Néstor Kirchner
Term of Office: | May 25, 2003–Present |
---|---|
Predecessor: | Eduardo Duhalde |
Successor: | incumbent |
Vice-president: | Daniel Scioli |
Date of Birth: | February 25, 1950 |
Place of Birth: | Río Gallegos |
Profession: | Lawyer |
Political Party: | Justicialist |
Néstor Carlos Kirchner (lahir di Rio Gallegos, Santa Cruz, Argentina) pada 25 Februari 1950) adalah Presiden Argentina saat ini. Ia berasal dari keluarga keturunan imigran Swiss dan Kroasia. Ia belajar ilmu hukum di Universitas Nacional de la Plata dan sejak muda aktif dalam Partai Peronis.
Pada tahun 1975, dia menikah dengan Cristina Elisabeth Fernández yang kuliah di universitas yang sama. Dari pernikahan itu, mereka mempunyai dua anak. Istrinya, dianggap banyak orang merupakan senjata rahasianya, seperti Evita Duarte bagi Juan Perón. Seperti Evita, Cristina lebih suka tampil dengan suaminya.
Ia menjadi Presiden Argentina pada tahun 2003 setelah unggul dari 18 calon presiden, termasuk Carlos Menem yang mundur empat hari sebelum pemilu presiden babak kedua. Penampilan luar Kirchner tidak meyakinkan orang bahwa dia penerus tradisi. Keberhasilannya sebagai gubernur pun menurut para pengkritiknya bukan indikator, karena Santa Cruz yang berada di wilayah Patagonia adalah provinsi luas yang jarang penduduknya.
Menolak membayar hutang
Dengan total 102,6 milyar dolar AS hutang luar negeri, Argentina menyatakan tidak akan membayar semuanya. Presiden Nestor Kirchner mengutarakan bahwa Argentina hanya membayar US$38,5 milyar – US$41,8 milyar pada 13 Januari 2005 di Buenos Aires. “Tawaran segera diluncurkan dan tidak diubah lagi meski ada penolakan dari para kreditor. Tawaran itu benar-benar tidak diubah dan segera dilaksanakan,” tandas Presiden Kirchner. Lebih dari 600.000 kreditor Argentina di seluruh dunia diminta menerima usulannya dengan batas akhir 25 Februari 2005.
Dari US$41,8 miliar utang yang rencananya dibayar, Argentina meminta kreditor, apakah dipatok berdasarkan kurs uang yang tersedia yakni peso Argentina, dolar AS, euro, atau yen. Hutang dikonversikan ke dalam bentuk obligasi baru yang memiliki jangka waktu pembayaran hingga 2045 atau 40 tahun. Pengumuman tersebut justru membuat nilai mata uang peso dan harga obligasi meningkat. Akibat gagal bayar hutang pada tahun 2001, Argentina mengalami krisis terburuk sepanjang sejarah. Setengah dari 20 juta penduduknya jatuh miskin. Awalnya, Argentina hanya akan membayar 12% dari total hutang luar negerinya.