Baja nirkarat
Baja |
---|
Mikrostruktur |
Jenis |
Material besi lainnya |
Baja nirkarat atau baja tahan karat atau lebih dikenal dengan stainless steel adalah material yang mengandung senyawa besi dan setidaknya 12% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengaratan logam). Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksida Kromium yang menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).
Klasifikasi
- 12-14% kromium(Cr), di mana sifat mekanik bajanya sangat tergantung dari kandungan unsur karbon (C).
- Baja dengan pengerasan lanjut, 10-12% Kromium(Cr), 0.12% Karbon (C) dengan sedikit tambahan unsur-unsur Mo, V, Nb, Ni dengan kekuatan tekanan mencapai 927 Mpa dipergunakan untuk bilah turbin gas.
- Baja kromium tinggi, 17%Cr, 2,5% Ni. Memiliki ketahanan korosi yang sangat tinggi. Dipergunakan untuk poros pompa, katup dan fitting yang bekerja pada tekanan dan temperatur tinggi tetapi tidak cocok untuk kondisi asam.
- Magnet tidak dapat menempel pada bahan stainless steel.
Efek bagi kesehatan
Baja nirkarat biasanya tidak berbahaya bagi mahkluk hidup, tetapi beberapa orang mengalami iritasi kulit karena alergi nikel terhadap logam tertentu.
Baja nirkarat menyerap nikel dan kromium dalam jumlah kecil saat memasak.[1]
Referensi
Lihat juga
Bacaan lebih lanjut
- International Standard ISO15510:2014.(perlu berlangganan)
- Peckner, D. & Bernstein, I.M. (1977). Handbook of Stainless Steels. McGraw-Hill Handbooks. New York, NY: McGraw-Hill. hlm. no. unspecified. ISBN 9780070491472. Diakses tanggal March 8, 2020.[halaman dibutuhkan]
- Lacombe, P.; Baroux, B. & Béranger, G. (1990). Les aciers inoxydables [Stainless Steels] (dalam bahasa Prancis). Paris, FR: Ed. de physique. hlm. no. unspecified. ISBN 9780868831428. Diakses tanggal March 8, 2020.[halaman dibutuhkan] An editor has noted the appearance of relevant material in Chapters 14 and 15, but absent a page number, this claim cannot be confirmed.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Baja nirkarat.
Lihat entri baja nirkarat di kamus bebas Wiktionary.