Kabupaten Karanganyar

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia
Revisi sejak 21 Februari 2017 09.22 oleh Aditya Nuryuslam (bicara | kontrib) (perekonomian dan industri di kabupaten karanganyar)

Kabupaten Karanganyar (bahasa Jawa: Hanacaraka, ꦑꦫꦁꦲꦚꦂ, Latin, Karanganyar) adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat administrasi berlokasi di Karanganyar Kota, sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sragen di utara, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Wonogiri di selatan, serta Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sukoharjo di barat. Kabupaten Karanganyar memiliki sebuah kecamatan enklave yang terletak di antara Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta yaitu Kecamatan Colomadu.

Kabupaten Karanganyar
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦫꦁꦲꦚꦂ
Daerah tingkat II
Motto: 
Karanganyar Tenteram
(Tenang, Teduh, Rapi, Aman, Makmur)
Peta
Peta
Kabupaten Karanganyar ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦫꦁꦲꦚꦂ di Jawa
Kabupaten Karanganyar ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦫꦁꦲꦚꦂ
Kabupaten Karanganyar
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦫꦁꦲꦚꦂ
Peta
Kabupaten Karanganyar ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦫꦁꦲꦚꦂ di Indonesia
Kabupaten Karanganyar ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦫꦁꦲꦚꦂ
Kabupaten Karanganyar
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦫꦁꦲꦚꦂ
Kabupaten Karanganyar
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦫꦁꦲꦚꦂ (Indonesia)
Koordinat: 7°35′46″S 110°57′03″E / 7.5961°S 110.9508°E / -7.5961; 110.9508
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaKota Karanganyar
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 17
  • Kelurahan: 177
Pemerintahan
 • BupatiJuliatmono
Luas
 • Total800,20 km2 (30,900 sq mi)
Populasi
 ((2003))
 • Total750.000
 • Kepadatan937,27/km2 (2,427,5/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3313 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0271
Kode Kemendagri33.13 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 810.216.582.000.-
Flora resmiDuku Mateseh
Fauna resmiJalak gading
Situs webhttp://www.karanganyarkab.go.id/

Asal nama

Nama Karanganyar berasal dari pedukuhan yang berada di desa ini. Nama ini diberikan oleh Raden Mas Said (Mangkunagara I), karena di tempat inilah, ia menemukan kemantapan akan perjanjian baru (bahasa Jawa: anyar) untuk menjadi penguasa setelah memakan wahyu keraton dalam wujud burung derkuku.

Geografi

Bagian barat Kabupaten Karanganyar merupakan dataran rendah, yakni lembah Bengawan Solo yang mengalir menuju ke utara. Bagian timur berupa pegunungan, yakni bagian sistem dari Gunung Lawu. Sebagian besar daerah pegunungan ini masih tertutup hutan.

Pembagian administratif

Kabupaten Karanganyar terdiri atas 17 kecamatan (lihat kotak di bawah artikel ini), yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Karanganyar. Kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar :

  1. Kecamatan Colomadu
  2. Kecamatan Jaten
  3. Kecamatan Karanganyar
  4. Kecamatan Gondangrejo
  5. Kecamatan Kebakramat
  6. Kecamatan Kerjo
  7. Kecamatan Mojogedang
  8. Kecamatan Karangpandan
  9. Kecamatan Jenawi
  10. Kecamatan Tawangmangu
  11. Kecamatan Jatiyoso
  12. Kecamatan Jatipuro
  13. Kecamatan Jumantono
  14. Kecamatan Jumapolo
  15. Kecamatan Ngargoyoso
  16. Kecamatan Tasikmadu
  17. Kecamatan Matesih

,

Perwakilan

DPRD Kabupaten Karanganyar hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 9 partai, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi
PDI-P 14
Partai Golkar 8
PKS 6
Partai Gerindra 4
Partai Demokrat 4
PKB 4
PAN 2
Partai Hanura 2
PPP 1
Total 45

Perekonomian dan Industri

Kabupaten Karanganyar yang merupakan salah satu daerah penyangga Kota Surakarta, memiliki karakteristik umum daerah agraris, dimana sebagian besar wilayahnya digunakan sebagai lahan pertanian. Di sisi lain dengan semakin tumbuh berkembangnya perekonomian di Kabupaten Karanganyar, sektor industri pun juga mulai tumbuh. Industri Garment dan Tekstil cukup banyak berdiri di Kabupaten Karanganyar terutama di seputaran perbatasan antara Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kota Surakarta, salah satunya adalah PT. Kusuma Hadi (Perusahaan tekstil dmestik dengan brand name Danarhadi). Selain itu juga terdapat beberapa industri hilir lainnya semisal industri pengolahan bijih plastik dan industri pengemasan teh.

Transportasi

Wilayah Kabupaten Karanganyar dilalui jalan negara yang menghubungkan kota Yogyakarta-Solo-Surabaya, meski jalur ini tidak melintasi ibukota Kabupaten Karanganyar. Karanganyar sendiri berada sekitar 14 km sebelah timur kota Surakarta.

Salah satu titik strategis wilayah ini adalah daerah Palur yang menjadi pintu keluar masuk angkutan dan transportasi Jalur Tengah antar Provinsi dari Jawa Timur menuju ke kota Surakarta (Jawa Tengah) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar wilayah ini telah tumbuh menjadi kawasan pusat perekonomian yang padat yang menyambung hingga ke Kota Solo. Selain itu juga terdapat wilayah yang ditetapkan dalam program pengembangan kawasan industri yang menyangga Wilayah Surakarta dari arah Timur.

Bagian Barat kabupaten ini termasuk wilayah pengembangan Kota Surakarta, khususnya di Kecamatan Jaten.

Ibukota Kabupaten Karanganyar berada di jalur wisata Solo-Tawangmangu-Sarangan-Magetan-Madiun. Angkutan umum dilayani oleh angkutan bus jurusan Solo-Karanganyar-Tawangmangu, Solo-Karanganyar-Matesih. Bus AKAP yang melayani Kabupaten Karanganyar antara lain : Langsung Jaya, Rosalia Indah, Laju Prima, dan lain-lain. Angkutan bus di Kabupaten Karanganyar dilayani diterminal utama, yaitu terminal Tegalgede, atau biasa disebut Terminal Bejen. Selain itu, juga didukung oleh terminal kecil lainnya yang tersebar di kecamatan. Meski dilintasi jalur kereta api (Yogyakarta-Solo-Madiun-Surabaya), tidak ada kereta api penumpang yang singgah secara normal di wilayah kabupaten ini.

Objek sejarah dan pariwisata

Kabupaten Karanganyar memiliki sejumlah tempat bersejarah dan alam yang khas (terutama pegunungan) sebagai objek pariwisata.

Objek sejarah

Di Kabupaten Karanganyar berlokasi Candi Sukuh, Candi Cetho, dan paling tidak dua sisa-sisa kompleks pemujaan Hindu dari masa-masa akhir Kerajaan Majapahit. Di dekat puncak Gunung Lawu juga ditemukan susunan batuan yang diduga berasal dari peninggalan zaman pra-Hindu (megalitikum). Di Kecamatan Matesih berlokasi dua kompleks pemakaman penguasa Mangkunagaran yang berdekatan, yaitu Astana Mangadeg dan Astana Girilayu. Di dekatnya terdapat Pemandian Pablengan yang telah ada sejak masa Kesultanan Mataram.

Selain itu juga berlokasi makam Presiden II Republik Indonesia H.M.Soeharto yang berlokasi di Kompleks makam keluarga di Astana Giribangun. Makam ini juga menjadi salah satu objek wisata yang berkembang sejak dimakamkannya Pak Harto di sana tahun 2008.

Di dekat kota Karanganyar (tepatnya di Desa Janti) berlokasi tempat penandatanganan Perjanjian Giyanti, perjanjian yang menjadi tanda awalnya kolonialisme VOC dan Belanda di bumi Mataram.

Objek Wisata

Di Kabupaten karanganyar ini pula terletak kawasan wisata pegunungan yang sangat populer di Indonesia yakni Tawangmangu, dengan obyek wisata unggulannya adalah Air Terjun Grojogan Sewu. Kawasan wisata ini terletak di dataran tinggi dekat puncak Gunung Lawu ke arah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur, tepatnya Kabupaten Karanganyar dengan Kabupaten Magetan (Provinsi Jawa Timur). Terdapat pula bumi perkemahan di lereng gunung Lawu dan bersebelahan dengan obyek wisata Tawangmangu yaitu Bumi Perkemahan Camping Lawu Resort dan Sekipan.

Kabupaten Karanganyar juga memiliki obyek wisata perkebunan teh yang terletak di daerah kemuning. Di Kemuning tersebut kita bisa menikmati hamparan hijau kebun teh sebagaimana layaknya wisata kebun teh yang terkenal di Puncak Ciawi Bogor. Terdapat beberapa tempat rumah makan dan kafetaria semisal di Rumah Teh Ndoro Donker. di Desa Segara Gunung Kemuning juga terdapat lokasi untuk aero sport Paralayang.

Selain itu juga terdapat kawasan wisata Sondokoro yang terletak dalam kawasan Pabrik Gula Tasikmadu, Karanganyar di wilayah Kecamatan Tasikmadu yang telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda.

Sejatinya dalam wilayah kabupaten Karanganyar ini ada juga Pabrik Gula yang bersejarah lainnya yang bernama Pabrik Gula Colomadu yang terletak di wilayah Kecamatan Colomadu. Namun pabrik gula yang juga dibangun sejak masa penjajahan Belanda itu kini sudah tidak beroperasi lagi. Hal ini karena wilayahnya sudah termasuk dalam area padat di tengah kota yang langsung berbatasan dengan Pusat Kotamadya Surakarta (Solo).

Pranala luar