Stasiun Rembang

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 5 Juli 2020 07.47 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (→‎Referensi: Replace {{s-line}} to {{adjacent stations}}, replaced: {{s-rail-start}} {{s-rail|title=KAI}} {{s-line|system=KAI|previous=Rembang Pasar|line=Juwana–Rembang|rows1=4}} {{s-line|system=KAI|line=Rembang–Bojon using AWB)

Stasiun Rembang (RB) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas I yang berada di Leteh, Rembang, Rembang. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Aset IV Semarang.

Stasiun Rembang
Rembang
Berkas:Eksstaiunrembang.jpg
Bekas Stasiun Rembang
Lokasi
Koordinat{{WikidataCoord}} – missing coordinate data
Operator
Letak
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka1 Mei 1900
Ditutup1 Februari 1992
Lokasi pada peta
Lua error in Modul:Mapframe at line 384: attempt to perform arithmetic on local 'lat_d' (a nil value).
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Berkas:448 Rembang 1990.jpg
Stasiun Rembang 3 tahun pasca dinon-aktifkan.

Setelah sukses di jalur utama Jurnatan–Juwana, Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) memperpanjang jalurnya agar masyarakat Rembang, Grobogan, dan Blora juga ikut menikmati layanan yang dijalankan oleh SJS. SJS kemudian mengincar dua kota pelabuhan, yakni Kota Rembang dan Kota Lasem.

Untuk jalur Juwana menuju Rembang ini dibuka pada tanggal 1 Mei 1900. Pada jalur ini, SJS menargetkan Lasem terhubung dengan kereta api; maka jalur yang dari Juwana juga langsung disambung menuju Lasem. Hal ini bertujuan agar pengiriman produk-produk dari Lasem berjalan lancar. Selain itu, dibangun pula jalur cabang menuju Cepu Kota.[3]

Jalur kereta apinya ditutup pada tahun 1984 untuk Rembang–Cepu Kota, sementara Kemijen–Rembang ditutup pada tahun 1986, sehingga perjalanan kereta apinya hanya rute Rembang–Bojonegoro dengan pola operasi satu kali pergi pulang sehari.[4]

Pada tahun 1992, barulah jalur Rembang–Jatirogo ditutup. Tetapi perlu dicatat bahwa dalam catatan dan foto yang dibuat dan dipotret oleh Michiel van Ballegoijen de Jong dalam bukunya yang berjudul Spoorwegstations op Java, ternyata jalur tersebut belum dibongkar[5] sebelum akhirnya dibongkar seluruhnya pada tahun 1996, ditandai dengan penutupan jalur Rembang–Blora dan Wirosari–Kradenan.

Stasiun ini memiliki dua bangunan depot lokomotif yang besar dan kecil. Depot yang kecil memiliki dua jalur di dalamnya sedangkan depot besar memiliki tiga jalur rel didalamnya. Depot yang kecil berada di tenggara stasiun sedangkan depot yang besar berada agak jauh ke arah timur stasiun dan berdekatan dengan wesel percabangan menuju Blora.

Saat ini emplasemen stasiun ini berubah menjadi kios dan tidak ada reaktivasi untuk jalur ini.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Samarang–Joana Stoomtram. Verslag der Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij. SJS. 
  4. ^ Pemkab Rembang (1988). Rembang Selayang Pandang. Rembang: Kantor Statistik Kabupaten Rembang. 
  5. ^ de Jong, Michiel van Ballegoijen (1993). Spoorwegstations op Java. 

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "Juwana–Rembang".

6°42′34″S 111°20′32″E / 6.7095756°S 111.3423207°E / -6.7095756; 111.3423207