Kontrak berjangka
Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia keuangan adalah merupakan suatu standarisasi kontrak yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga penyelesaian (settlement price).
Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengan kontrak opsi yang memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada kontrak berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, dimana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati. Atau apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai ( tanpa penyerahan barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus melakukan perhitungan atas posisnya baik dengan melakukan penjualan posisi "long" ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara efektif akan menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut.
Kontrak berjangka, atau disingkat "berjangka" atau futures, adalah merupakan suatu instrumen derivatif. Lembaga kliring akan bertindak selaku mitra transaksi atas semua kontrak yang diperdagangkan, menentukan aturan marjin yang dibutuhkan , dll.
Kontrak berjangka dan kontrak serah
Kontrak berjangka dan kontrak serah keduanya adalah merupakan suatu kontrak yang memperjanjikan penyerahan suatu komoditi pada tanggal yang akan datang dengan harga yang disepakati terlebih dahulu, namun keduanya memiliki perbedaan pada beberapa hal antara lain :
- Kontrak serah hanya ditransaksikan pada waktu tanggal penyelesaian sedangkan kontrak berjangka nilainya setiap hari berubah atau mengalami penyesuaian (biasa dikenal dengan istilah "marked-to-market") nilai spot dengan suatu harga dan aset acuan yang sama pada saat tangggal penyerahan.
- Kontrak berjangka senantiasa diperdagangkan pada bursa, dimana kontrak serah diperdagangkan diluar bursa ( atau dikenal dengan istilah over-the-counter), ataupun dapat berupa kontrak sederhana antara dua pihak.
- Kontrak berjangka adalah amat terstandarisasi dimana kontrak serah sifatnya khas (unik) sesuai dengan kesepakatan dan kebutuhan para pihak)
- Pada kasus penyerahan fisik maka pada kontrak berjangka dispesifikasi kepada siapa barang akan diserahkan yang ditetapkan oleh lembaga kliring berjangka ( lihat :bursa berjangka.
Standarisasi
Kontrak berjangka memberi kepastian atas likuiditas pasar berjangka yang memiliki standarisasi tinggi, biasanya dengan spesifikasi :
- "Aset acuan" ( atau dikenal dengan istilah underlying asset atau instrumen. Bentuknya bisa berupa satuan barel pada minyak mentah hingga suku bunga jangka pendek.
- "Jenis penyelesaian", baik dengan cara penyesaian tunai maupun penyelesaian dengan cara penyerahan fisik aset acuan.
- "Nilai" dan unit dari aset acuan per kontrak. Ini dapat berupa nilai nosional obligasi, jumlah yang pasti dalam satuan barel dari oli, unit dari valuta asing, nilai nosional dari deposito yang atasnya diperdagangkan suku bunga jangka pendek, dll.
- "Mata uang" yang dipergunakan dalam kontrak berjangka.
- "Peringkat" dari kemampuan penyerahan. Dalam obligasi, peringkat ini menunjukkan kemampuan pembayaran suatu obligasi. Dalam penyerahan komoditi secara fisik maka peringkat ini menunjukkan kwalitas dari aset acuan serta cara dan lokasi penyerahan.
- Tanggal dan bulan penyerahan .
- Tanggal transaksi perdagangan terakhir.
- Rincian lainnya seperti satuan komoditi, fluktuasi harga minimum yang diperkenankan.
Marjin
Guna mengurangi resiko kredit terhadap bursa maka para pedagang harus menempatkan Marjin atau jaminan pelaksanaan (performance bond), yang umumnya 5%-15% dari nilai kontrak .
Pada beberapa kasus seperti misalnya untuk lindung nilai dimana terdapat kepemilikan secara fisik atas aset acuan komoditi atau pada perdagangan selisih jual beli (spread trade) maka keharusan penempatan marjin ini dapat diabaikan atau dikurangi.
Marjin awal
Marjin awal atau biasa dikenald engan istilah initial margin adalah merupakan kewajiban yang harus dibayar baik oleh pembeli maupun penjual yang merupakan suatu gambaran nilai kerugian dari kontrak yang ditetapkan berdasarkan sejarah perubahan harga yang terjadi pada transaksi harian.
Akun kontrak berjangka ini akan dihitung nilai pasarnya secara harian. Apabila marjin jatuh dibawah kebutuhan marjin minimum yang ditetapkan oleh bursa berjangka setempat dimana kontrak berjangka diperdagangkan maka akan diterbitkan "marjin call" [1] agar akun dapat kembali berada pada tingkat marjin minimum yang diperlukan.
Marjin rasio ekuiti
Marjin rasio ekuiti atau dikenal juga dengan istilah Margin equity ratio adalah suatu istilah yang digunakan oleh spekulator untuk menunjukkan jumlah modal perdagangan mereka yang ditahan setiap saat sebagai marjin . Kebutuhan marjin yang rendah dari kontrak berjangka menghasilkan daya ungkit investasi namun perdagangan di bursa membutuhkan jumlah minimum yang berbeda-beda tergantung pada kontrak dan kredibilitas pedagang . Pialang dapat menentukan kebutuhan marjin yang lebih tinggi namun tidak boleh lebih rendah dari yang ditetapkan oleh otoritas perdagangan di bursa setempat. Penempatan marjin yang lebih tinggi dari yang ditentukan ini dapat dilakukan oleh pedagang guna menghindari marjin call
Imbal hasil marjin
Imbal hasil marjin atau lebih dikenal denagn istilah Return on margin (ROM) ini seringkali digunakan untuk mengukur kinerja sebab merupakan perbandingan laba atau rugi diperbandingkan dengan faktor resiko perdagangan sebagaimana tercermin pada penetapan kebutuhan marjin. Imbal hasil marjin (ROM) ini dapat dihitung dengan rumus :
ROM tahunan adalah setara dengan (ROM+1)(tahun:masa perdagangan)-1. Sebagai contoh misalnya seorang pedagang mendapatkan penghasilan 10% pada marjin dalam waktu 2 bulan, maka apabila disetahunkan ini berarti 77%.
Penyelesaian transaksi
Penyelesaian akhir sebagai suatu tindakan penyempurnaan kontrak da[pat dilakukan dengan dua cara sebagaimana spesifikasi dari jenis kontrak berjangka yaitu :
- Penyerahan fisik - jumlah aset acuan yang merupakan spesifikasi dari kontrak diserahkan oleh penjual kontrak berjangka ke bursa berjangka dan diserahkan oleh bursa berjangka kepada pembeli kontrak berjangka. Biasanya dilakukan penyerahan fisik atas komoditi dan obligasi . Dalam prakteknya penyelesaian cara ini sedikit sekali terjadi pada kontrak berjangka. Kebanyakan kontrak dibatalkan dengan cara membeli posisi untuk menutupi kewajiban yang timbul, yaitu dengan membeli suatu kontrak untuk membatalkan / meniadakan kewajiban yang timbul pada penjualan kontrak terdahulu ( menutup posisi "short"), atau menjual kontrak untuk melikuidasi pembelian kontrak terdahulu ( menutup posisi "long"). Kontrak berjangka minyak mentah NYMEX menggunakan metode ini dalam penyelesaian transaksi pada saat jatuh tempo.
- Penyelesaian tunai - pembayaran tunai dilakukan berdasarkan harga referensi aset acuan misalnya indeks suku bunga pinjaman jangka pendek seperti Euribor, atau nilai penutupan indeks harga saham.
- Daluwarsa adalah saat waktu harga akhir dari kontrak berjangka ditetapkan. Untuk kebanyakan kontrak berjangka indeks ekuiti dan suku bunga ( sebagaimana halnya dengan kebanyakan opsi ekuiti) adalah terjadi pada hari Jum'at ketiga dari bulan saat perdagangan terjadi. Pada hari ini kontrak berjangka t+1 berubah menjadi kontrak serah t . Sebagai contoh, untuk kebanyakan kontrak yang diperdagangkan di CME and CBOT dengan jatuh tempo Desember, kontrak berjangka Maret adalah merupakan kontrak yang terdekat jatuh temponya . Ini adalah merupakan waktu yang sangat menarik bagi pemain arbitrage dimana mereka akan mencoba untuk memperoleh keuntungan yang cepat selama jangka waktu yang singkat (umumnya 30 menit) dimana harga penutupan akhir akan muncul. Pada saat ini kontrak berjangka dan aset acuan berada dalam posisi amat likuid dan setiap perbedaan harga antara indeks dan aset acuan akan sangat cepat diperdagangkan oleh para pemain arbitrage dan saat ini pula kenaikan volume adalah disebabkan oleh karena para pedagang memutar balik posisinya ke kontrak berikutnya atau atau dalam kasus kontrak berjangka indeks maka mereka akan melakukan pembelian komponen aset acuan dari indeks tersebut sebagai suatu lindung nilai terhadap posisi indeks saat itu.
Harga
Situasi dimana harga komoditi untuk penyerahan dimasa mendatang adalah lebih tinggi daripada harga spot (harga dipasar saat ini) ataupun harga penyerahan yang jauh dimasa mendatang lebih mahal dibandingkan harga penerahan dimasa mendatang yang singkat, disebut dengan istilah contango. Sebagai kebalikannya apabila harga penyerahan dimasa mendatang lebih rendah daripada harga spot ini disebut backwardation.
Bilamana aset yang akan diserahkan memiliki banyak suplai atau dapat dengan bebas diciptakan maka harga dari kontrak berjangka didasarkan melalui argumen arbitrage. Harga kontrak berjangka menunjukkan ekspektasi harga dimasa mendatang dari aset acuan setelah dipotong dengan suku bunga pinjaman tanpa resiko (misalnya obligasi pemerintah) &mdash ; apabila ada deviasi dari harga teoritis akan menghasilkan suatu kesempatan memperoleh keuntungan tanpa resiko bagi investor ; lihat penilaian rasional kontrak berjangka.
Untuk mempermudah, dapat dihitung sebagai berikut :
- F(t)= aset tanpa pembayaran deviden, nilai dari kontrak berjangka / kontrak serah
- S(t)= nilai masa kini (present value)
- t = waktu
- T = waktu jatuh tempo
- r = suku bunga dari imbal hasil tanpa resiko .
atau, dengan rumusan
Rumusan ini dapat dimodifikasi untuk memasukkan komponen biaya penyimpanan, deviden, imbal hasil deviden, imbal hasil yang layak.
Hubungan antara kontrak berjangka dan harga spot dalam suatu pasar yang sempurna tergantung pada variabel diatas; dalam prakteknya banyak sekali ketidak sempurnaan pasar (biaya transaksi, perbedaan suku bunga pinjaman dan kurs bunga pinjaman, pembatasan short selling ) yang menhalangi arbitrage lengkap. Jadi dengan demikian, harga kontrak berjangka pada kenyataannya bermacam-macam tergantung lingkaran arbitrage yang mengelilingi harga teoritis.
Oleh karena itu rumusan diatas umumnya digunakan untuk kontrak berjangka indeks saham, kontrak berjangka oobligasi, dan kontrak berjangka komoditi dengan penyerahan fisik saat panen (seperti jagung setelah panenan)
Namun demikian apabila penyerahan atas komoditi yang suplainya tidak mencukupi ataupun belum ada saat ini, misalnya gandum sebelum masa panenan, kontrak berjangka Eurodollar atau kontrak berjangka kurs Federal ( dimana aset acuan tersebut masih harus diciptakan pada saat tanggal penyerahan) , maka harga kontrak berjangkanya belum dapat ditetapkan oleh arbitrage. Dalam skenario ini hanya ada satu cara menetapkan harga yaitu dengan menghitung suplai dan permintaan pasar atas aset acuan untuk digunakan sebagai harga kontrak berjangka.
Pada pasar yang likuid, suplai dan permintaan ini dapat diperkirakan untuk menghitung nilai dimana menunjukkan ekspektasi yang adil dari harga aset secara nyata dimasa mendatang, yang menggunakan rumusan sbb :
- .
Kontrak berjangka dan bursa
Terdapat banyak macam kontrak berjangka yang mencerminkan jenis yang berbeda-beda dari aset acuan yang digunakan sebagai derivatif seperti misalnya :
- Bursa komoditi
- Bursa valuta asing
- Pasar uang
- Bond market
- Equity index market
- Soft Commodities market
Trading on commodities began in Japan in the 18th century with the trading of rice and silk, and similarly in Holland with tulip bulbs. Trading in the US began in the mid 19th century, when central grain markets were established and a marketplace was created for farmers to bring their commodities and sell them either for immediate delivery (also called spot or cash market) or for forward delivery. These forward contracts were private contracts between buyers and sellers and became the forerunner to today's exchange-traded futures contracts. Although contract trading began with traditional commodities such grains, meat and livestock, exchange trading has expanded to include metals, energy, currency and currency indexes, equities and equity indexes, government interest rates and private interest rates.
Contracts on financial instruments was introduced in the 1970s by the Chicago Mercantile Exchange(CME) and these instruments became hugely successful and quickly overtook commodities futures in terms of trading volume and global accessibility to the markets. This innovation led to the introduction of many new futures exchanges worldwide, such as the London International Financial Futures Exchange in 1982 (now Euronext.liffe), Deutsche Terminbörse (now Eurex) and the Tokyo Commodity Exchange (TOCOM). Today, there are more than 75 futures and futures options exchanges worldwide trading to include:
- CME Group (formerly CBOT and CME) -- Currencies, Various Interest Rate derivatives (including US Bonds); Agricultural (Corn, Soybeans, Soy Products, Wheat, Pork, Cattle, Butter, Milk); Index (Dow Jones Industrial Average); Metals (Gold, Silver), Index (NASDAQ, S&P, etc)
- ICE Futures - the International Petroleum Exchange trades energy including crude oil, heating oil, natural gas and unleaded gas and merged with IntercontinentalExchange(ICE)to form ICE Futures.
- Euronext.liffe
- Sydney Futures Exchange
- London Commodity Exchange - softs: grains and meats. Inactive market in Baltic Exchange shipping.
- Tokyo Commodity Exchange TOCOM
- London Metal Exchange - metals: copper, aluminium, lead, zinc, nickel and tin.
- New York Board of Trade - softs: cocoa, coffee, cotton, orange juice, sugar
- New York Mercantile Exchange - energy and metals: crude oil, gasoline, heating oil, natural gas, coal, propane, gold, silver, platinum, copper, aluminum and palladium
- Futures exchange
- OneChicago Futures on many Single-stock futures
Who trades futures?
Futures traders are traditionally placed in one of two groups: hedgers, who have an interest in the underlying commodity and are seeking to hedge out the risk of price changes; and speculators, who seek to make a profit by predicting market moves and buying a commodity "on paper" for which they have no practical use.
Hedgers typically include producers and consumers of a commodity.
For example, in traditional commodities markets, farmers often sell futures contracts for the crops and livestock they produce to guarantee a certain price, making it easier for them to plan. Similarly, livestock producers often purchase futures to cover their feed costs, so that they can plan on a fixed cost for feed. In modern (financial) markets, "producers" of interest rate swaps or equity derivative products will use financial futures or equity index futures to reduce or remove the risk on the swap.
The social utility of futures markets is considered to be mainly in the transfer of risk, and increase liquidity between traders with different risk and time preferences, from a hedger to a speculator for example.
Options on futures
In many cases, options are traded on futures. A put is the option to sell a futures contract, and a call is the option to buy a futures contract. For both, the option strike price is the specified futures price at which the future is traded if the option is exercised. See the Black model, which is the most popular method for pricing these option contracts.
Futures Contract Regulations
All futures transactions in the United States are regulated by the Commodity Futures Trading Commission (CFTC), an independent agency of the United States Government. The Commission has the right to hand out fines and other punishments for an individual or company who breaks any rule. Although by law the commission regulates all transactions, each exchange can have its own rule, and under contract can fine companies for different things or extend the fine that the CFTC hands out.
The CFTC publishes weekly reports containing details of the open interest of market participants for each market-segment, which has more than 20 participants. These reports are released every Friday (including data from the previous Tuesday) and contain data on open interest split by reportable and non-reportable open interest as well as commercial and non-commercial open interest. This type of report is referred to as 'Commitments-Of-Traders'-Report, COT-Report or simply COTR.
See also
References
- http://www.investorwords.com/5579/forward_price.html
- http://www.riskglossary.com/link/convexity_bias.htm
- Keith Redhead, (31 Oct 1996), Financial Derivatives: An Introduction to Futures, Forwards, Options and Swaps, Prentice-Hall
- Abraham Lioui & Patrice Poncet, (March 30, 2005), Dynamic Asset Allocation with Forwards and Futures, Springer
- Valdez, Steven, . An Introduction To Global Financial Markets. Macmillan Press Ltd. (ISBN 0-333-76447-1)
- Arditti, Fred D., 19nn. Derivatives: A Comprehensive Resource for Options, Futures, Interest Rate Swaps, and Mortgage Securities. Harvard Business School Press. ISBN 0-87584-560-6.
- [Joseph Santos, A History of Futures Trading in the United States]
Futures Exchanges & Regulators
External links
- ^ Istilah marjin call yang berasal dari bahasa asing "call margin" ini secara resmi juga digunakan oleh Badan Pengawas Pasar Modal selaku otoritas pasar modal di Indonesia. Lihat : Keputusan BAPEPAM No. Kep 27/PM/2000