Paulus Wirasmohadi Soerjo
Rm. Paulus Wirasmohadi Soerjo atau dipanggil pula dengan Rama Didiek (lahir 28 Juni 1965) adalah Imam Gereja Katolik Roma yang menjabat sebagai vikaris jenderal Keuskupan Bandung periode Juli 2008 - Oktober 2014, saat ini bertugas sebagai Vikaris Yudisial Keuskupan Bandung.[1]
Rm. Paulus Wirasmohadi Soerjo | |
---|---|
Vikaris Yudisial Keuskupan Bandung | |
Gereja | Gereja Katolik Roma |
Keuskupan | Bandung |
Imamat | |
Tahbisan imam | 9 Februari 1994 (30 tahun, 273 hari) |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Paulus Wirasmohadi Soerjo |
Lahir | Yogyakarta, Indonesia | 28 Juni 1965
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Kediaman | Keuskupan Bandung |
Jabatan sebelumnya |
|
Pendidikan
Rm. Didiek merupakan alumnus SDK Wijana Sejati - Mojokerto (Lulus 1977), SMP Pangudi Luhur I - Yogyakarta (lulus 1981) dan Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan[2] dan juga Seminari Tinggi Santo Petrus dan Paulus (Juli 1985 - 1 April 1987), dilanjutkan di Seminari Tinggi St. Yohanes Pembaptis, Fermentum (1 April 1987 - Desember 1992) [Bandung].[3]
Ia menyelesaikan pendidikan doktorat di Universitas Kepausan Urbaniana, Roma pada Fakultas Hukum Kanonik pada periode Maret 2000 hingga Juni 2004.[4] Ia menulis tesis dengan judul "Il matrimonio con la dispensa dall’impedimento di disparità di culto. I problemi e le soluzioni nella diocesi di Bandung, Indonesia" (diterjemahkan secara bebas sebagai "Pernikahan dispensasi dari halangan disparitas kultus. Masalah dan solusi di Keuskupan Bandung, Indonesia").[5][6]
Karya
Rm. Didiek ditahbiskan menjadi Imam oleh Mgr. Alexander S. Djajasiswaja pada 9 Februari 1994 di Paroki St. Ignatius - Cimahi bersama dengan Rm. Camillus Triyono da Rato OSC (alm.), Rm. Christianus Kristianto OSC, Rm. Bernardus Yusa Bimo Hanto OSC dan Rm. Yohanes Hari Purnomo Noll OSC. Setelah itu ditugaskan sebagai Vikaris Parokial di Paroki St. Paulus - Bandung sampai Agustus 1996. Kemudian dipindahkan ke Paroki St. Perawan Maria dikandung tanpa Noda - Garut sampai dengan Juni 1998.
Rm. Didiek sempat menjabat sebagai Rektor Seminari Tinggi Fermentum untuk periode Maret 2005 - Juli 2008.[4] Ia kemudian ditunjuk menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Bandung pada masa kepemimpinan Mgr. Johannes Pujasumarta.[7] Ia turut berperan dalam memimpin kekosongan tahta Keuskupan Bandung, saat Mgr. Johannes Pujasumarta terpilih menjadi Uskup Agung Semarang sampai terpilihnya Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C., di mana tahta Keuskupan diisi oleh Mgr. Ignatius Suharyo sebagai Administrator Apostolik, yang juga merupakan Uskup Agung Jakarta. Mulai 1 Oktober 2014, ia ditugaskan sebagai Vikaris Yudisial Keuskupan Bandung dan Pastor Paroki Santo Paulus, Mohammad Toha. Ia juga bertugas sebagai dosen di Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan dimulai April 2005 sepulang studi hingga saat ini.
Ia juga tercatat sebagai Anggota Pengurus Yayasan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (2008-2014).[8], Ketua Pembina Yayasan Melania Bandung, Ketua Pembina Yayasan Sekar Mawar, Ketua Pengawas Yayasan Universitas Katolik Parahyangan, Sekretaris Yayasan Aloysius, Bendahara Unio Indonesia.
Referensi
- ^ "Kuria Keuskupan". Situs Web Keuskupan Bandung. Diakses tanggal 22 Juli 2014.
- ^ Juan St. Sumampouw; et al. (2005). Martana.
- ^ "Alumnus Seminari Tinggi Santo Petrus & Paulus Bandung". Situs web Keuskupan Bogor. Diakses tanggal 22 Juli 2014.
- ^ a b "Satu Jam Bersama Vikaris Jenderal". Paroki Santo Laurentius, Bandung. 19 Oktober 2012. Diakses tanggal 22 Juli 2014.
- ^ http://www.urbaniana.edu/biblio/en/cataloghi/tesi_dot.htm
- ^ http://www.worldcat.org/title/matrimonio-con-la-dispensa-dallimpedimento-di-disparita-di-culto-i-problemi-e-le-soluzioni-nella-diocesi-di-bandung-indonesia/oclc/703263094
- ^ http://www.seminarikwi.org/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=8
- ^ Struktur Organisasi Yayasan, Universitas Katolik Parahyangan. Diakses pada 22 Juli 2014.