Madura
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. |
Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah Utara Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.
Berkas:Pulau Madura-kabupaten.png | |
Negara | Indonesia |
---|---|
Gugus kepulauan | Jawa |
Luas | 5.290 km² (111) |
Populasi | 3.525.000 (tahun 2005) |
Administrasi
Madura dibagi menjadi empat kabupaten, yaitu:
Pulau ini termasuk provinsi Jawa Timur dan memiliki nomor kendaraan bermotor sendiri, yaitu "M".
Sejarah
Madura dijajah oleh Belanda pada 1882 dan kini termasuk dalam wilayah provinsi Jawa Timur.
Ekonomi
Secara keseluruhan, Madura termasuk salah satu daerah miskin di provinsi Jawa Timur. Tidak seperti Pulau Jawa, tanah di Madura kurang cukup subur untuk dijadikan tempat pertanian. Kesempatan ekonomi lain yang terbatas telah mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan. Faktor-faktor ini telah mengakibatkan emigrasi jangka panjang dari Madura sehingga saat ini banyak masyarakat suku Madura tidak tinggal di Madura. Penduduk Madura termasuk peserta program transmigrasi terbanyak.
Pertanian subsisten merupakan kegiatan ekonomi utama. Maize is a key subsistence crop, on island's many small landholdings. Cattle-raising is also a critical part of the agricultural economy, providing extra income to peasant farmer families, in addition to being the basis for Madura's famous bull-racing competitions. Small-scale fishing is also important to the subsistence economy.
Among export industries, tobacco farming is a major contributor to the island's economy. Madura's soil, while unable to support many food crops, helps make the island an important producer of tobacco and cloves for the domestic kretek (clove cigarette) industry. Since the Dutch era, the island has also been a major producer and exporter of salt.
Bangkalan, on the western end of the island, has industrialized substantially since the 1980s. This region is within a short ferry ride of Surabaya, Indonesia's second-largest city, and hence has gained a role as a suburb for commuters to Surabaya, and as a location for industry and services that need to be near the city. The long-planned Surabaya-Madura (Suramadu) Bridge, now under construction, is expected to further increase the Bangkalan area's interaction with the regional economy.
Budaya
Madura terkenal dengan budaya Karapan sapinya.
Daftar tokoh
Lain-lain
- Kiai Pragalbo ...-1531. Ayah dari:
- Kiai Pratanu Panembahan Lemah Duwur 1531-1592. Ayah dari:
- Pangeran Tengah 1592-1621. Saudara dari:
- Pangeran Mas 1621-1624
- Pangeran Praseno Pangéran Tjokro di Ningrat I 1624-1647. Anak dari Tengah and Ayah dari:
- Pangeran Tjokro di Ningrat II 1647-1707, Panembahan 1705. Ayah dari:
- Raden Temenggong Sosro di Ningrat Pangeran Tjokro di Ningrat III 1707-1718. Saudara dari:
- Raden Temenggong Suro di Ningrat Pangeran Tjokro di Ningrat IV 1718-1736. Ayah dari:
- Raden Adipati Sejo Adi Ningrat I Panembahan Tjokro di Ningrat V 1736-1769. Kakek dari:
- Raden Adipati Sejo Adi Ningrat II Panembahan Adipati Tjokro di Ningrat VI 1769-1779
- Panembahan Adipati Tjokro di Ningrat VII 1779-1815, Sultan Bangkalan 1808-1815. Anak dari Tjokro di Ningrat V dan Ayah dari:
- Tjokro di Ningrat VIII, Sultan Bangkalan 1815-1847. Saudara dari:
- Panembahan Tjokro di Ningrat IX, Sultan Bangkalan 1847-1862. Ayah dari:
- Panembahan Tjokro di Ningrat X, Sultan Bangkalan 1862-1882.
(sumber: A.M.H.J. Stokvis, Manuel d’histoire, de généalogie et de chronologie de tous les Etats du globe..., Boekhandel & Antiquariaat B.M. Israël, Leiden 1888-1893, 1966)
Lihat pula
- bahasa Madura
- Kepulauan Kangean
Pranala luar
- (Inggris) Legenda tentang pulau Madura