Kabupaten Lembata

kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Revisi sejak 5 Juni 2019 19.00 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (ibukota → ibu kota)

8°25′59″S 123°28′01″E / 8.433°S 123.467°E / -8.433; 123.467

Kabupaten Lembata
Daerah tingkat II
Motto: 
Peta
Kabupaten Lembata di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Lembata
Kabupaten Lembata
Peta
Kabupaten Lembata di Indonesia
Kabupaten Lembata
Kabupaten Lembata
Kabupaten Lembata (Indonesia)
Koordinat: 8°24′50″S 123°33′08″E / 8.41396°S 123.55225°E / -8.41396; 123.55225
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Tanggal berdiri-
Ibu kotaLewoleba
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 9
  • Kelurahan: 7
  • Desa: 144
Pemerintahan
 • BupatiEliaser Yentji Sunur
 • Wakil BupatiThomas Ola Langoday
Luas
 • Total1.266,40 km2 (48,900 sq mi)
Populasi
 ((2017)[1])
 • Total137.714
 • Kepadatan1,1/km2 (2,8/sq mi)
Demografi
 • AgamaKatolik 71,50%
Islam 26,97%
Kristen Protestan 1,47%
Hindu 0,06%[1]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5308 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0383
Kode Kemendagri53.13 Edit nilai pada Wikidata
DAU-
Situs webhttp://www.lembatakab.go.id/


Kabupaten Lembata adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Jumlah penduduk kabupaten ini berjumlah 137.714 jiwa (2017) dan saat ini Bupati yang memimpin untuk periode 2017-2022 adalah Eliaser Yentji Sunur dan wakilnya Thomas Ola Langoday.

Geografi

Lembata adalah sebuah pulau gugusan kepulauan Solor yang terletak di antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Alor. Secara astronomis Lembata terletak pada posisi 8°10' - 8°11' LS dan 123°12' - 123°57' BT.

Batas Wilayah

Batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara Laut Flores
Timur Selat Alor
Selatan Laut Sawu
Barat Selat Boleng dan Selat Lamakera

Sejarah

Lembata adalah salah satu nama dari gugus kepulauan di Kabupaten Flores Timur yang sudah memasyarakat sejak tahun 1965. Tetapi sebelum dikenal dengan nama Lembata, dahulu pada masa pemerintahan Hindia Belanda hingga kini dikenal dalam peta Indonesia dengan nama "Pulau Lomblen". Pada tanggal 24 Juni 1967 dilaksanakan Musyawarah Kerja Luar Biasa Panitia Pembentukan Kabupaten Lembata yang diselenggarakan di Lewoleba yang kemudian mengukuhkan nama Lembata. Pengukuhan nama "Lembata" ini sesuai sejarah asal masyarakatnya dari pulau "Lepanbatan", sehingga mulai 01 Juli 1967 sebutan untuk penduduk yang semula "Orang Lomblen" berubah menjadi "Orang Lembata".

Rencana ke arah terbentuknya Kabupaten Lembata bertolak pada 2 (dua) pernyataan/statement, yaitu:

  1. Pernyataan/statement tanggal 7 Maret 1954
  2. Pernyataan/memorandum tanggal 7 Maret 1999

Pemerintahan

Daftar Bupati

No. Potret Nama Bupati
(Masa Hidup)
Mulai Menjabat Selesai Menjabat Prd. Jabatan Sebelumnya Wakil Bupati Ket.
sebelum dilakukan pemilihan dan pelantikan bupati definitif, Petrus Boliona Keraf menjabat sebagai Penjabat Bupati Lembata
(12 Oktober 1999 - 4 Agustus 2001)
1   Drs.
Andreas Duli Manuk

(1940–2021)
4 Agustus 2001
4 Agustus 2006
I Ketua DPRD Kabupaten Lembata Ir. Felix Kobun
4 Agustus 2006
4 Agustus 2011
II Drs. Andreas Nula Liliweri
selama masa peralihan ini, Sekretaris Daerah Kab. Lembata, Petrus Toda Atawolo menjabat sebagai Pelaksana Harian Bupati Lembata
(4 Agustus 2011 - 25 Agustus 2011)
2   Eliaser Yentji Sunur
S.T.

(1963–2021)
25 Agustus 2011
25 Agustus 2016[2]
III Anggota DPRD Kota Bekasi Viktor Mado Watun
selama masa peralihan ini, Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Prov. NTT, Sinun Petrus Manuk menjabat sebagai Penjabat Bupati Lembata
(25 Agustus 2016 - 22 Mei 2017)
(2)   Eliaser Yentji Sunur
S.T.

(1963–2021)
22 Mei 2017
17 Juli 2021
IV Bupati Lembata Dr.
Thomas Ola Langoday,
S.E., M.Si.
dengan wafatnya bupati definitif maka selama masa ini, Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday menjabat sebagai Pelaksana Tugas Bupati Lembata
(17 Juli 2021 - 16 September 2021)[4]
3   Dr.
Thomas Ola Langoday,
S.E., M.Si.

(l. 1962)
16 September 2021
22 Mei 2022
(IV) Wakil Bupati Lembata Tidak Ada Menjadi bupati definitif pada sisa masa jabatan.[5]
selama masa peralihan ini, Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Prov. NTT, Marsianus Djawa menjabat sebagai Penjabat Bupati Lembata
(22 Mei 2022 - 22 Mei 2023)
selama masa peralihan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali menjabat sebagai Pelaksana Harian Bupati Lembata
(23 Mei 2023 - 24 Mei 2023)
selama masa peralihan ini, Direktur Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa Kemendagri, Matheos menjabat sebagai Penjabat Bupati Lembata
(25 Mei 2023 - sekarang)

Legenda

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Lembata dalam dua periode terakhir.[6][7]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 2   4
Gerindra 3   3
PDI-P 4   4
Golkar 3   4
NasDem 2   2
PKS 2   1
Perindo (baru) 1
PPP 1   0
PAN 3   2
Hanura 1   1
Demokrat 3   3
PKPI 1   0
Jumlah Anggota 25   25
Jumlah Partai 11   10

Kecamatan

Kabupaten Lembata terdiri dari 9 Kecamatan, 7 Kelurahan, dan 144 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 133.552 jiwa dengan luas wilayah 1.266,00 km² dan sebaran penduduk 105 jiwa/km².[8][9]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lembata, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.13.02 Atadei 15 Desa
53.13.07 Buyasari 20 Desa
53.13.03 Ile Ape 17 Desa
53.13.09 Ile Ape Timur 9 Desa
53.13.04 Lebatukan 17 Desa
53.13.01 Nagawutung 18 Desa
53.13.05 Nubatukan 7 11 Desa
Kelurahan
53.13.06 Omesuri 22 Desa
53.13.08 Wulandoni 15 Desa
TOTAL 7 144

Demografi

Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Lembata berdasarkan data tahun 2017 berjumlah 137.714 jiwa dan tahun 2018 tercatat sebanyak ± 140.390 jiwa[10] dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 0,31% per tahun dengan kepadatan mencapai 68 jiwa/km². Mata Pencaharian dari masyarakat atau penduduk Lembata mayoritas adalan bertani sebanyak 74%, sisanya terdiri dari PNS, Pensiunan, Pengusaha, Pedagang, Buruh, Pengrajin, TNI/POLRI dan Alim Ulama atau Biarawan/ti. Sementara pendapatan per kapita penduduk Lembata rata-rata per tahun Rp. 497.685,00,- pada tahun 1998.

Agama

Kabupaten Lembata memiliki penduduk yang beragam keyakinan dan mereka dapat hidup berdampingan dan tidak ada terjadi perpecahan. Berdasarkan data BPS kabupaten Lembata, mayoritas penduduk memeluk agama Kekristenan yakni 72,97% (Katolik 71,50% & Protestan 1,47%). Pemeluk agama Islam di Lembata juga cukup signifikan, yakni 26,97%, dan sebagian kecil lagi beragama Hindu 0,06%.[1]

Ekonomi

Dari luas daratan 126.684 ha itu, 71,46 ha diperuntukkan bagi pengembangan kawasan pemukiman dan budi daya non pertanian, sedangkan sisanya seluas 55.202 ha diperuntukkan bagi pengembangan potensi pertanian seperti jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, sayur-sayuran dan buah-buahan. Dalam dua tahun terakhir ini telah diupayakan penanaman berbagai tanaman komoditi perdagangan seperti kelapa, kemiri, kopi, jambu mete, coklat, cengkih, vanili, pala, kapuk dan pinang. Di sisi lain bidang peternakan memberi potensi pengembangan yang cukup baik karena Kabupaten Lembata memiliki padang rumput atau padang penggembalaan yang cukup luas terutama di Kecamatan Ile Ape.

Transportasi

Transportasi darat yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan kota-kota kecamatan di kabupaten Lembata adalah:

  • Transportasi laut antara lain:
    • Fery: Kupang - rute Lewoleba (setiap hari Senin)
    • Motor Laut: rute Larantuka - Lewoleba (setiap hari pergi-pulang)
  • Transportasi udara antara lain:
    • Merpati Nusantara Air Lines: sekali seminggu dengan rute Kupang - Lewoleba
    • Penerbangan Pesawat Susi Air (Pesawat Karavan - Perintis untuk 12 Penumpang) Hampir Setiap hari melayani penerbangan Kupang - Lewoleba PP.

Pariwisata

Objek Wisata

Di Kabupaten Lembata banyak terdapat tempat-tempat wisata yang dapat dikunjungi, misalnya:

  1. Pulau Pasir Putih Awelolong/Awololo
  2. Gua Maria Lewoleba, Lewopenutung.
  3. Pantai Rekreasi Pasir Putih Waijarang
  4. Sumber Air Panas Sabu Tobo, Adum dan, Labalimut
  5. Sumber Gas Alam Karun Watuwawer
  6. Pantai Rekreasi Tanah Treket
  7. Budaya Tradisional Perburuan Ikan Paus di Desa Lamalera
  8. Rumah Adat dan Ritus Pesta Kacang Jontona
  9. Lopo Wai Meting, Desa Jontona
  10. Pantai Pasir Putih Mingar
  11. Pantai Lewolein
  12. Pantai Nubi, Lusiduawutun
  13. Air Terjun Atawuwur
  14. Pantai Pasir Putih Bean
  15. Pantai Pasir Putih Wowong
  16. Makam Raja Saguwowo Desa Kalikur Kec. Buyasuri

Referensi

  1. ^ a b c "Kabupaten Lembata Dalam Angka 2018". BPS Kabupaten Lembata. Diakses tanggal 26 Februari 2019. 
  2. ^ "Sinun Petrus Manuk Penjabat Bupati Lembata". mediaindonesia.com. 2016-08-25. Diakses tanggal 2020-11-24. 
  3. ^ "Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur Meninggal, Ini Penjelasan RS Siloam Kupang". regional.kompas.com. 17-07-2021. Diakses tanggal 18-07-2021. 
  4. ^ "Thomas Ola Langoday Jadi Bupati Lembata Sementara". www.faktahukumntt.com. 17-07-2021. Diakses tanggal 19 Juli 2021. 
  5. ^ Jahang, Benediktus Sridin Sulu (16-09-2021). "Gubernur lantik Bupati Sabu Raijua dan Bupati Lembata". antaranews.com. Diakses tanggal 16-09-2021. 
  6. ^ Perolehan Kursi DPRD Lembata 2014-2019
  7. ^ Perolehan Kursi DPRD Lembata 2019-2024
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  9. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  10. ^ "Badan Pusat Statistik Kabupaten Lembata". lembatakab.bps.go.id. Diakses tanggal 2019-02-24. 

Pranala luar