Reog Kendang

Revisi sejak 24 Juni 2015 08.14 oleh Dubaya (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''REOG KENDANG''' Reog kendang adalah kesenian tradisional dari tulungagung. Sebenarnya Reog kendang ialah lebih mirip pada kumpulan penari tifa atau jimbe yang di p...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

REOG KENDANG

Reog kendang adalah kesenian tradisional dari tulungagung. Sebenarnya Reog kendang ialah lebih mirip pada kumpulan penari tifa atau jimbe yang di padukan dengan kesenian jaranan, karena dalam bahasa jawa bernama kendang.

SEJARAH Berawal pada banyaknya para Gemblak dari kadipaten Sumoroto yang mencari jati diri ke kota tulungagung pada zaman kolonial belanda untuk berkerja sebagai penambang batu marmer dan petani cengkih. Untuk menghilangkan rasa penat setelah berkera, di buatlah sebuah alat musik yang hanya memiliki satu sisi untuk di pukul. karena memiliki kesamaan dengan para gemblak laiinya, akhirnya dibuatlah sebuah kesenian tersebut dengan tarian, Konon para Gemblak adalah para pemain kuda lumping pada kesenian Reyog Ponorogo.

Pada awalnya, Reog kendang bernama tabuhan kendang. karena pada perkembangan zaman, Tabuhan kendang di kaloborasikan menjadi satu dengan Reog Kadiri (saat ini bernama Jaranan) yang merupakan sebuah hiburan rakyat pada waktu itu, Selain itu Para Gemblak adalah mantan pemain Reyog Ponorogo maka dinamakanlah Reog Kendang yang khas dan tercipta di kota Tulungagung.

ALUR CERITA Sebenarnya Reog Kendang menceritak kisah tentang perjalanan para mantan Gembalk mencari jati diri. karena perkembangan zaman, banyak versi cerita.

Versi Panji Klono Sewandono Cerita pada versi ini tidak berbeda dengan cerita asal mula Reyog ponorogo maupun Jaranan yang meneritakan kegigihan para prajurit dari bantarangin ke kerajaan Daha, Terutama para pembawa alat musik kendang hingga membungkuk yang disebabkan beratnya kendang.

Versi Gunung Kelud Sedangkan versi gung kelud tecipta pada tahun 2014 sebagai kebiasaan masyarakat gunung kelud yang selalu menghadapi letusan gunung kelud dan untuk menghilangkan unsur gemblak yang tidak etis pada perilaku sosial, Cerita ini menceritakan tentang prajurit arak-arakan prajurit Daha mengiringi pengantin Ratu Kilisuci ke Gunung Kelud, untuk menyaksikan dari dekat hasil pekerjaan Jathasura, sudahkah memenuhi persyaratan pasang-girinya atau belum.

TOKOH dan KOSTUM Tokoh utama pada Reog Kendang ialah : 1. Penari pembawa kendang dengan mengenakan pakaian Jathilan dan menggunakan udeng yang biasa di gunakan oleh para Warok saat itud engan bentuk Candi Bentar yang saat ini juga di gunakan masyarakat Banyuwangi. 2. Penari Buta dengan kostum yang menyeramkan (di hilangkan) 3. Penari Kuda Kepang dengan anyaman kuda dan kostum jathilan 4. Penari Babi dengan patung tipis berbentuk babi 5. Penari topeng naga 6. Warok dengan pakaian penadon.

GERAKAN KHAS Para penari kendang memiliki gerakan tari yang khas, yaitu membungkuknya badan. hal ini dikarenakan membawa alat musik kendang saat perjalanan dari kerajaan bantarangin ke kerajaan Daha. Versi lain berpendapat bahwa badan yang membungkuk karena para gemblak yang taat dan patuh kepada Warok, maka dari itu sosok warok selalu ada pada kesenian reog kendang tulungagung sebagai pawang atau bomoh.