Kota Ternate

kota di Provinsi Maluku Utara, Indonesia
Revisi sejak 7 Maret 2018 04.07 oleh 114.125.188.36 (bicara) (Nama Kecamatan Ternate)

Kecamatan Di Kota Ternate

Kota Ternate
Daerah tingkat II
Kota Ternate di Maluku dan Papua
Kota Ternate
Kota Ternate
Peta
Kota Ternate di Indonesia
Kota Ternate
Kota Ternate
Kota Ternate (Indonesia)
Koordinat: 0°47′N 127°22′E / 0.78°N 127.37°E / 0.78; 127.37
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku Utara
Ibu kotaTernate
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 7
Pemerintahan
 • BupatiBurhan Abdurrahman
Luas
 • Total111,39 km2 (4,301 sq mi)
Populasi
 ((2015)[1])
 • Total219.520
 • Kepadatan20/km2 (51/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 94.29%
Kristen Protestan 5.27%
Katolik 0.31%
Hindu 0.06%
Konghucu 0.05%
Buddha 0.03%[2]
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
8271 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0921
Kode Kemendagri82.71 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 462.645.746.000.-
Semboyan daerahMaku Gawene
Situs webhttp://www.ternate.go.id
Pemandangan pulau Ternate pada tahun 1880-an (litografi
Pulau Ternate
Moti
Gugus Pulau Batang Dua
Ternate Selatan
Ternate Tengah
Ternate Utara
Ternate Barat
Pulau Hiri
Pulau Ternate
Moti
Gugus Pulau Batang Dua
Ternate Selatan
Ternate Tengah
Ternate Utara
Ternate Barat
Pulau Hiri
Rumah di pulau Ternate (tahun 1910-an)
Benteng Tolukko di pulau Ternate (tahun 1930-an)
Rumah Belanda di Ternate di sekitar tahun 1920-an

Kota Ternate adalah sebuah kota yang berada di bawah kaki gunung api Gamalama pada sebuah Pulau Ternate di Provinsi Maluku Utara, Indonesia.

Ternate merupakan Ibukota sementara Provinsi Maluku Utara secara de facto dari tahun 1999 hingga 2010. Pada tanggal 4 Agustus 2010, Sofifi diresmikan menjadi ibukota pengganti Ternate.

Sejarah

Sejarah kota ini bermula dengan adanya Kesultanan Ternate yang berdiri sekitar abad ke-13 di Pulau Ternate, yang menjadikan kawasan kota ini sebagai pusat pemerintahannya.

Kornelis Matelief de Jonge pada tahun 1607 membangun sebuah benteng pada kawasan kota ini, yang dinamakan Fort Oranje dan sebelumnya bernama Malayu.[3]

Pembagian Administratif

Kecamatatan di Kota Ternate adalah:

Geografi

Kota Ternate merupakan kota kepulauan yang memiliki luas wilayah 547,736 km², dengan 8 pulau. Pulau Ternate, Pulau Hiri, Pulau Moti, Pulau Mayau, dan Pulau Tifure merupakan lima pulau yang berpenduduk, sedangkan terdapat tiga pulau lain seperti Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida merupakan pulau berukuran kecil yang tidak berpenghuni.

Kondisi topografi Kota Ternate dengan sebagian besar daerah bergunung dan berbukit, terdiri atas pulau vulkanis dan pulau karang dengan kondisi jenis tanah Rogusal ( Pulau Ternate, Pulau Hiri, dan Pulau Moti) dan Rensika (Pulau Mayau, Pulau Tifure, Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida). Kondisi topografi Kota Ternate juga ditandai dengan keberagaman ketinggian dan permukaan laut antara 0–700 m dpl.

Iklim Kota Ternate sangat dipengaruhi oleh iklim laut dan memiliki dua musim yang seringkali diselingi dengan dua kali masa pancaroba disetiap tahunnya.

Kependudukan

Tahun 1828 1885 2004 2005 2010
Jumlah penduduk 36.000 71.834 151.178 163.166 185.705
Sejarah kependudukan Kota Ternate
Sumber:[4]

Pariwisata

Beberapa tempat wisata alam yang menarik, antara lain

Pusat tempat makanan di kota ini terletak di Swering, tepat berada di belakang Jatiland Mall, namun hanya beraktivitas selepas sore hingga tengah malam.

Perhubungan

Bandar Udara Sultan Babullah merupakan sarana transportasi udara di Kota Ternate. Beberapa maskapai penerbangan yang melayani jalur ini antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Batavia Air, Wings Air (Group Lion Air), Merpati Airlines, Express Air dan Trigana Air. Penerbangan melalui kota Makassar, Manado maupun Sorong.

Kota ini juga memiliki pelabuhan laut A. Yani dengan jalur pelayaran yang dilalui kapal Pelni dua kali perminggu. Dua perusahaan ekspedisi kapal angkutan adalah Mentari dan Tanto.

Transportasi darat di kota ini menggunakan angkutan penumpang dengan mobil Suzuki Carry. Sejak akhir tahun 2005 telah mulai beroperasi armada taksi milik swasta dengan jumlah armada sekitar 50 unit.

Untuk menyeberang ke pulau-pulau sekitar seperti Halmahera, Tidore, Hiri, Moti, Meitara, dapat menggunakan perahu kecil dari fiberglass yang umum di sebut Speed dengan tarif mulai Rp.8.000,-

Khas daerah

Maluku Utara memiliki berbagai makanan khas daerah antara lain papeda (sagu), ketam kenari, halua kenari, bagea serta hasil olahan ikan seperti ikan asap (ikan Fufu), gohu ikan, Ikan garu rica dan lain-lain.

Perhiasan dari daerah ini adalah mutiara laut dan batu bacan.

Referensi

Pranala luar