Institut Teknologi Sepuluh Nopember

universitas di Indonesia

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (disingkat ITS) adalah perguruan tinggi negeri yang terletak di Surabaya. ITS awalnya didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) yang diketuai oleh dr. Angka Nitisastro pada tanggal 10 November 1957.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember


Institut Teknologi Sepuluh Nopember

 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
MotoITS Cak! (Cerdas, Amanah, Kreatif)
Didirikan10 November 1957 sebagai Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya
RektorProf. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D.
Sarjana13.893 (S-1), ditambah
2.312 (D-3), 58 (D-4)
[1]
Magister2.204 [1]
Doktor352 [1]
Berkas:Logo-its-biru-transparan.png
X: its_campus Instagram: its_campus Modifica els identificadors a Wikidata

Dies Natalis ITS pertama adalah 10 November 1960, sementara nama ITS mulai digunakan dalam Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1961 (ditetapkan tanggal 23 Maret 1961). Dalam visi awal, ITS ditujukan untuk mendidik para pemimpin yang unggul di bidang sains dan teknologi, untuk mengangkat Republik Indonesia menjadi negara berperadaban maju dan tinggi.

Kampus ITS Sukolilo menempati areal seluas 180 hektare, dengan luas bangunan seluruhnya kurang lebih 150.000 m2. Selain itu terdapat Kampus Manyar yang dipergunakan oleh Program D-3 dan D-4 Teknik Sipil dengan luas bangunan 5.176 m2 dan Kampus ITS Cokroaminoto yang dipergunakan untuk magister manejemen serta beberapa lembaga kerjasama dengan luas bangunan 4.000 m2.

Etimologi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember melekat dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Pendirian ITS dipelopori oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia sejak tahun 1957, melibatkan dr. Angka Nitisastro, Soedjasmono, Kyai Haji Yahya Hasyim, dan didukung oleh Roeslan Abdulgani. Untuk mempertahankan sejarah pemberian nama awal, kata "Nopember" dalam kepanjangan ITS tidak diubah menjadi "November" sebagaimana kosakata yang baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Makna Kata dan Cara Penulisan

Meskipun lahir tiga tahun sebelum tahun 1960, namun secara resmi ITS menetapkan tanggal kelahirannya bertepatan dengan Hari Pahlawan tahun 1960. Sedangkan Sepuluh November dengan v adalah nama bulan kesebelas dalam sistem penanggalan Masehi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak akan dijumpai kata Nopember karena yang baku adalah November.

Heroisme dan patriotisme rakyat Surabaya dalam upaya mempertahankan kemerdekaan sudah terbukti. Peristiwa di kawasan Jembatan Merah Surabaya menjadi salah satu bukti ketidakgentaran para pejuang dalam perlawanannya menghadapi tentara Sekutu. Sejarah mencatat bahwa pada bulan September terjadi penyerangan terhadap markas Jepang oleh para pejuang. Sementara itu, pasukan sekutu telah ada di Surabaya. Suasana kota semakin panas sejak terjadinya Insiden Bendera atau Insiden Tunjungan.

Pertempuran yang berkobar di dekat Jembatan Merah menewaskan Brigjen A.W.S Mallaby. Inggris marah dan mendatangkan bantuan di bawah Mayor E.C. Mansergh dan terus memberikan ultimatum kepada arek-arek Surabaya untuk menyerahkan senjata pada tanggal 9 November sebelum pukul 18.00 WIB. Jika ultimatum tidak dipenuhi, Surabaya akan diserang pada tangggal 10 November dari darat, laut dan udara. Bung Tomo, pimpinan BPRI membangkitkan semangat arek-arek Surabaya untuk melawan pasukan Inggris dan NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie).

Tidak ada PTN lain yang namanya menyandang hari yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia itu. Hari yang memiliki makna ruang sekaligus waktu. Makna ruangnya adalah peristiwa terjadi di Surabaya, sedangkan makna waktunya adalah peristiwa perlawanan arek - arek Surabaya menghadapi tentara Inggris yang berusaha mengembalikan kekuasaan kolonial Belanda di bumi pertiwi ini.[2]

Sejarah

Pendirian

 
Monumen dr. Angka Nitisastro di Aula dr. Angka ITS.
 
Penandatanganan Peresmian Pendirian ITS oleh Presiden Soekarno.

1957

PII Cabang Jawa Timur mengadakan lustrum pertama dan gagasan mendirikan lembaga pendidikan tinggi kembali dilontarkan. Sebagai hasilnya, dr. Angka Nitisastro, seorang dokter umum, bersama dengan insinyur-insinyur PII cabang Jawa Timur memutuskan untuk mewujudkan berdirinya sebuah Yayasan Perguruan Tinggi Teknik.

Beberapa alasan pokok pendirian yayasan tersebut antara lain:

  • Lahan Indonesia yang luas dan memiliki kekayaan hasil alam yang melimpah dan belum dimanfaatkan
  • Kebutuhan akan tenaga insinyur sekitar 7000 untuk melaksanakan program-program pembangunan dan industri di dalam negeri.
  • Melihat perbandingan dengan jumlah insinyur di negara maju dan berkembang lainnya yang jauh perbedaannya.

17 Agustus 1957

Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) secara resmi berdiri dan diketuai oleh dr. Angka Nitisastro. Yayasan tersebut dibentuk sebagai wadah untuk memikirkan tindakan-tindakan lebih lanjut dan memperbincangkan sedalam-dalamnya segala konsekuensi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam rangka membulatkan tekad mendirikan sebuah Perguruan Tinggi Teknik di kota Surabaya.

10 November 1957

Yayasan mendirikan Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya yang diresmikan oleh Presiden Soekarno. Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya hanya memiliki dua jurusan yaitu, Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin.

Setelah beberapa tahun melalui usaha-usaha yang dirintis oleh tokoh-tokoh dari YPTT, Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan nama: “Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya”. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang semula memiliki 2 (dua) jurusan yaitu Teknik Sipil dan Teknik Mesin berubah menjadi lima yaitu: Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, dan Teknik Kimia.

Perkembangan

1961

Jurusan-jurusan kemudian berubah menjadi fakultas. Kemudian dengan peraturan pemerintah No. 9 tahun 1961 (ditetapkan kemudian pada tanggal 23 Maret 1961) ditetapkan bahwa Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang pertama adalah tanggal 10 November 1960.

1965

Berdasarkan SK Menteri No. 72 tahun 1965, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) membuka dua fakultas baru, yaitu, Fakultas Teknik Arsitektur dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Dengan demikian sejak saat itu, ITS mempunyai tujuh fakultas yang tersebar di beberapa tempat, yaitu: Jl. Simpang Dukuh 11, Jl. Ketabang Kali 2F, Jl. Baliwerti 119-121, Jl. Basuki Rahmat 84 sebagai kantor pusat ITS.

Guna mengantisipasi perkembangn lebih lanjut , dan menyatukan tempat-tempat kuliah yang terpisah tersebut, maka para tokoh YPTT, bersama dengan Bupati Surabaya pada saat itu Raden Soekarso (1958-1968) mencari lokasi baru untuk pembangunan Kampus ITS di daerah Sukolilo - Keputih Surabaya dengan luas lahan 172 ha.

1972

Fakultas Teknik Sipil pindah ke Jl.Manyar 8, sehingga ITS semakin terpencar.

1973

Penyusunan rencana induk pengembangan jangka panjang (20 tahun) sebagai pedoman pengembangan ITS selanjutnya. Rencana Induk Pengembangan ITS menarik perhatian Asian Development Bank (ADB) yang kemudian menawarkan dana pinjaman sebesar US $ 25 juta untuk pengembangan empat fakultas, yaitu, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Teknik Mesin, Fakultas Teknik Elektro, dan Fakultas Teknik Kimia.

1975

Fakultas Teknik Arsitektur pindah ke kampus baru di Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya. Kantor pusat ITS pindah ke alamat yang sama.

1977

Dana dari ADB tersebut sebagian digunakan untuk membangun kampus ITS Sukolilo bagi empat fakultas tersebut di atas. Pada tahun 1981 pembangunan gedung di kampus Sukolilo sebagian sudah selesai. Pembangunan kampus Sukolilo tahap I dapat diselesaikan dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 27 Maret 1982.

Kampus Sukolilo

1983

Perubahan struktur organisasi yang berlaku bagi universitas atau institut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1981 dan Keputusan Presiden No. 58 tahun 1982, ITS berubah menjadi hanya 5 fakultas saja, yaitu Fakultas Teknik Industri, Fakultas Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Non Gelar Teknologi (Program-Program Non Gelar).

1991

Terjadi perubahan menjadi 4 fakultas, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK). Jurusan yang ada di Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke jurusan sejenis di 2 fakultas (FTI dan FTSP). Selain itu ITS juga mempunyai 2 Politeknik yaitu Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

1994

ITS kembali memperoleh dana pinjaman ADB sebesar US $ 47 juta untuk pengembangan semua fakultas dengan fokus teknologi kelautan. Program ini selesai pada April 2000. Selain itu ITS juga telah memperoleh dana hibah dari pemerintah Jerman/GTZ (1978-1986) untuk pengembangan Fakultas Teknik Perkapalan.

2001

Berdasarkan SK Rektor tanggal 14 Juni 2001, ITS membentuk fakultas baru yaitu Fakultas Teknologi Informasi (FTIf).

Rektor

No. Foto Nama Dari Sampai Keterangan
1. Dr. Angka Nitisastro 1960 1964 Salah seorang pendiri
2. Kol. TNI (Purn.) Ir. Marseno Wirjosapoetra 1964 1968 Penugasan pemerintah
3. Prof. Ir. R. Soemadijo 1968 1973 FTSP
4. Prof. Mahmud Zaki, M.Sc. 1973 1982 FMIPA
5. Ir. Hariono Sigit BS 1982 1986 FTSP
6. Prof. Oedjoe Djoeriman, M.Sc., Ph.D. 1986 1995 FTI
7. Prof. Ir. Soegiono 1995 2003 FTK
8.   Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA. 13 April 2003 13 April 2007 FTI
9. Prof. Ir. Priyo Suprobo, MS., Ph.D. 13 April 2007 13 April 2011 FTSP
10. Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, DEA. 13 April 2011 13 April 2015 FTI
11.   Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D. 13 April 2015 13 April 2019 FTSP
12. Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. 13 April 2019 30 April 2024 FTEIC
13. Prof. Ir. Bambang Pramujati, S.T., M.Sc.Eng., Ph.D. 30 April 2024 2029 FTIRS

Gambaran Umum

Staf Pendukung

Mempunyai staf pengajar sebanyak 1012 orang yang terdiri dari 99 orang profesor, 133 orang doktor, 434 orang master dan lainnya sarjana lulusan perguruan tinggi terkemuka di luar dan dalam negeri serta profesional di bidangnya, menjadikan ITS sebagai sumber acuan perguruan tinggi lain di kawasan Indonesia Timur.[butuh rujukan]

Staf non akademik berjumlah 1101 orang yang tersebar pada berbagai bagian administrasi mulai dari rektorat sampai jurusan-jurusan, selain ada yang bertugas di laboratorium-laboratorium.

Kapasitas Mahasiswa

Jumlah mahasiswa ITS yang terdaftar pada tahun ajaran 2002/2003 berjumlah 17.672 mahasiswa yang terdiri dari 21 mahasiswa Program Doktor, 1.605 mahasiswa Program Magister, 11.666 mahasiswa Program Sarjana, 4.270 mahasiswa Program D-3 dan Politeknik serta 110 mahasiswa Program D-4. Sampai saat wisuda ke-86 Maret 2003, ITS telah meluluskan sebanyak 37.208 wisudawan. Mereka terdiri dari 1.389 program magister, 22.833 program sarjana, 12.841 program D-3 dan Politeknik, 145 Program D-4 Teknik Kesehatan Lingkungan dan Politeknik.

Kapasitas Akademik

Sampai tahun 2016, ITS memiliki 5 Fakultas dengan 12 Program Doktoral, 18 Program Magister, 28 jurusan/program studi tingkat sarjana (10 jurusan diantaranya juga menyelenggarakan program ekstensi S-1 atau lintas jalur), 6 Program Studi D-3 (5 program diantaranya juga menyelenggarakan program ekstensi D-3), dan 1 Program Studi D-4.

Fakultas dan departemen

Fakultas/sekolah dan Departemen
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
  1. Matematika - S1 dan S2
  2. Fisika - S1, S2, dan S3
  3. Kimia - S1, S2, S2 pengajaran dan S3
  4. Statistika - S1, S2, dan S3
  5. Biologi - S1 dan S2
Fakultas Teknologi Industri (FTI)
  1. Teknik Mesin - S1, S2, dan S3
  2. Teknik Kimia - S1, S2, dan S3
  3. Teknik Fisika - S1, S2, dan S3
  4. Teknik Industri - S1, S2, dan S3
  5. Teknik Material - S1 dan S2
Fakultas Teknologi Informasi (FTIF)
  1. Teknik Informatika - S1, S2, dan S3 Ilmu Komputer
  2. Sistem Informasi - S1 dan S2
Fakultas Teknologi Elektro (FTE)
  1. Teknik Elektro - S1, S2, dan S3
  2. Teknik Komputer - S1
  3. Teknik Biomedik - S1
Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi (FBMT)
  1. Manajemen Bisnis - S1
Fakultas Vokasi (FV)
  1. Teknik Infrastruktur Sipil - D3 dan D4
  2. Teknik Elektro Otomasi - D3
  3. Teknik Kimia Industri - D3
  4. Teknik Mesin Industri - D3
  5. Teknik Instrumentasi - D3
  6. Statistika Bisnis - D3

Sampai tahun 2017, ITS memiliki 8 fakultas dengan 34 departemen.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), semula bernama FIPIA berdiri pada tahun 1965, berdasarkan SK Menteri No. 72 tahun 1965. FIPIA terdiri 2 (dua) bagian yaitu bagian Ilmu Pasti dan bagian Ilmu Alam. Tahun 1983 ITS mengalami perubahan struktur organisasi dan nama FIPIA diubah menjadi FMIPA.

Sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FMIPA ITS diharapkan mampu memproduksi sumber daya manusia yang memiliki kemampuan mengembangkan logika berfikir matematis, berfikir secara analitis dan dapat mengambil kesimpulan secara ilmiah serta mampu mengungkapkan perilaku alam melalui penelitian ilmiah. Dengan kata lain sumber daya manusia yang dihasilkan oleh FMIPA ITS diharapkan memiliki kualifikasi: Mampu menerapkan dan mengembangkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Staf pengajar berjumlah 173 orang, yang terdiri dari 14 Profesor, 18 Doktor, 104 Master, 35 Sarjana. Jumlah tenaga kependidikan 97 orang, terdiri dari 63 PNS dan 34 tenaga honorer. Sampai dengan wisuda yang ke-103, FMIPA telah menghasilkan 3437 lulusan, terdiri dari: 325 Ahli Madya, 2299 Sarjana, 812 Magister Sains, dan 1 Doktor. Pada tahun akademik 2010/2011, FMIPA ITS memiliki mahasiswa sebanyak 2352 orang.

Jenjang Program dan Gelar Program Sarjana (S-1), beban studi 144 Satuan Kredit Semester (SKS) ditempuh selama 8 semester dengan gelar S.Si. (Sarjana Sains) Program Diploma III (D-3), beban studi 110 SKS ditempuh selama 6 semester dengan gelar A.Md. (Ahli Madya)

Sampai dengan Maret 2000 FMIPA ITS telah berhasil meluluskan tidak kurang dari 3100 sarjana dan diploma dengan rata-rata 200 sarjana per tahun. Lulusan FMIPA ITS ini tersebar di berbagai bidang/lapangan kerja seperti di lembaga-lembaga penelitian (BPPT, LIPI, LAPAN, BATAN dan lain-lain) di bidang industri dan jasa maupun di bidang pendidikan. Saat ini, dekan FMIPA dipimpin oleh Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc[3].

Laboratorium

Laboratorium yang tersedia di FMIPA di antaranya:

  • Jurusan Fisika
    • Laboratorium Fisika Dasar
    • Laboratorium Fisika Madya
    • Laboratorium Instrumentasi dan Elektronika
    • Laboratorium Fisika Teori
    • Laboratorium Fisika Bahan
    • Laboratorium Opto-Elektronika
    • Laboratorium Geofisika Laboratorium Komputasi
  • Jurusan Matematika
    • Laboratorium Analisis, Aljabar, dan Pembelajaran Matematika
    • Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Sistem
    • Laboratorium Riset, Operasi, dan Pengolahan Data
    • Laboratorium Komputasi Matematika
    • Laboratorium Ilmu Komputer
  • Jurusan Statistika
    • Laboratorium Statistika, Bisnis, dan Sosial
    • Laboratorium Statistika Komputasi
    • Laboratorium Statistika Industri
  • Jurusan Kimia[4]
    • Laboratorium Kimia Mikroorganisme
    • Laboratorium Instrumentasi dan Sains Analitik
    • Laboratorium Geokimia Molekuler
    • Laboratorium Kimia Fundamental
    • Laboratorium Kimia Material dan Energi
    • Laboratorium Kimia Instrumentasi
    • Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Sintesis
  • Jurusan Biologi
    • Laboratorium Botani
    • Laboratorium Zoologi
    • Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi
    • Laboratorium Ekologi

Ruang Baca Jurusan

Setiap jurusan pada FMIPA memiliki ruang baca tersendiri yang dilengkapi dengan koleksi buku dengan jenis dan jumlah yang memadai untuk memberikan informasi yang mendukung bagi mahasiswa, dosen dan karyawan.

Ruang Baca Jurusan Fisika

Ruang Baca Jurusan Fisika memiliki koleksi-koleksi, yaitu 2732 judul (4023 eksemplar) buku teks dan langganan 1 jurnal nasional serta 4 jurnal internasional. Kebutuhan akan literatur ini juga didukung oleh Perpustakaan ITS dengan 40.000 koleksi buku teks, 33.000 eksemplar jurnal dan jurnal on-line yang dapat diakses melalui koneksi LAN.

Ruang Baca Jurusan Matematika

Ruang Baca Jurusan Matematika memiliki sarana pendukung berupa buku teks (3371 judul, 3678 eksemplar), buku referesi (437 judul, 437 eksemplar), jurnal dan majalah (298 judul, 311 eksemplar), laporan penelitian (190 judul, 190 eksemplar), laporan tugas akhir (800 judul, 800 eksemplar), CD Room (1 buah dengan CD 40 judul), serta ruangan Full AC.

Ruang Baca Jurusan Statistika

Fasilitas Jurusan Statistika yang lain adalah buku-buku referensi yang tersedia di ruang baca jurusan. Jurusan Statistika memiliki data koleksi diantaranya:1273 eksemplar buku, 4697 judul buku, 95 orang jumlah peminjam per minggu (rata - rata), serta 202 jumlah pengunjung per minggu.

Ruang Baca Jurusan Kimia

Ruang Baca Jurusan Kimia memiliki koleksi - koleksi, yaitu sebagai berikut : 1126 judul buku, 1590 eksemplar.

Ruang Baca Jurusan Biologi

Ruang Baca Jurusan Biologi memiliki koleksi - koleksi, yaitu sebagai berikut : 464 judul buku, 591 eksemplar.

Fakultas Teknologi Industri (FTI)

Fakultas Teknologi Industri sebagai fakultas terbesar di ITS yang meliputi 8 jurusan dengan luas total bangunan 27.160 m2 dari total 188 hektare luas kampus, didukung oleh 321 orang Tenaga Akademik dan 196 Tenaga Kependidikan, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 6.161 (Bulan Oktober 2007) yang tersebar dalam 18 Program Studi.

Dengan kurikulum berbasis kompetensi yang lebih menekankan aspek mutu, relevansi dan outcome, FTI mampu menghasilkan lulusan pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan dunia-kerja. Adanya program ekstensi dan diploma di FTI juga menambah makna kontribusi penyediaan tenaga kerja sarjana teknik dan ahli madya teknik, sesuai dengan potensi ITS sebagai penyelenggara pendidikan tinggi teknik terbesar di kawasan Indonesia Bagian Timur.

Pimpinan

  • Dekan: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, S.T., M.T.
  • Wakil Dekan: Dr.Ir. Sumarno, M.Eng.

Staf Pendukung

FTI memiliki staf Pendidik bergelar Profesor sebanyak 23 orang, dengan tingkat pendidikan Doktor sebanyak 80 orang, Master sebanyak 154 orang dan sebanyak 87 orang lainnya sarjana yang merupakan lulusan perguruan tinggi terkemuka di luar dan dalam negeri serta profesional di bidangnya. Dengan rasio antara tenaga pendidik dengan mahasiswa adalah 1:17 sangat mendukung terciptanya proses pendidikan yang efektif. Sedangkan staf tenaga non-akademik berjumlah 196 orang atau dengan rasio 1:29, yang tersebar pada berbagai bagian administrasi mulai dari fakultas sampai jurusan-jurusan, selain ada yang bertugas di laboratorium-laboratorium.

Sarana dan Fasilitas

Sarana Pendidikan Jumlah Ruang Luas (m2)
Ruang Kelas/Kuliah 73 5743.88
Laboratorium/Workshop/Studio 117 9682.21
Ruang Dosen 127 1977.45
Ruang Administrasi 3 288.00
Ruang Seminar/lokakarya 14 1826.43
Ruang Kegiatan Mahasiswa 17 425.00
Ruang Pusat Komputer 8 995.35
Ruang Baca 9 758.64
Ruang Bidang Studi 30 2026.00
Ruang Gudang 17 839.51
Jumlah Judul Buku (tidak termasuk perpustakaan) 8248
Jumlah Buku 12849

Dengan fasilitas yang ada, FTI secara berkelanjutan mampu melaksanakan proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan memenuhi kebutuhan operasional pengembangan Fakultas dan Jurusan dibawahnya.

Profil Mahasiswa

Mahasiswa Baru

Dari tabel tersebut tersebut tampak bahwa persaingan sangat tinggi, hal ini dibuktikan bahwa mahasiswa FTI merupakan mahasiswa dengan kualitas terbaik sesuai hasil perolehan nilai skor rata-rata SPMB dari mahasiswa baru yang diterima FTI, yang mempunyai nilai rata-rata jauh di atas skor rata-rata nasional dan skor rata-rata ITS, adalah sebagai berikut; PROGRAM STUDI

Mahasiswa

Jumlah mahasiswa FTI pada tahun ajaran 2007/2008 sejumlah 6161 orang, terdiri dari : Mahasiswa program S-1 = 4420, S-2 = 392 orang, S-3 = 64 orang, dan D-3 = 1285 orang.

Lulusan

Jumlah lulusan pada tahun ajaran 2006/2007 adalah 1313 orang yang terdiri dari : program S-1 = 883 orang, S-2 = 107 orang, S-3 = 0 orang, dan D-3 = 323 orang.

Profil lulusan

Sampai dengan akhir tahun ajaran 2006/2007 FTI-ITS telah meluluskan 23.321 wisudawan dengan 75% memiliki IPK antara 2.75 - 3.50 dan masa studi rata-rata S1 = 10 semester, D3 = 7 semester, S2 = 5 dan S3 = 7 semester, ini merupakan bukti keberhasilan peningkatan mutu dan prestasi pendidikan di FTI.

Besarnya minat pasar menyerap para lulusan FTI-ITS memberikan indikator bahwa proses pembelajaran di ITS umumnya dan FTI khususnya memberikan dampak yang cukup baik bagi masyarakat, terbukti untuk tahun 2006/2007 rekruitmen lulusan di FTI meningkat yaitu dengan adanya proses rekruitasi oleh 42 perusahaan (untuk lulusan program sarjana/S1) dan 24 perusahaan (untuk program diploma III/D3). Setiap semester menjelang wisuda diadakan exhibition bursa tenaga kerja di Graha ITS dan terbuka untuk umum. Upaya lain juga dilakukan dalam meningkatkan kualitas lulusan dengan membekali sertifikasi-sertifikasi international, kursus bahasa Inggris gratis akan menjamin semua lulusan ITS mendapatkan nilai TOEFL minimum 450.

Fakultas Teknologi Elektro (FTE)

Fakultas Teknologi Elektro (FTE) ditetapkan dalam Peraturan Rektor ITS Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya, 03 Oktober 2016. Pada saat FTE ditetapkan, ITS sudah menjadi PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum). Dalam Peraturan Rektor tersebut pasal 97 menjelaskan jumlah Fakultas yang ada di ITS berkembang menjadi 10 Fakultas diantarnya : (1) Fakultas Ilmu Alam; (2) Fakultas Teknologi Industri; (3) Fakultas Teknologi Elektro; (4) Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian; (5) Fakultas Arsitektur, Desain, dan Perencanaan; (6) Fakultas Teknologi Kelautan; (7) Fakultas Matematika, Komputasi, dan Sains Data; (8) Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi; (9) Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi; dan (10) Fakultas Vokasi. Dalam Pasal 169 menyatakan tiga fakultas yaitu (3) Fakultas Teknologi Elektro; (9) Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi; dan (10) Fakultas Vokasi berlaku efektif mulai Januari 2017. Adapun Dekan dan Wakil Dekan dari ketiga fakultas tersebut dilantik pada kamis, 26 Januari 2017.

FTE didirikan dalam rangka mewadahi berkembang pesatnya ilmu ke-elektro-an dan kedekatan rumpun keilmuan dari 3 Departemen, yaitu Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Komputer; dan Departemen Teknik Biomedik. Ketiga departemen tersebut sebelumnya dibawah  Fakultas Teknologi Industri (FTI). Berdasarkan Penilaian Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi, Departemen Teknik Elektro dan Departemen Teknik Komputer memperoleh Akreditasi A, sedangkan Teknik Biomedik dalam proses akreditasi. Di lingkungan ITS, ketiga departemen tersebut termasuk departemen yang banyak diminati oleh calon mahasiswa, baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, PKM (Program Kemitraan Mandiri), dan Beasiswa Bidik Misi. Dari sisi prestasi mahasiswa FTE, tim ITS yang dimotori mahasiswa dan dosen pembimbing dari FTE sering memperoleh juara dalam kejuaraan Kontes Robot Nasional maupun internasional.

Pimpinan :

Dekan : Dr. Tri Arief Sardjono, ST, MT

Wakil Dekan : Dr. Ir. Suwadi, M.T.

Departemen Teknik Elektro

Kepala Departemen: Dr. Eng Ardyono Priyadi, ST, M.Eng

Sekretaris Departemen : Dr.Ir. Djoko Purwanto, M.Eng.

Departemen Teknik Biomedik

Kepala Departemen: Dr. Achmad Arifin , ST, M.Eng

Sekretaris Departemen : Muhammad Hilman Fatoni , S.T., M.T

Departemen Teknik Komputer

Kepala Departemen: Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT.

Sekretaris Departemen : Ahmad Zaini, ST, M.T

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan adalah Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo Masiran, MS.

Fakultas Teknologi Kelautan (FTK)

Dekan :Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, Ph.D

FTK didirikan pada tahun 1960 sebagai Fakultas Teknik Perkapalan (FTP). Status sebagai FTK ditetapkan dalam reorganisasi ITS pada tahun 1982, dengan dua jurusan, yakni Jurusan Teknik Perkapalan dan Jurusan Teknik Permesinan Kapal (kemudian sesuai dengan arahan Dirjen Dikti diubah menjadi Teknik Sistem Perkapalan). Dengan semakin luasnya perkembangan aktivitas maritim, khususnya oleh adanya pertumbuhan yang pesat dalam industri migas di lepas pantai, maka pada tahun 1983 didirikanlah jurusan baru di lingkungan FTK, yakni Jurusan Teknik Kelautan. Selanjutnya, mempertimbangkan perkembangan global yang semakin intensif, pada khususnya dalam segi distribusi logistik dunia yang mayoritas masih sangat tergantung dengan dukungan kapal sebagai sistem dan wahana angkut, maka pada tahun 2011 didirikanlah jurusan baru, yakni Jurusan Transportasi Laut. Jurusan ini pada berbagai tahapan telah berperan penting mendukung pemerintah dalam perumusan sistem logistik nasional (sislognas), yang merupakan suatu bagian terintegrasi dengan sistem logistik global.

Semenjak tahun 2011 pula di lingkungan FTK, di bawah koordinasi Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, telah didirikan program pendidikan internasional bekerja sama dengan Wismar University of Applied Sciences, Technology, Business and Design, Jerman. Program internasional ini dinamakan Double Degree in Marine Engineering, untuk strata Bachelor of Engineering (S1).

Pada tahun 2014 jumlah seluruh mahasiswa FTK tercatat kurang lebih sebanyak 1770 orang, terdiri dari mahasiswa S1 sebanyak 1620 orang, mahasiswa S2 110 orang, dan mahasiswa S-3 40 orang. Sampai dengan saat ini jumlah alumni yang telah ditelorkan dari FTK sejak akhir tahun 1960an telah mencapai lebih dari 5000 orang, bekerja di berbagai sektor, khususnya maritim, baik nasional maupun internasional.

FTK merupakan program pendidikan tinggi teknologi kelautan terbesar dan terlengkap dalam lingkup nasional Indonesia.

Departemen Teknik Perkapalan

Kepala Departemen : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D.

Departemen Teknik Sistem Perkapalan

Kepala Departemen : Dr.Eng M. Badrus Zaman, , ST, MT.

Departemen Teknik Kelautan

Kepala Departemen : Dr. Eng. Rudi Walujo Prastianto ,ST.,MT.

Departemen Teknik Transportasi Laut

Kepala Departemen : Ir. Tri Achmadi, Ph.D.

Fakultas Teknologi Informasi (FTIf)

Fakultas Teknologi Informasi merupakan fakultas termuda di ITS yang berdiri pada tahun 2001.

Saat ini dekan Fakultas Teknologi Informasi diketuai oleh Dr. Agus Zainal Arifin, S.Kom., M.Kom.

Fakultas Teknologi Informasi (FTIF) ITS didirikan atas instruksi Presiden Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid untuk mengembangkan bidang teknologi informasi di tanah air, khususnya kawasan Indonesia Bagian Timur. Sejarah berdirinya FTIF dimulai sejak didirikannya Jurusan Teknik Komputer (1985) yang kemudian berubah nama menjadi Jurusan Teknik Informatika dan dilanjutkan dengan mendirikan Jurusan Sistem Informasi (2001). Berdasarkan Penilaian Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi, Baik Jurusan Teknik Informatika maupun Jurusan Sistem Informasi memperoleh Akreditasi A yang berlaku hingga 2016. Di lingkungan ITS, kedua jurusan tersebut termasuk jurusan yang paling diminati oleh calon mahasiswa, baik SNMPTN, PKM (Program Kemitraan Mandiri), PMDK, Beasiswa Bidik Misi, maupun program - program kerjasama khusus lainnya. Pada tahun 2011 ITS telah menjadi Juara Umum pada GEMASTIK IV (Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi) dengan mayoritas tim adalah para mahasiswa FTIF.

Departemen Teknik Informatika

Kepala Departemen : Dr.Eng. Darlis Heru Murti, S.Kom., M.Kom.

Departemen Sistem Informasi

Kepala Departemen : Dr. Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom.

Teknik Informatika Sistem Informasi
  • Arsitektur dan Jaringan Komputer
  • Komputasi Cerdas dan Visi
  • Rekayasa Perangkat Lunak
  • Komputasi Berbasis Jaringan
  • Algoritma dan Pemrograman
  • Manajemen Informasi
  • Interaksi, Grafik dan Seni
  • Dasar dan Terapan Komputasi
  • Workshop Pemrograman 1 & 2
  • Sistem Enterprise
  • Rekayasa Data dan Inteligensi Bisnis
  • Manajemen Sistem Informasi
  • Infrastruktur Sistem dan Teknologi Informasi
  • Akuisisi Data dan Diseminasi Informasi
  • Studio Aplikasi Terapan
  • Studio Pemrograman
  • Studio Sistem Operasi dan Jaringan

Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi (FBMT)

Dekan : Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc.

Departemen Manajemen Bisnis

Kepala Departemen : Imam Baihaqi, ST., M.Sc., Ph.D

Departemen Manajemen Teknologi

Kepala Departemen : Ir. Mokh. Suef, M.Sc., M.Eng.

Fakultas Vokasi (FV)

Dekan : Prof. Ir. Muhammad Sigit Darmawan, M.Eng.Sc., Ph.D

Pada tahun 1965 ITS membuka 2 (dua) Fakultas baru yaitu Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Teknik Arsitektur. Dari 7 (tujuh) Fakultas yang memiliki program Pendidikan Ahli Teknik (PAT) sebanyak 5 (lima) Fakultas, yaitu FTS, FTM, FTK, FTE dan FTP. Selanjutnya berdasarkan SK. Menteri pendidikan dan Kebudayaan No. 0557/0/1983 tentang jenis dan jumlah jurusan pada Fakultas di lingkungan ITS maka berubah menjadi 4 Fakultas yaitu : Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Teknologi Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK).

Keberadaan PAT dikumpulkan di bawah naungan satu manajemen yaitu Fakultas Non Gelar Teknik (FNGT). Pada saat itu, FNGT sangat memfokuskan pada pendidikan vokasi yang mana untuk menghadapi tantangan sesuai dengan kebutuhan yang ada pada masa itu. Banyak kerja sama yang telah dijalin, baik dengan industri, pemerintah daerah hingga kerja sama luar negeri. Namun setelah beberapa jurusan mendapat hibah untuk dijadikan Politeknik dan juga setelah keluarnya SK. Menteri pendidikan dan Kebudayaan No. 0312/0/1991 tanggal 6 Juni 1991 maka keberadaan FNGT dibubarkan dan pendidikan diploma dikembalikan ke jurusan masing-masing.

Fakultas Vokasi (FV) dibentuk oleh ITS berdasarkan Peraturan Rektor Nomor 10 tahun 2016 dan baru mulai beroperasi pada tanggal 26 Januari 2017. FV adalah Fakultas yang membawahi semua program pendidikan vokasi yang berada di lingkungan ITS dan terdiri dari enam Departemen, yaitu Teknik Infrastruktur Sipil, Teknik Mesin Industri, Teknik Elektro Otomasi, Teknik Kimia Industri, Teknik Instrumentasi, dan Statistika Bisnis. Sesuai dengan ranah program Vokasi maka FV akan menempatkan kontribusi nasional sebagai prioritas utama sasaran strategisnya, dengan tanpa mengabaikan peranannya dalam menunjang ITS mencapai reputasi Internasional dan berperan aktif dalam Transformasi organisasi ITS sebagai PTN-BH.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, adalah politeknik yang fokus pada bidang elektronika yang telah berpisah dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember sejak tahun ajaran 2011/2012.

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, adalah politeknik yang fokus padang bidang perkapalan yang telah berpisah dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember sejak tahun ajaran 2011/2012.

Aktivitas Kemahasiswaan

Aktivitas kemahasiswaan di ITS dinaungi oleh Keluarga Mahasiswa ITS (KM-ITS), sesuai ketetapan Musyawarah Besar Mahasiswa ITS IV (MUBES IV ITS) yang diselenggarakan pada tahun 2011. Organisasi kemahasiswaan intra kampus yang ada antara lain:

  • Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), sebagai lembaga eksekutif tingkat institut.
  • Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM), sebagai lembaga eksekutif tingkat fakultas.
  • Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), lembaga legislatif tingkat institut.
  • Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF), lembaga legislatif tingkat fakultas.
  • Mahkamah Mahasiswa (MM), lembaga yudikatif tingkat institut.
  • Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), lembaga eksekutif tingkat jurusan.
  • Daerah Otonomi Politeknik (DOP), lembaga eksekutif di politeknik.
  • Lembaga Minat Bakat (LMB) yang menaungi seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa di ITS.
  • Lembaga Dakwah Kampus, lembaga keagamaan islam mahasiswa tingkat kampus.
  • Lembaga Dakwah Jurusan, lembaga keagamaan islam mahasiswa tingkat jurusan.

Himpunan Mahasiswa Jurusan

Alumni

Perekayasa Profesional

Di level pekerjaan profesional sebagai perekayasa atau perancang, karya alumni ITS telah tersebar di berbagai belahan dunia.

  • Andri W Bastam (alumni Teknik Perkapalan bekerja di Jet Aviation, Swiss) mendesain pesawat khusus 747 supermewah pesanan raja Arab Saudi.
  • Mark Yoshua Widjaja, Senior Styling Designer R&D Astra Daihatsu Motor
  • Hanif (alumni Teknik Sipil Uni Emirat Arab), mendesain struktur gedung di Sharjah-Dubai, Uni Emirat Arab.
  • Muhammad Habibie (alumni Teknik Perkapalan), mendesain dan mewujudkan model kapal pada era Kerajaan Majapahit untuk berlayar mengelilingi Asia.

Pemimpin industri

  • Dwi Soetjipto (Teknik Kimia, Presiden Direktur dan CEO Pertamina).
  • Arif Wibowo (Teknik Mesin, Presiden Direktur dan CEO Garuda Indonesia).
  • Suparni (Teknik Elektro. Presiden Direktur dan CEO Semen Indonesia).
  • Pamudji Raharjo (Teknik Elektro, Presiden Direktur dan CEO Semen Baturaja)
  • Widodo Santoso (Teknik Elektro, mantan CEO Semen Padang, kini ketua Asosiasi Semen Indonesia).
  • Kiswo Darmawan (Teknik Sipil, Presiden Direktur dan CEO Adhi Karya)
  • M. Choliq (Teknik Sipil, Presiden Direktur dan CEO Waskita Karya)
  • Mursyanif (Teknik Sipil, mantan dirut PP yang kini menjadi pengusaha).
  • M Firmansyah Arifin (Teknik Perkapalan, Presiden Direktur dan CEO PT. PAL)
  • Tjahjono Roesdianto (Teknik Kelautan, Presiden direktur dan CEO PT DOK Surabaya).
  • Soekrisno (Teknik Mesin, Presiden Direktur dan CEO PT Timah).
  • Widya Purnama (Teknik Elektro, pernah menjadi Presiden Direktur dan CEO PT Pertamina.
  • Loekman Mahfoedz (Teknik Mesin), Presiden Direktur dan CEO Medco.
  • Kristiono (Teknik Elektro), pernah menjabat Presiden Direktur dan CEO Telkom Indonesia
  • Widya Purnama (Teknik Elektro, pernah menjabat Presiden Direktur dan CEO Indosat).
  • Fahmi Sadiq (Teknik Kelautan, yang menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO Sucofindo)
  • Singgih Wandojo (Teknik Elektro, Managing Director PT SAP Indonesia)
  • Siswanto Prawiroatmojo (Teknik Mesin, menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO PT Astra Otoparts)
  • Ibnu Susilo (Teknik Mesin, CEO PT Fin Komodo).
  • Danet Suryatama (Teknik Sipil, CEO ElektrikCar (perusahaan berbasis di Amerika Serikat).

Politik dan Pelayanan Publik

Akademisi, Peneliti dan Birokrasi Pendidikan

  • Prof. Mohammad Nuh (Teknik Elektro), mantan Direktur PENS ITS (sekarang PENS), Rektor ITS (2003-2007), Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (2009-2014).
  • Prof. Achmad Jazzidie (Teknik Elektro), Dirjen Pendidikan Menengah Depdikbud RI sejak tahun 2013.
  • Sri Fatmawati, PhD (Kimia FMIPA) yang dianugerahi UNESCO – L’Oreal for Women in Science di Perancis (Paris, 2013) atas karyanya sebagai peneliti di Jurusan Kimia Fakultas MIPA ITS.
  • Prof. Mohammad Nasikin (FTI), pakar energi, Guru Besar Teknik Universitas Indonesia, pernah menjabat sebagai Ketua Senat Akademik UI (2006-2011)
  • Richardus Eko Indrajit, (Teknik Informatika), Presiden Association of Higher Learning Institution in Computing and Information Technology Studies.
  • Prof. Mochamad Ashari (Teknik Elektro), Rektor Universitas Telkom atau Telkom University (2013-2017))
  • Prof. Sulistjono, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (2014-2018)

Industri Kreatif

Penghargaan

  • Juara Umum Indonesian Energy Marathon Challenge (IEMC) 2014[5]
  • Young Scientist Award (YSA), Ristek-Kalbe Science Awards (RKSA) 2014
  • Best Research Award, Ristek-Kalbe Science Awards (RKSA) 2014[6]
  • Juara Umum Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI)[7]
  • Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2012 dan 2014[8][9]
  • Juara Umum PIMNAS XXVI 2013[10]

Kerjasama Riset

ITS mengumpulkan nilai kontrak sebesar Rp 145,6 miliar dari kerja sama riset dan pengabdian masyarakat dengan pelaku industri selama 2014. Melonjak dua kali lipat dari tahun 2013, memperoleh kontrak Rp75,8 miliar. Beberapa produk unggulan ITS antara lain ferro-nickle smelter, mobile data center, bus listrik, dan mobil serbaguna.

Pada pengujung 2014, produk hasil kemitraan ITS-industri yang cukup menyedot perhatian adalah peluncuran bus listrik yang didanai PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Operator seluler terbesar di Tanah Air itu menggelontorkan dana Rp1,5 miliar kepada tim pengembangan bus listrik ITS yang dipimpin Muhammad Nur Yuniarto.[11]

Honoris Causa

ITS memulai tradisi penghargaan Doctor Honoris Causa pada tahun 2010. Berbeda dengan perguruan tinggi lain, ITS hanya menganugerahkan gelar DR (HC) kepada orang yang membawa perubahan bagi masyarakat dan diakui dunia internasional, serta memiliki hubungan sejarah langsung dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Sejauh ini penerima Doctor Honoris Causa dari ITS dengan seleksi dan kriteria ketat tersebut adalah:

  • Hermawan Kartajaya, pernah menjadi mahasiswa Teknik Elektro ITS, dianugerahkan DR (HC) untuk sumbangsih bagi ilmu pemasaran,15 Desember 2010
  • Tri Rismaharini, lulusan Arsitektur dan Manajemen Pembangunan Kota ITS, dianugerahkan DR (HC) untuk sumbangsih bagi manajemen pembangunan kota, 4 Maret 2015

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

07°16′54″S 112°47′41″E / 7.28167°S 112.79472°E / -7.28167; 112.79472