Danau Matano

salah satu danau di dunia

Danau Matano adalah sebuah danau tektonik dengan ukuran panjang 28 kilometer dan lebar 8 kilometer di Sulawesi Selatan, tepatnya berada di ujung selatan pulau Sulawesi di kota Sorowako, Kabupaten Luwu Timur.[1]

Danau Matano, Indonesia
Danau Matano
Koordinat2°52′S 121°36′E / 2.867°S 121.600°E / -2.867; 121.600
Jenis perairanDanau Tektonik
Aliran masuk utamaMatano
Aliran keluar utamaSungai Petea
Terletak di negaraIndonesia
Panjang maksimal28 kilometer
Lebar maksimal8 kilometer
Area permukaan164 km2
Kedalaman maksimal590 meter
Ketinggian permukaan382 meter
PermukimanSorowako
Peta
Peta
Senja di Danau Matano
Pantai Ide - Danau Matano

Danau ini memiliki kedalaman sejauh 590 meter (1.969 kaki).[2] Permukaan air danau berada pada ketinggian 382 meter di atas permukaan laut sehingga kedalaman air danau dari permukaan laut adalah 208 meter (cryptodepression).[1] Menurut WWF, danau ini adalah danau terdalam di Asia Tenggara serta terdalam kedelapan di dunia.[3]

Sejarah

Danau Matano terbentuk dari patahan (strike-slip fault) akibat aktivitas tektonik yang terjadi pada masa Pleosen.[2] Umur danau diperkirakan berkisar antara 1-4 juta tahun yang lalu.[1] Berdasarkan analisa karakteristik endapan, Danau Matano merupakan danau tertua di antara empat danau lainnya yang membentuk sistim danau Malili (Towuti, Mahalona, Masapi, Lontoa). [4]

Dengan umur mencapai jutaan tahun, Danau Matano merupakan salah satu danau purba di dunia. Sampai saat ini para ilmuwan telah mengidentifikasi setidaknya 10 danau purba di dunia antara lain, Danau Matano, Danau Poso, Danau Biwa, Danau Baikal, Danau Kaspia, Danau Tanganyika, Danau Victoria, Danau Malawi, Danau Ohrid dan Danau Titicaca.[5]

Keragaman Hayati

Danau Matano merupakan habitat bagi beberapa spesies fauna dan flora endemik.

Fauna

Danau Matano memiliki 6 spesies kerang (Tylomelania), 3 spesies kepiting (Gecarcinucidae), 6 spesies udang dan 10 spesies ikan bersirip tajam (Thelmaterinidae).[2] Salah satu spesies yang menarik adalah ikan butini (Glossogobius matanensis) yang hidup di dasar danau.[6]

Flora

Danau Matano memiliki 7 spesies tanaman endemik. [6] Syamsiah dkk. dari Universitas Negeri Makassar telah mengidentifikasi 3 jenis tumbuhan pinang-pinangan (Hydriastele) yang masuk dalam kategori endemik. [7]

Pemanfaatan

Sumber Air Minum

Mata air Danau Matano berasal dari Desa Matano. Oleh warga setempat mata air tersebut telah dibuatkan tembok persegi sehingga menjadi kolam berukuran 12 x 8 meter. Gelembung-gelembung air yang tak henti bermunculan diatas permukaan kolam.[6] Airnya sangat jernih. Penduduk yang tinggal di sekeliling danau menggunakan air danau sebagai bahan baku air minum.

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Sebagai sumber daya alam yang sangat potensial maka perusahaan tambang nikel terbesar kedua dunia, PT.INCO (kini PT Vale Indonesia) memanfaatkan Sungai Larona yang berhulu dari Danau Matano sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk pemanfaatan di pabrik, dan juga untuk penggunaan oleh masyarakat. [8]

Pariwisata

Danau Matano merupakan daerah wisata saat berlibur, sebagai tempat berkumpulnya keluarga, acara kelas, reuni dan lain-lain. Lokasi wisata yang populer antara lain Pantai Ide, Pantai Kupu-kupu dan Pantai Salonsa.[9] Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 274/Kpts/Um/4/1979 tanggal 24 April 1979 maka kawasan Danau Matano, Mahalona dan Towuti menjadi kawasan konservasi Taman Wisata Alam dengan nama Taman Wisata Alam Danau Matano, Taman Wisata Alam Danau Mahalona, dan Taman Wisata Alam Danau Towuti.[10]

Transportasi

 
Kapal penyeberangan dari Nuha merapat di dermaga Sorowako

Danau Matano juga dijadikan jalan untuk menyeberang antara Sorowako dan Nuha yang menghubungkan Kabupaten Morowali dengan Kabupaten Luwu Timur.[11]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c "The biogeochemistry of tropical lakes: A case study from Lake Matano, Indonesia" "American Limnology and Oceanography", 2008
  2. ^ a b c "Aquatic biodiversity hotspots in Wallacea: the species flocks in the ancient lakes of Sulawesi, Indonesia" "Zoological Research Museum Alexander Koenig", 2012
  3. ^ WWF: "Central Sulawesi Lakes", WWF Global 200 Ecoregions, 2001
  4. ^ "The Ancient Lakes of Indonesia: Towards Integrated Research on Speciation" "Integrative and Comparative Biology Advance Access", 2011
  5. ^ "Ancient lakes revisited: from the ecology to the geneticsof speciation" "Molecular Ecology", 2010
  6. ^ a b c "[1]" "LIPI - Sistem Informasi Danau Indonesia"
  7. ^ "Keragaman Morfologi Hydriastele (Palmae) Endemik Sulawesi di Kawasan Hutan Danau Matano, Soroako" "Jurnal Biologi FMIPA, Universitas Neger Makassar"
  8. ^ "[2]" PLTA Larona, PLTA Balambano, PLTA Karebbe
  9. ^ "[3]" Pariwisata Danau Matano
  10. ^ "[4]" "Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan - TWA Danau Matano"
  11. ^ "[5]" "Profil dan Kinerja Perhubungan Darat Sulawesi Selatan 2012"

Pranala Luar