Dewi Uma adalah tokoh wayang yang menjadi permaisuri Batara Guru. Ia merupakan versi pewayangan dari dewi Parwati.[1] Dewi ini dikenal sebagai dewi yang sakti.[2] Ia adalah putri Umaran, seorang kaya raya di Merut.[2] Ibunya bernama Dewi Nurweni, putri Prabu Nurangin, raja leluhur di Kalingga.[2] Dewi Umayi mempunyai adik kandung bernama Dewi Umarakti/Umaranti.[2] Dewi Uma dikenal juga sebagai Dewi Umayi yang memiliki kesaktian sangat tinggi.[2] Karena kesaktiannya Dewi Uma dipuja oleh banyak orang.[1] Namun, dia akhirnya dikalahkan oleh Batara Guru dan akhirnya dijadikan permaisuri.[1]

Dewi Uma dikutuk oleh Bathara Guru ketika mereka naik Lembu Andini.

Kelahiran

Dewi Umayi lahir dalam wujud bayangan yang ada dalam cahaya dan tidak dapat dilihat kasat mata.[2] Berkat kesaktian Sanghyang Manikmaya yang berubah wujud hingga mempunyai tangan yang sangat banyak.[2] Cahaya itu akhirnya dapat ditangkap dan berubah wujud menjadi bayi perempuan berkelamin ganda.[2] Bayi tersebut kemudian diubah menjadi perempuan sempurna.[2] Dewi Umayi kemudian menjadi permaisuri pertama Sanghyang Manikmaya dan berputra enam orang masing-masing bernama; Bathara Sambo, Bathara Brahma, Bathara Indra, Batahra Bayu, Bathara Wisnu dan Bathara Kala.[2]

Permaisuri

Dewi Uma berkuasa di Suralaya dan memerintah semua dewi setelah menjadi permaisuri Batara Guru.[1] Kekuasaan Dewi Uma mengimbangi kekuasaan Batara Guru yang menjadi pemimpin seluruh dewa.[1] Pada suatu ketika terjadi pertengkaran antara Dewi Uma dan Batara Guru.[1] Dewi Uma kemudian disumpahi oleh Batara Guru menjadi raksasa.[3][1] Sementara Dewi Uma menyumpahi Batara Guru yang kemudian mempunyai taring seperti raksasa.[1] Kisah antara kedua dewi ini menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan kesaktian antara perempuan dan laki-laki.[1] [4] Setelah dikutuk Dewi Uma berubah menjadi Batari Durga yang berkuasa di istana Setragandamayit.[1]

Karakter

Dewi Umayi berwatak sabar, perasaannya halus serta tajam.[2] Pendiriannya sangat teguh dan mempunyai prinsip yang kuat.[2] Ia berbakti kepada suaminya.[2] Walaupun perasaannya halus dia akan memberontak ketika hak dan martabatnya tidak diindahkan.[2]

Batari Durga

Batari Durga adalah wujud Dewi Uma setelah dikutuk oleh Bathara Guru. Batari Durga dititahkan untuk menjadi istri Batara Kala.[1] Batari Durga menjadi ratu Setragandamayit, yang artinya istana pengasingan berbau mayat.[1] Kekuasaan yang dimiliki Batari Durga adalah memberikan segala bentuk perilaku jahat kepada orang yang memujanya.[1] Batari adalah sebutan untuk dewa perempuan. Batari Durga mempunyai muka raksasa, bermata iblis, berhidung besar dan bermulut lebar.[1] Sanggulnya berbentuk burung garuda menghadap ke belakang. Kalungnya rantai dan hanya tangan depannya saja yang dapat digerakkan.[1] Di sini dia memiliki seorang putra bernama Narasinga..[5]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Hardjowirogo (1982). Sejarah Wayang Purwa. Jakarta: Balai Pustaka. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n "Umayi, Dewi". Pusat Data Wayang Indonesia. Diakses tanggal 14 Mei 2014. 
  3. ^ Y.B. Mangunwijaya (1991). Durga Umayi. Jakarta: Grafiti. ISBN 979-444-116-3. 
  4. ^ Sri Mulyono (1978). Wayang dan Karakter Wanita. Jakarta: Gunung Agung. 
  5. ^ "Narasinga". Pusat Data Wayang Indonesia. Diakses tanggal 14 Mei 2014.