Rosmalina Pramono
Kolonel Pol. (Purn.) Rosmalina Pramono (lahir di Sumatera Tengah) adalah seorang anggota Polwan (Polisi Wanita) Indonesia. Ia bersama lima orang koleganya, yaitu Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein, dan Rosnalia Taher merupakan perempuan Indonesia pertama yang menjadi Polwan dan juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di Tanah Air.[1]
Rosmalina Pramono | |
---|---|
Lahir | Sumatera Tengah |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Sekolah Polisi Negara (SPN), Bukittinggi, Sumatera Tengah |
Pekerjaan | Polisi |
Dikenal atas | Polwan Indonesia yang pertama |
Riwayat
Secara resmi pada tanggal 1 September 1948, Rosmalina bersama kelima orang koleganya yang ketika itu sama-sama gadis remaja merupakan perempuan Indonesia angkatan pertama yang masuk Pendidikan Inspektur Polisi pada SPN (Sekolah Polisi Negara) di Bukittinggi, Sumatera Tengah pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika terjadinya Agresi Militer Belanda II. Pendidikan Inspektur Polisi itu diadakan karena terjadinya pengungsian besar-besaran penduduk untuk menghindari wilayah peperangan yang dibombardir militer Belanda.[2]
Untuk mengantisipasi penyusupan atau pelaku kriminal yang masuk ke wilayah-wilayah yang dikuasai republik, semua pengungsi harus melalui pemeriksaan bahkan penggeledahan. Namun kaum perempuan ketika itu menolak untuk digeledah oleh polisi pria, sehingga Pemerintah Indonesia menginstruksikan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukittinggi untuk membuka pendidikan inspektur polisi bagi kaum perempuan. Setelah melalui seleksi yang ketat, maka terpilihlah enam orang yang semuanya merupakan perempuan Minangkabau, dan resmi menjalani pendidikan sejak 1 September 1948. Tanggal tersebut kemudian dinyatakan sebagai hari lahirnya polisi wanita.[3]
Referensi
- ^ 6 Polwan Pertama Indonesia Berdarah Minang TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 9 September 2013.
- ^ Mengenang Sejarah Lahirnya Polwan di RI Metrotvnews.com, 30 Agustus 2013. Diakses 9 September 2013.
- ^ Begini Sejarah Polwan di Indonesia TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 9 September 2013.