Patung Arjuna Wijaya

tengara di Jakarta Pusat, Indonesia
Revisi sejak 15 Januari 2015 14.25 oleh Ennio morricone (bicara | kontrib) (buat halaman baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Patung Arjuna Wijaya atau juga disebut Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Asta Brata adalah patung kereta kuda dengan air mancur yang terbuat dari tembaga. Patung ini terletak di persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka. Perancang Patung Arjuna Wijaya adalah maestro pematung Indonesia asal Tabanan, Bali, Nyoman Nuarta. Patung ini dibangun sekitar tahun 1987, seusai lawatan kenegaraan Presiden Indonesia Soeharto dari Turki. Proses pembuatan Patung Arjuna Wijaya dikerjakan oleh sekitar 40 orang seniman dan pengerjaannya dilakukan di Bandung, Jawa Barat.[1]

Patung Arjuna Wijaya
Berkas:Arjuna Wijaya chariot statue in Jakarta.jpg
Patung Arjuna Wijaya
Peta
Informasi umum
LokasiJakarta, Indonesia
AlamatPersimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka
Mulai dibangun1987
Rampung1987
Diresmikan1987
Desain dan konstruksi
ArsitekNyoman Nuarta

Patung Arjuna Wijaya menggambarkan sebuah adegan dalam kisah klasik Mahabharata, di mana dua tokoh dari kubu Pandawa, yaitu Arjuna dan Batara Kresna sedang menaiki kereta kencana yang ditarik delapan ekor kuda. Keduanya digambarkan sedang berada dalam situasi pertempuran melawan Adipati Karna yang berasal dari kubu Kurawa.

Latar belakang

Menurut Nyoman Nuarta, pembangunan patung Arjuna Wijaya dilatarbelakangi kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto ke Turki di tahun 1987, dimana dia melihat banyak monumen yang menjelaskan tentang cerita-cerita masa lalu Turki di jalan-jalan protokolnya. Presiden Soeharto menyadari hal tersebut tidak dia jumpai di ruas jalan-jalan protokol di Jakarta, sehingga dia menggagas pembangunan sebuah monumen yang memuat filsafat Indonesia. Melalui Nyoman Nuarta akhirnya kisah Perang Baratayuda digunakan sebagai ide di balik wujud akhir patung tersebut.[1]

Pembangunan

Menurut Nyoman Nuarta, patung Arjuna Wijaya membutuhkan biaya sekitar 290 hingga 300 juta rupiah dalam penyesuaian harga tahun 1987. Patung ini direnovasi pada tahun 2014 dan diresmikan kembali oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pada 11 Januari 2015.

Galeri

Rujukan

  • Heuken, A, (2008) Medan Merdeka - Jantung Ibukota RI, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta, No ISBN

Referensi

  1. ^ a b "Patung Arjuna, Soeharto, dan Turki". kompas.com. 11 Januari 2015. Diakses tanggal 2014-14-01. 

Pranala luar