Kode pos

serangkaian angka atau huruf dalam pengiriman surat
Revisi sejak 10 Juni 2019 04.50 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (←Suntingan NA70YT (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh NawanPangestu95)

Kode Pos adalah serangkaian angka dan/atau huruf yang ditambahkan pada alamat surat untuk mempermudah proses pemilahan surat. Di negara lain, kodepos lebih dikenal dengan sebutan ZIP Code. Kode ini digunakan untuk efisiensi dan mempermudah pengiriman surat maupun paket dari dan ke berbagai wilayah di sebuah negara. ZIP sendiri kepanjangan dari Zone Improvement Plan. ZIP Code atau kode pos ini biasanya terdiri dari beberapa angka yang menunjukkan kode dari sebuah area. Umumnya, kodepos terdiri dari lima angka. Namun, ada juga yang memiliki angka tambahan untuk lokasi yang lebih detil.[1]

Negara yang pertama kali memakai sistem kodepos adalah Jerman pada tahun 1941, lalu diikuti Inggris pada tahun 1959 dan Amerika Serikat pada tahun 1963. Sampai dengan bulan Februari 2005, 117 dari 190 negara anggota Universal Postal Union telah memiliki sistem kodepos masing-masing. Beberapa negara yang belum memiliki sistem kodepos adalah Irlandia, Hong Kong, Panama, dan Vietnam.[per kapan?]

Sejarah

Kemunculan kode pos diawali oleh penggunaan kode wilayah untuk sejumlah kota besar Amerika Serikat pada tahun 1943. Dua tahun sebelumnya, Jerman sebenarnya telah menggunakan sistem kodepos pertama kali di dunia. Namun baru setahun kemudian di AS, Robert Moon mengajukan sistem kode ZIP saat bekerja menjadi inspektur pos yang awalnya hanya menggunakan 3 angka. Selang hampir dua puluhan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1963, sistem 5 angka seperti yang kita kenal sekarang baru digunakan karena dibutuhkan kode yang lebih sistematis dan terorganisir. Beliau pun juga kemudian dikenal sebagai penemu kode pos.[2]

Pada tahun 1983, Kantor Layanan Pos AS memperkenalkan sistem ZIP +4. Kodepos yang dikenal ‘plus 4’ atau ‘dengan kode tambahan’ tersebut digunakan untuk pengiriman ke alamat yang lebih spesifik seiring dengan berkembangnya penduduk dan model pemukiman saat itu. Kodepos tersebut biasanya lebih sering digunakan untuk sejumlah tempat umum yang memerlukan kode lokasi yang lebih detil seperti di gedung perkantoran, area kompleks perumahan hingga blok-blok apartemen.

Di Indonesia sendiri, kodepos baru digunakan di era 80-an oleh PT Pos Indonesia, yang dahulu masih berstatus perusahaan umum (perum). Jumlah angka digit yang dipakai sama dengan yang dipakai di sistem pos internasional, yaitu lima digit.

Sejumlah negara lain dari anggota Universal Postal Union bahkan masih belum menggunakan sistem kodepos ini seperti Panama, Vietnam dan Irlandia.[1]

Jenis Kodepos

Menurut penggunaannya, sebenarnya ada 4 jenis kodepos, yaitu;[1]

  1. Kodepos unik (kodepos yang hanya digunakan untuk alamat yang menerima volume surat yang tinggi, seperti kantor-kantor dan lembaga-lembaga pemerintah serta pusat-pusat bisnis)
  2. Kodepos khusus PO BOX (Post Office Boxes) (kodepos yang hanya digunakan untuk pengiriman via kotak pos)
  3. Kodepos militer (kodepos khusus untuk kalangan militer)
  4. Kodepos standar (kodepos yang digunakan untuk umum)

Sistem Kodepos

Dalam kodepos ada setidaknya 5 angka yang mengandung arti tertentu yaitu:[1]

  1. angka pertama menunjukkan kode wilayah lokasi kantor pos berada
  2. angka kedua dan ketiga menunjukkan kode kabupaten atau kotamadya
  3. angka keempat menunjukkan kode kecamatan
  4. angka kelima menunjukkan kode kelurahan atau desa

Zona Kodepos

Zona pos yang membagi provinsi atau kepulauan di Indonesia adalah sebagai berikut:[1]

Angka pertama Zona pos
1 Jakarta, sebagian Banten dan Jawa Barat
2 Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau
3 Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Lampung
4 Banten, Jawa Barat
5 Jawa Tengah, Yogyakarta
6 Jawa Timur
7 Kalimantan
8 Bali, Nusa Tenggara
9 Sulawesi, Maluku, Papua

Contoh: Kode pos 60234 berarti

  • 6 adalah kode kantor pos zona Jawa Timur
  • 02 adalah kode Surabaya
  • 3 adalah kode kecamatan Gayungan
  • 4 adalah kode kelurahan Menanggal

Untuk wilayah Jabodetabek ada sedikit perbedaan. Berikut penjelasan detilnya: (DKI Jakarta)

  • Angka pertama adalah 1
  • Angka kedua adalah kode kota
  • Angka ketiga adalah kode kecamatan
  • Angka keempat adalah kode kelurahan
  • Angka kelima adalah 0

(Bodetabek – Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi)

  • Angka pertama adalah 1
  • Angka kedua adalah
  • (5) untuk Tangerang
  • (6) untuk Bogor dan Depok
  • (7) untuk Bekasi
  • (8) untuk wilayah pedalaman Lebak
  • (9) untuk Bandara Soekarno-Hatta
  • Untuk ketiga angka tersisa sama dengan contoh diatas.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e "Apa Itu Zip Code - Lifeder Indonesia". Lifeder Indonesia. 2017-12-22. Diakses tanggal 2018-07-21. 
  2. ^ "Sejarah Pos - PT Pos Indonesia (Persero)". PT Pos Indonesia (Persero) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-07-21. 

Pranala luar