Ini adalah pengalihan yang memenuhi kriteria penghapusan cepat, tetapi tidak ada alasan yang diberikan untuk memenuhinya.Pastikan bahwa alasan Anda telah memenuhi salah satu syarat KPC. Ganti tag dengan {{db|1=alasan Anda}}. NA
Jika pengalihan ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa pengalihan ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
Catatan untuk pembuat halaman: Anda belum membuat atau menyunting article halaman pembicaraan. Jika Anda mengajukan keberatan atas penghapusan, mengeklik tombol di atas akan membawa Anda untuk meninggalkan pesan untuk menjelaskan mengapa Anda tidak setuju pengalihan ini dihapus. Jika Anda sudah ke halaman pembicaraannya, tetapi pesan ini masih muncul, coba hapus singgahan (cache).
Diakuisisi oleh Ari D Sutedi Dia membeli seluruh saham Pelita Jaya dan mengubah Klub menjadi Pelita Bandung Raya (PBR), pada ISL 2015 PBR melakukan merger dengan PERSIPASI dan berganti nama menjadi PERSIPASI BEKASI RAYA (PBR).
Pelita Jaya FC sempat menjadi juara Galatama empat kali dalam enam tahun terakhir kompetisi tersebut sebelum Galatama dileburkan pada tahun 1994 untuk membentuk Liga Indonesia bersama kompetisi Perserikatan. Di Liga Indonesia, Pelita tidak pernah lagi menyamai keberhasilan seperti pada masa-masa Galatama walaupun pernah menghadirkan pemain-pemain asing seperti Mario Kempes, Roger Milla, and Maboang Kessack. Sejak menembus babak 12 Besar pada kompetisi tahun 1994/95, prestasi terbaik Pelita adalah babak 8 Besar pada tahun 2000.
Pada tahun 2012, Ari D. Sutedi, pemilik 65% saham Bandung Raya, mengakuisisi seluruh saham Pelita Jaya FC dan mengganti namanya menjadi Pelita Bandung Raya. Bandung Raya sendiri tetap merupakan sebuah tim terpisah yang pada saat itu berlaga di Divisi Dua.[1]
akhir musim 2013 Pelita Bandung Raya berhasil lolos dari zona degladasi, dengan melaksanakan play off melawan Persikabo dengan hasil 2-1, dengan hasil tesebut Pelita Bandung Raya kembali mengarungi tahta tertinggi sepak bola indonesia di ISL musim 2013-2014.
PERUBAHANNAMA
Awal april 2015 muncul berita tidak sedap di klub Pelita Bandung Raya
Mundurnya Direktur Utama mereka Marco Gracia Paulo dari jabatanya.
Membuat Stabilitas keuangan Tim terganggu hingga Manajemen klub memutuskan Pindah HomeBase dari bandung ke bekasi, dan melakukan Merger dengan Persipasi Bekasi Tim yang Juga mati suri di Kota Bekasi, sehingga Pelita Bandung Raya Berubah nama menjadi Persipasi Bandung Raya Dan Bermarkas di Stadion Patriot, Bekasi
Nama
Pelita Bandung Raya sempat beberapa kali berganti nama:
Pelita Mastrans (1997; mencantumkan pemilik saham utama masyarakat transportasi
Pelita Bakrie (1998-1999; mencantumkan nama pemilik saham mayoritas Pelita
Saat ini, dengan nama baru dari PBR yaitu Persipasi Bandung Raya kembali menghidupkan rivalitas dengan tim se-provinsi lainnya, Persib Bandung dengan tajuk Derby Pasundan (sempat bertajuk Derby Bandung saat masih bernama Pelita Bandung Raya)