Tanjung Maleas
Tanjung Maleas (bahasa Yunani: Ακρωτήριον Μαλέας, sebutan sehari-hari: "Καβομαλιάς", Cavomalias) adalah semenanjung dan tanjung di tengggara Peloponnesia di Yunani. Untuk membedakannya dari tanjungnya, semenanjungnya kadang disebut semenanjung "Epidavros Limira", nama tersebut berasal dari nama kota kuno di sana. Maleas memisahkan Teluk Lakonia di barat dengan Laut Aigea di timur. Maleas adalah titik kedua terjauh paling selatan di daratan utama Yunani setelah Tanjung Matapan. Maleas pernah memiliki mercusuar terbesar di Mediterania. Laut di sekitar Maleas sulit dijelajahi dan banyak terjadi badai berbahaya di sana.
Pada masa Yunani kuno, tempat itu adalah pelabuhan yang ramai dan merupakan salah satu rute penting pelayaran dari Mediterania timur laut ke barat. Cuaca di Maleas sejak dulu dikenal berbahaya, seperti diceritakan dalam karya sastra Yunani kuno, Odisseia. Homeros menceritakan bahwa Odisseus, dalam perjalanan pulangnya ke Ithaka, pernah melalui Maleas dan kapalnya terombang-ambing terbawa angin yang sangat kuat.
Tanjung Maleas tidak lagi menjadi tempat yang terlalu penting semenjak dibukanya Kanal Korintos, yang memudahkan kapal-kapal untuk melewati Peloponnesia. Namun Tanjung Maleas tetap banyak didatangi karena Kanal Korintus hanya mampu dilewati oleh kapal dengan panjang kurang dari 21 meter.
Pada Perang Dunia II, Jerman membangun menara militer di Tanjung Maleas untuk tujuan pertahanan dan penjagaan. Namun pembangun tersebut terhenti pada tahun 1944 seiring kekalahan Jerman.
Tanjung Maleas termasuk dalam prefektur Lakonia. Munisipalitas Vatika (bahasa Yunani: Βάτικα) terletak di sebelah selatan semenanjungnya, dengan Neapoli sebagai kota terbesarnya. Di bagian barat semenanjung Maleas ada pulau Elafonissos
Pranala luar
sunting- (Inggris) (Yunani) Situs web resmi Diarsipkan 2012-06-18 di Wayback Machine.