Asam poliprotik
Asam poliprotik (bahasa Inggris: polyprotic acid, juga dikenal sebagai polybasic acid, "asam polibasik") adalah senyawa asam yang mampu menyumbangkan lebih dari satu proton dari setiap molekul asam, dibandingkan asam monoprotik, yang hanya dapat menyumbangkan satu proton per molekul.[1] Jenis-jenis khusus asam poliprotik mempunyai nama-nama spesifik, misalnya:
- asam diprotik, dengan dua proton yang dapat didonasikan
- asam triprotik, dengan tiga proton yang dapat didonasikan
Asam diprotik
Asam diprotik (dilambangkan sebagai H2A) dapat mengalami satu atau dua disosiasi bergantung kepada pH. Setiap disosiasi mempunyai konstanta disosiasi sendiri, Ka1 dan Ka2.
- H2A(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + HA−(aq) Ka1
- HA−(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A2−(aq) Ka2
Konstanta disosiasi pertama umumnya lebih besar dari yang kedua, yakni Ka1 > Ka2.
= Asam diprotik kuat
Contoh asam diprotik kuat adalah asam sulfat (H2SO4) yang dapat menyumbangkan satu proton untuk membentuk anion bisulfat (HSO4−), di mana Ka1 sangat besar nilainya; kemudian dapat menyumbangkan proton kedua untuk membentuk anion sulfat (SO42-), di mana Ka2 bernilai sedang. Ka1 yang tinggi nilainya untuk disosiasi pertama membuat asam sulfat adalah asam yang kuat.
Asam diprotik lemah
Asam diprotik lemah terionisasi dalam dua tahap. Contohnya adalah asam karbonat yang lemah dan tidak stabil (H2CO3), yang terbentuk dari CO2 yang tersolvatasi (air karbonasi). Pada tahap pertama asam ini dapat kehilangan satu proton untuk membentuk anion bikarbonat (HCO3−) dan kemudian kehilangan proton kedua untuk membentuk anion karbonat (CO32-). Kedua Ka nilainya kecil, tetapi Ka1 > Ka2.
Asam triprotik
Asam triprotik (H3A) dapat mengalami satu, dua atau tiga disosiasi dan memiliki tiga konstanta disosiasi, di mana Ka1 > Ka2 > Ka3.
- H3A(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + H2A−(aq) Ka1
- H2A−(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + HA2−(aq) Ka2
- HA2−(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A3−(aq) Ka3
Perhitungan keseimbangan simultan yang lebih tepat mungkin akan rumit. Perhitungan ini dapat disederhanakan bila konsentrasi asam awal tidak terlalu kecil dan tetapan ionisasi Ka1 dan Ka2 sangat berbeda dalam besarannya (dengan faktor 100 atau lebih). Kondisi terakhir hampir selalu dipenuhi. Di bawah kondisi tersebut, kedua kesetimbangan dapat diperlukan secara bertahap.
Untuk asam tripotrik seperti H2PO4, konsentrasi basa (PO43-) yang dihasilkan dari ionisasi ketiga dapat dihitung dengan cara yang sama.[2]