Beras merah

Revisi sejak 24 November 2017 15.34 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (parafrase)

Beras merah (atau dalam bahasa Inggris disebut brown rice) adalah beras yang tidak digiling atau setengah digiling, jadi bisa dikatakan whole grain atau berbutir utuh. Beras ini lebih kenyal dibandingkan dengan beras putih. Meskipun lebih cepat basi, tetapi beras merah lebih bernutrisi

Para ahli berpendapat bahwa nasi dari beras yang berwarna lebih sehat. Beras merah, cokelat dan hitam tergolong beras yang tidak dikuliti, sehingga seseorang yang memakan beras ini juga menyantap kulit ari dan semua vitamin yang ada di dalamnya. [1]

Kandungan gizi

Beras merah sering dijadikan sebagai pengganti nasi putih bagi mereka yang sedang menjalani program diet atau pola hidup sehat. Beras merah dianggap sebagai salah satu beras yang paling bernutrisi karena diproduksi tanpa pembuangan kulit. Satu gelas merah mengandung 218 kalori, 4.5 gram protein, 1.8 gram lemak, 3.5 gram serat, dan 45.8 gram karbohidrat. Selain itu, vitamin beras merah juga lebih banyak. Beras merah merupakan sumber thiamine, niacin, dan vitamin B6. Satu porsi beras merah mengandung 0.2 mg thiamine, 2.6 mg niacin, dan 0.3 mg vitamin B6. Beberapa beras putih yang dijual di pasaran kini menambahkan vitamin B yang umunya hilang pada masa pengolahan. Vitamin B ini penting untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut.

Setiap porsi beras merah dapat memberikan kandungan 86 mg magnesium (22% dari anjuran asupan harian) dan 150 mg fosfor (15% dari anjuran asupan harian. Fosfor dibutuhkan untuk menjaga kesehatan fungsi ginjal, tulang, dan gigi. Lebih lagi, berdasarkan jurnal yang dipublikasikan di Internasional Journal of Food Science and Nutrition tahun 2006, orang-orang yang memakan beras merah memiliki kadar gula darah yang lebih rendah setelah makan bila dibandingkan dengan beras putih. Hal tersebut dikarenakan indeks glikemik beras merah lebih rendah (55) bila dibandingkan dengan beras putih (86). Selain itu, kandungan serat, polifenol dan asam fitik pada beras merah lebih tinggi. Sebagai catatan, indeks glikemik adalah kemampuan suatu makanan untuk meningkatkan kadar gula di dalam darah. Apabila indeks glikemik rendah, makanan tersebut lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi penderita diabetes. Dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah, risiko diabetes dapat menurun menurut penelitian yang diterbitkan di Archives of Internal Medicine tahun 2011.[2]

Catatan kaki