Kecerdasan emosional

Kemampuan untuk memahami emosi seseorang dan menggunakannya untuk memandu pemikiran dan perilaku
Revisi sejak 10 Juni 2015 05.31 oleh Kamila key (bicara | kontrib) (Cara menggunakan emosi untuk memotivasi diri)

Kecerdasan emosional (bahasa Inggris: emotional quotient, disingkat EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan oranglain di sekitarnya.[1] Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. [2] Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.[2] Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ).[1] Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.[1]

Salah satu contoh pengungkapan emosi seseorang.

Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.[3]

Lalu bagaimana cara menggunakan emosi sebagai alat memotivasi diri?

Caranya cukup mudah. Namun kita harus memenuhi 2 syarat utamanya terlebih dahulu. Kedua syarat itu adalah bisa berimajinasi dan bisa menguasai diri dengan sepenuhnya. Jika seseorang tidak bisa memenuhi 2 syarat utama itu, maka kemungkinan tidak bisa memanfaatkannya.

  1. ^ a b c Mendefiniskan Kecerdasan Emosional. Diakses 4 Juni 2010.
  2. ^ a b Apa Itu Kecerdasan Emosional?. Diakses 4 Juni 2010.
  3. ^ Emosi Konsep: Kecerdasan Emosional. Diakses 4 Juni 2010.


Referensi