Bandar Udara Iskandar
Bandara Iskandar terletak di Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dan merupakan satu satunya bandara di kalteng yang memiliki stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) avtur. Panjang landasan pacu (run way) Bandara Iskandar sehingga menjadi 13/31 berukuran panjang 2.120 meter, lebar 30 meter.[1] Untuk ukuran kota kabupaten di luar Pulau Jawa, keberadaan Bandara Iskandar cukup memadai.selain untuk keperluan militer angkatan udara, Bandara ini melayani beberapa penerbangan dan cargo antar kota di Kalimantan dan Pulau Jawa. Kota-kota yang penerbangannya terkoneksi dengan Bandara Iskandar Pangkalan Bun adalah Ketapang dan Pontianak Kalimantan Barat, Sampit dan Palangkaraya Kalimantan Tengah dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sedangkan penerbangan dari kota besar di Jawa yang langsung terkoneksi adalah Jakarta, Semarang ,Surakarta, Jogjakarta dan Surabaya.
Bandara Iskandar | |
---|---|
Berkas:Bandara Iskandar.JPG | |
Informasi | |
Jenis | sipil dan militer |
Lokasi | pangkalanbun, Kalimantan tengah |
Zona waktu | UTC+7 |
Koordinat | {{{coordinates}}} |
Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,[1] |
Ada perencanaa untuk membuka rute Pangkalan Bun<>Nusa Tenggara Barat & Papua.
Maskapai Aviastar Airlines melayani rute Pangkalan Bun - Semarang dan Pangkalan Bun - Jakarta dengan menggunakan pesawat BAE-200 berkapasitas 85 seat. Trigana Air dengan Boeing 737-200 yang melayani rute Pangkalan Bun - Jakarta, Pangkalan Bun-Semarang dan Pangkalan Bun-Surabaya. Trigana Air menggunakan ATR-42 yang melayani rute Pangkalan Bun-Ketapang, Pangkalan bun - Solo, dan Pangkalan Bun - Pontianak. Maskapai Kalstar Aviation, melayani rute Pangkalan Bun - Sampit - Banjarmasin [PP] dan Pangkalan Bun - Ketapang - Pontianak [PP] sedangkan maskapai Indonesia Air Transport, melayani rute penerbangan Yogjakarta- Pangkalanbun-Solo-Ketapang [PP]. Susi air untuk penerbangan carteran. Kemudian untuk maskapai lain masih dalam proses negosiasi dan persetujuan.
Tahun 2014, Bandara Iskandar kembali mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat. Dana ini akan dipergunakan untuk melapisi permukaan run way dan penambahan beberapa fasilitas lainnya.
Potensi berkembangnya Bandara Iskandar, selain didukung oleh daya tarik Taman Nasional Tanjung Puting,[habitat alami orang utan], sebagai tujuan wisata konservasi yang telah go internasional, juga didukung oleh perkembangan pesat investor dan industri di sektor agronomi dan agrobisnis lainnya di daerah Kotawaringin Barat dan sekitarnya. Selain dari Kabupaten Kotawaringin Barat, masyarakat Kabupaten Sukamara, Lamandau dan sebagian besar dari Kabupaten Seruyan, mengandalkan Bandara Iskandar Pangkalan Bun untuk bepergian keluar pulau.
Untuk memenuhi permintaan penerbangan domestik dan internasional yg semakin meningkat, pemerintah kabupaten Kotawaringin Barat berencana membangun bandara bertaraf internasional. Yang mana bandara tersebut melayani penerbangan internasional yg menghubungkan pariwisata taman nasional Tanjung Puting dan sekaligus penerbangan embarkasi jamaah haji.
Rencana lokasi bandara tersebut di Sebuai kecamatan Kumai.
Maskapai dan Tujuan Penerbangan
Sejarah
Bandara Iskandar dahulunya bernama lapangan terbang <<sabah uyah>>, bandara tersebut merupakan warisan/peninggalan pemerintah kolonial Jepang. Pada ahir era tahun 1950 an lapangan terbang tersebut di ambil alih oleh pemerintah Indonesia guna untuk keperluan militer TNI AU. Tahun 1970 bandara ini mulai digunakan untuk penerbangan sipil dan komersial. Dan saat itulah penetapan bandara Iskandar sebagai nama bandara tersebut.
Referensi
- ^ a b "BAndar Udara Iskandar, Pangkalan Bun". Direktorat Pehubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Diakses tanggal 31 Dec 2014.