
  33. Gani, Susilo
  34. Giovanni, Justin
  35. Giovanni Nico
  36. Go, Feilensia Sularmo
  37. Gunawan, David
  38. Gunawan, Jie Charly
  39. Gunawan, Jie Stephanie
  40. Gunawan, Jie Steven
  41. Gunawan, Jie Stevie
  42. Gunawan, Kayla Audrey
  43. Gunawan, Kenneth Matthew
  44. Gunawan, Syawal, Hendra
  45. Halim, Hindarto
  46. Hamid, Hayati Lutfiah
  47. Handayani, Finna
  48. Handoyo Rony
  49. Haripin Sukiatna
  50. Harya Subagjo, Prawira
  51. Hartono David
  52. Harwon Lioe, Caroline
  53. Ho, Juliana
  54. Hutama Christiatanto Legma
  55. Indri, Jo
  56. Jauw, Monita Wahyuni
  57. Jessica, Jessica
  58. Jong Ang Mie
  59. Josai, Shiane
  60. Kho, Kosuma Chandra
  61. Kho, Vera Chandra
  62. Krisputra, SHeilaa
  63. Kerisputri, Felicia Sabrina
  64. Kristiyono, Kristiyono
  65. Kusuma, Nelson
  66. Kusumo Wirantono
  67. Lee Kyung HWA
  68. Liangsih, Indahju
  69. Liem, Francisca Lanny Winat
  70. Ligo Ekawati
  71. Lim Yan Koen
  72. Liman Susandhini
  73. Limantara Juanita
  74. Linaksita, Grayson Herbert
  75. Linaksita, Kathleen Fulvia
  76. Linaksita, Tony
  77. Linggarwati, Sri
  78. Megawati-Megawati
  79. Merry, Merry
  80. Muttaqin, Abdullah
  81. Noventus Andrian
  82. Nurwatie, Donna Indah
  83. Octavani, Lanny
  84. Oei, Jimmy Sentosa Winata
  85. Octavianus, Denny
  86. Ong, Sherlly
  87. Pai, Soemamik Saeran
  88. Park, Seongbeom
  89. Park, Yuna (Bayi)
  90. Permata Gusti Atu Putriyan
  91. Poo, Andri Wijaya
  92. Pornomo, Christien Aulia
  93. Pornomo, Ferny Yufina
  94. Pustpitasari, Ruth Natalia M
  95. Putri, Gusti Ayu Made Keish
  96. Ranuwidjojo Mulyahadikusum
  97. Ratna Sari, Ria
  98. Romlah, Siti
  99. Santoso, Karina
  100. Santoso, Nikolas Theo
  101. Santoso, Fandi
  102. Sari, Lia
  103. Sebastian Yonatan
  104. Sentoso, Samuel Joyo
  105. Sholeh Marwin
  106. Sia, Soetikno
  107. Sidartha GUSTI Made Bobi
  108. Sii, Chung Huei
  109. Soesilo, Elbert
  110. Soetanto, Aris
  111. Soetanto Lina
  112. Soetjipto Cindy Clarissa
  113. Soetjipto Kevin Alexander
  114. Soetjipto, Rudy
  115. Soetwono, Yenni
  116. Su, Bundi
  117. Sukianto, Kartika Dewi
  118. Sulastri, Sulastri
  119. Suryaatmadja, Hanny
  120. Suseno Djoko
  121. Suseno, Naura Kanita Rosada
  122. Susiyah, Susiyah
  123. Thejakuma, The Meiji
  124. Tanus Herumanto
  125. Theodoros, Hendra
  126. Theodoros, Raynaldi
  127. Theodoros, Winoya
  128. Usin, Suriani
  129. Utomo, Soesilo
  130. Wahyuni, Eny
  131. Wen, Oktaria
  132. Wicaksana, Bhima Aly
  133. Widjaja Andreas
  134. Widjaja Djoko Satryo Tanoe
  135. Widjaja Eko
  136. Widodo, Florentina Maria
  137. Widodo, Nanang Priyo
  138. Widyawati Anna
  139. Wijaya Alfred
  140. Wijaya Bob Hartanto
  141. Wijaya Marilyn
  142. Wijaya William
  143. Wijaya Kwee, Indar Prasetyo
  144. Winata, Inggrid Jessica
  145. Winata Boby Hartanto
  146. Wuntarjo, Natalina
  147. Yani, Indri
  148. Yongki, Jou
  149. Youvita, Elisabeth
  150. Youvito, Brian
  151. Yuanita, Jou Christine
  152. Yulianto, Albertus Eka Sury
  153. Yulianto, Indra
  154. Yulianto, Stephanie
  155. Yuni, Indah
  156. Iriyanto (Kapten - Kru AirAsia)
  157. Remi Emmanuel Plesel (Kopilot - Kru AirAsia)
  158. Wanti Setiawati (Pramugari Senior - Kru AirAsia)
  159. Khairinusi Haidar Fauzi (Pramugari - Kru AirAsia),
  160. Oscar Desano (Pramugara - Kru AirAsia)
  161. Wismoyo Ari Prambudi (Pramugara - Kru AirAsia)
  162. Saiful Rakhmad (Teknisi - Kru AirAsia)

Pencarian

Setelah insiden itu, dengan segera ada laporan awal yang belum dikonfirmasikan yang menunjukkan bahwa penerbangan AirAsia 8501 jatuh di Pulau Belitung, Indonesia. Operasi pencarian dan penyelamatan telah berlangsung di bawah arahan otoritas penerbangan sipil Indonesia.[25][26][27][7][28]

Badan SAR Nasional Indonesia mengerahkan tujuh kapal dan dua helikopter untuk menyisir pesisir Belitung dan Kalimantan.[29] Angkatan Laut Indonesia dan Polisi Air dan Udara Indonesia ikut mengirimkan tim pencari dan penyelamat.[30] Selain itu, sebuah pesawat pengintai Boeing 737 milik Angkatan Udara Indonesia diterbangkan ke lokasi terakhir pesawat.[31]

Angkatan Laut Indonesia mengkonfirmasikan bahwa mereka telah mengirimkan empat kapal pada akhir hari pertama pencarian, untuk bergabung dengan upaya pencarian awal. Selanjutnya sebuah pesawat CASA/IPTN CN-235 dari Angkatan Udara Indonesia juga bergabung dalam upaya ini.[32] Pasukan TNI Angkatan Darat juga dikerahkan untuk mencari di pesisir pantai dan pegunungan pulau.[33] Selain kapal pemerintah, nelayan setempat juga ikut dalam pencarian.

Operasi pencarian dan penyelamatan telah berlangsung di bawah bimbingan Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia.[7][34] Pencarian dihentikan pada jam 19:45 waktu setempat pada 28 Desember karena sudah gelap dan cuaca buruk, yang akan dilanjutkan pada besok hari.[35] Sebuah operasi pusat untuk mengkoordinasikan upaya pencarian didirikan di Pangkal Pinang.[36] Daerah pencarian adalah 270 mil laut radius dekat Pulau Belitung.[37]

Singapore Rescue Coordination Centre (RCC), atas pimpinan Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) dan dukungan dari berbagai lembaga, termasuk Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF), juga mengirimkan sebuah pesawat C-130 Hercules untuk membantu misi pencarian dan penyelamatan.[38] Seorang petugas dari Singapura akan dikerahkan ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia pada operasi pencarian, dan dua lagi pesawat C-130 Hercules akan digunakan untuk hari kedua operasi pencarian dan penyelamatan.[39]

Pemerintah Malaysia telah mendirikan pusat koordinasi penyelamatan di Subang dan mengirimkan tiga kapal militer dan tiga pesawat, termasuk satu C-130 Hercules, untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan.[40][41][42]

Australia telah menegerahkan P-3 Orion untuk membantu dalam operasi pencarian dan penyelamatan.[43]

India telah menyiagakan tiga kapal dan pesawat pengintai maritim untuk membantu operasi pencarian. Angkatan Laut India mengatakan bahwa India telah mengerahkan satu kapal di Teluk Benggala dan dua lagi di Laut Andaman yang disiapkan untuk memberikan bantuan. Kemudian India juga telah menyiapkan sebuah pesawat Boeing P-8I yang disiagakan untuk melakukan pencarian pesawat.[44]

Pada tanggal 29 Desember 2014, Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia yakin bahwa pesawat AirAsia jatuh di dasar laut, berdasarkan data radar dari kontak terakhir pesawat.[45][46].

Pada 30 Desember 2014, Badan SAR Nasional (Basarnas) mengkonfirmasi telah menemukan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dan jenazah penumpang. Temuan ini berpusat di Laut Jawa, dekat dengan Selat Karimata[47]. Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo mengatakan, tim SAR dengan pesawat C295 TNI AU dan Hercules C130 menemukan sejumlah serpihan di Selat Karimata yang dekat dengan Laut Jawa. Serpihan-serpihan itu antara lain ditemukan di titik koordinat 03 46' 50" LS, 110 29' 27' BT dan 08 50' 43" LS, 110 29' 21.8" BT. Salah satu serpihan yang ditemukan adalah lempengan logam dan emegency exit door, serpihan tersebut sudah dievakuasi ke KRI Bung Tomo[48].

Tanggapan

Berkas:QZ8501 secondary radar image.jpg
Radar sekunder gambar menunjukkan Penerbangan 8501 (dilingkari kuning) pada ketinggian 36.300 ft (11,100 m) dan memanjat, bepergian pada 353 kn (654 km / h; 406 mph) kecepatan gerak.

Indonesia AirAsia, pasca kehilangan salah satu pesawatnya, menghitamkan logonya di situs web dan media sosial sebagai respon atas musibah ini.[49][50] Nomor telepon darurat juga disediakan oleh maskapai ini kepada keluarga dan kerabat penumpang pesawat.[7] Sementara itu, CEO AirAsia Tony Fernandes langsung terbang ke Surabaya setelah menerima informasi tentang kejadian tersebut.[51] Ia juga sempat memberi pernyataan pribadinya lewat media sosial Twitter.[52] Dalam jumpa pers di Bandara Juanda, ia mengaku sangat terpukul atas kejadian ini.[53] Namun, ia menyatakan bahwa kejadian tersebut tidak mempengaruhi aktivitas penerbangan miliknya.[54]

Sebuah pusat informasi darurat didirikan di Bandar Udara Internasional Juanda dan memberi informasi terbaru secara berkala serta penginapan bagi kerabat penumpang.[55]

Presiden Indonesia Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja di Papua dan Papua Barat menyatakan ikut prihatin dengan musibah tersebut.[56] Jokowi kemudian menginstruksikan kepada Badan SAR Nasional, Komite Nasional Kesalamatan Transportasi, serta seluruh jajaran, baik Panglima TNI, Kapolri, dan kepala-kepala staf, untuk bersama-sama ikut mencari pesawat tersebut.[57]

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan duka citanya atas hilangnya pesawat AirAsia 8501 melalui Twitter: "Saddened to hear of missing flight #QZ8501. My thoughts are with the passengers and their families. - LHL."[58] Dalam cuitan lainnya, Lee juga sempat menelepon presiden Indonesia Joko Widodo untuk ikut melakukan pencarian pesawat tersebut."[59]

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak juga merilis tanggapannya lewat Twitter: "Very sad to hear that AirAsia Indonesia QZ8501 is missing. My thoughts are with the families. Malaysia stands ready to help." [60]

Perdana Menteri Australia Tony Abbott menghubungi Presiden Indonesia Joko Widodo dan menawarkan bantuan dalam pencarian pesawat tersebut.[59] Pernyataan yang dirilis setelahnya menyatakan bahwa, "Australia akan melakukan semampunya untuk membantu" dan "Australia telah menempatkan pesawat P-3 Orion dalam posisi siaga untuk membantu operasi pencarian."[61]

Galeri

Catatan

  1. ^ Pesawat itu adalah model Airbus A320-200; dua angka terakhir "16" menandakan spesifikasi bahwa pesawat itu diperlengkapi dengan mesin CFM International CFM56-5B6.
  2. ^ 149 penumpang dan 6 awak
  3. ^ 1 awak

Referensi

  1. ^ a b KRI Bung Tomo Evakuasi Lebih dari 40 Jenazah Penumpang AirAsia
  2. ^ "Flightradar24 on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  3. ^ "AirAsia flight QZ8501 loses contact with air traffic control". Reuters. 28 December 2014. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  4. ^ a b Passenger Plane Goes Missing Over Pacific, ABC News, 27 December, 2014.
  5. ^ Aertikel:"Ini Tiga Benda yang Pastikan Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan" di Kompas.com
  6. ^ Artikel:"Kronologi Penemuan Puing Pesawat AirAsia QZ8501" di cnnindonesia.com
  7. ^ a b c d e f g "[Updated statement] QZ8501". AirAsia Facebook page. 28 December 2014. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  8. ^ a b c "AirAsia jet with 162 on board goes missing on way to Singapore". CNN International Edition. 28 December 2014. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  9. ^ "QZ8501 / Indonesia AirAsia". FlightRadar24. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  10. ^ "AirAsia jet carrying 162 missing on way to Singapore - CNN.com". CNN. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  11. ^ "AirAsia Indonesia flight QZ8501 to Singapore missing". BBC News. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  12. ^ a b c "QZ8501 / Indonesia AirAsia". FlightRadar24. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  13. ^ "AirAsia (Indonesia) Flight QZ8501 Incident". Transport Malaysia. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  14. ^ "AirAsia Flight 8501:Preliminary meteorological analysis - Weather Graphics". Weather Graphics. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  15. ^ Nusatya, Chris; Fabi, Randy (28 December 2014). "AirAsia flight carrying 162 people goes missing in Southeast Asia - officials". Reuters. Reuters. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  16. ^ "Live: AirAsia flight from Indonesia to Singapore loses contact with air traffic control". ABC News (Australia). Australian Broadcasting Corporation. 28 December 2014. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  17. ^ "Seat options". Indonesia AirAsia. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  18. ^ "LIVE BLOG: AirAsia QZ8501 from Indonesia to Singapore missing". Channel NewsAsia. 28 December 2014. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  19. ^ http://news.detik.com/read/2014/12/29/150011/2789191/10/ini-dokumen-perjalanan-airasia-yang-hilangIni Dokumen Perjalanan AirAsia yang Hilang][
  20. ^ AirAsia. "AirAsia Indonesia Flight QZ8501". Diakses tanggal 28 December 2014. 
  21. ^ a b c "LIVE BLOG: AirAsia QZ8501 from Indonesia to Singapore missing". Channel NewsAsia. 28 December 2014. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  22. ^ "[Updated statement] QZ8501 (as at 6:54pm, GMT+8)". AirAsia Facebook. 28 December 2014. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  23. ^ "Penerbangan AirAsia Indonesia QZ8501". AirAsia.com. Diakses tanggal 29 Desember 2014. 
  24. ^ Artikel:"Daftar Nama Kru dan Penumpang AirAsia" di tempo.co.id
  25. ^ "Indonesian portal reports of plane crash in Belitung Timur". Diakses tanggal 28 December 2014. 
  26. ^ "AirAsia flight QZ8501: Last position believed to be between Belitung island and Kalimantan". Diakses tanggal 28 December 2014. 
  27. ^ "BREAKING: AirAsia flight QZ8501 with 162 on board goes missing after take-off". YouTube. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  28. ^ "AirAsia flight QZ8501 with 162 people on board goes missing after takeoff from Indonesia on the way to Singapore, search and rescue underway". National Post. December 27, 2014. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  29. ^ "Basarnas Fokus Cari Pesawat AirAsia di Sekitar Pantai Tanjung Pandan dan Pontianak". Kompas. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  30. ^ "http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/28/basarnas-dispatches-vessel-airasia-search-operation.html". The Jakarta Post.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  31. ^ "Cari Pesawat AirAsia, TNI AU Kerahkan Boeing 737 Surveillance". Kompas. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  32. ^ "Empat Kapal Perang TNI Angkatan Laut Dikerahkan Cari AirAsia QZ 8510". Kompas. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  33. ^ "TNI AD Diminta Cari AirAsia QZ 8501 dari Darat Hingga Pegunungan". Kompas. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  34. ^ "AirAsia flight QZ8501 with 162 people on board goes missing after takeoff from Indonesia on the way to Singapore, search and rescue underway". National Post. 27 December 2014. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  35. ^ "Search called off for day 1 due to darkness and bad weather". Asian Correspondent. 29 December 2014. 
  36. ^ "Basarnas Kendalikan Posko Taktis Pencarian AirAsia QZ 8501 di Pangkal Pinang". Kompas. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  37. ^ Sentana, I Made; Raghuvanshi, Gaurav (28 December 2014). "Search for Missing AirAsia Flight 8501 Resumes". Wall Street Journal. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  38. ^ "Media Release". Civil Aviation Authority of Singapore. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  39. ^ "Live updates: AirAsia Flight QZ8501 missing". Today. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  40. ^ "Low Tiong Lai on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  41. ^ "Low Tiong Lai on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  42. ^ "QZ8501: Malaysia hantar tiga kapal, satu pesawat dalam operasi SAR". Astro Awani. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  43. ^ Binskin, Mark (29 December 2014). "Mak Binskin – Twitter". Twitter. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  44. ^ "Missing AirAsia Flight QZ8501: India puts 3 ships, plane on standby". The Times of India. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  45. ^ Jethro Mullen, Susanna Capelouto and Catherine E. Shoichet, CNN (28 December 2014). "Official: Missing AirAsia jet likely at bottom of sea - CNN.com". CNN. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  46. ^ "AirAsia missing plane may be at the bottom of the sea". EconomyLead. 
  47. ^ Artikel:"Ini Kronologi Penemuan AirAsia QZ8501" di detik.com
  48. ^ Artikel:"Basarnas Pastikan Lokasi Jatuhnya AirAsia QZ 8501" di detik.com
  49. ^ "AirAsia". Facebook. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  50. ^ "AirAsia mourns with grey logo after QZ8501 goes missing". Diakses tanggal 28 December 2014. 
  51. ^ [news.detik.com/read/2014/12/28/155715/2788398/10/bos-airasia-tony-fernandes-terbang-ke-surabaya-temui-keluarga-penumpang?9922032 "Bos AirAsia Tony Fernandes Terbang ke Surabaya Temui Keluarga Penumpang"] Periksa nilai |url= (bantuan). Detikcom. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  52. ^ "Bos AirAsia Tony Fernandes Hadir di Bandara Juanda". Detikcom. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  53. ^ "Pesawat Air Asia Hilang, Tony Fernandes: Saya Sangat Syok". Okezone. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  54. ^ "Tony Fernandes: Insiden QZ8501 Tak Pengaruhi Penerbangan Lain". Okezone. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  55. ^ "Menhub: Semua Kapal Diminta Beritahu jika Ada Informasi Pesawat Jatuh". Kompas. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  56. ^ "Presiden Jokowi Berdoa untuk Keselamatan Kru dan Penumpang AirAsia QZ 8501". Metrotvnews. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  57. ^ "Jokowi Perintahkan TNI dan Polri Ikut Cari AirAsia". Tempo. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  58. ^ "Lee Hsien Loong on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  59. ^ a b "Singapura dan Australia Kontak Jokowi Tawarkan Bantuan Pencarian Air Asia". Tribunnews. Diakses tanggal 29 December 2014. 
  60. ^ "Mohd Najib Tun Razak on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 28 December 2014. 
  61. ^ Clark, Emily (28 December 2014). "AirAsia QZ8501: Flight from Indonesia to Singapore loses contact with air traffic control". ABC News (Australia). Australian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 28 December 2014. 

Pranala luar