Gerbang Hulda
Gerbang Hulda (bahasa Ibrani: שערי חולדה, Sha'arei Hulda) adalah gerbang terdiri dua set yang sekarang diblokir di Tembok bagian Selatan Kompleks Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsha), di Kota Tua Yerusalem. Set gerbang sebelah barat berupa gerbang melengkung ganda (Gerbang Ganda; Double Gate), dan sebelah timur berupa gerbang melengkung tiga lapis (Gerbang Tiga Lapis; Triple Gate). Setiap lengkungan dari gerbang ganda mengarah ke sebuah lorong jalan dari gerbang ke kompleks dan ke tangga yang menuju ke permukaan kompleks. Ketika Masjid al-Aqsa dibangun, tangga kuno diblokir, dan lorong di timur diperpanjang sehingga anak-anak tangga baru dari ujungnya akan keluar di sebelah utara Masjid. Gerbang Tiga Lapis mempunyai struktur serupa, meskipun lorong yang lebih panjang mengarah ke barat, dan lorong ketiga, di timur, merupakan batas barat dari daerah tertutup yang dikenal sebagai Kandang Kuda Salomo .
Hulda Gate | |
---|---|
Informasi umum | |
Kota | Jerusalem |
Koordinat | 31°46′33.4″N 35°14′11.8″E / 31.775944°N 35.236611°E |
Etimologi
Nama "Gerbang Hulda" ini diambil dari pemerian kompleks Bait Suci di Mishnah (Traktat Midot 1:3).[1] Pendapat yang paling diterima di antara para sarjana adalah bahwa pemerian Mishna ini mengacu pada area Bait Suci yang dikuduskan pada zaman Hasmonea. Oleh karena itu, menyebut gerbang yang sekarang ditemukan pada tembok selatan dengan nama "Hulda" merupakan sebuah anakronisme, karena dasar dinding itu adalah bagian dari perbesaran area Bait Suci pada zaman Herodes yang menggantikan kekuasaan Hasmonea.
Ada dua kemungkinan etimologi nama ini. "Hulda" dalam bahasa Ibrani berarti "tikus tanah" atau "tikus umum". Terowongan yang mengarah dari gerbang ini dinamai demikian karena serupa dengan lubang-lubang atau terowongan yang biasa dibuat oleh hewan-hewan ini. Kemungkinan alternatif adalah cerita rakyat dimana nabiah Hulda[2][3] pada zaman Bait Suci Pertama dikatakan menyelenggarakan pengadilan di area ini dan, memang, makamnya juga ditempatkan di sini oleh beberapa sarjana.[4]
Arkeologi
Penggalian pada abad ke-19 oleh Charles Warren di daerah itu menemukan serangkaian lorong-lorong simpang siur di bawah gerbang lapis tiga, beberapa mengarah di bawah tembok dan di seberang tepi selatan kompleks.[5] Tujuan dan usia lorong-lorong ini tidak diketahui, dan para arkeolog saat itu belum diizinkan untuk menyelidiki karena volatilitas politik di sana. Lorong-lorong dari kedua gerbang itu sekarang digunakan oleh wakaf sebagai masjid.
Foto
-
Pilgrim langkah-langkah seperti yang mereka mendekati Gerbang Ganda
-
Terlihat sebagian dari Gerbang Ganda
-
Triple Gate
-
Triple Gate pada tahun 1855 foto
Lihat pula
- Gerbang pada kompleks Baitul Maqdis