Benteng VOC (Jepara)
Benteng VOC Jepara, juga dikenal sebagai Fort Japara XVI dan Loji Gunung,[1][2] adalah sebuah benteng peninggalan VOC yang berada di Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Benteng ini merupakan bagian dari kawasan yang terdiri dari benteng itu sendiri, kompleks permakaman (yang diantaranya adalah Taman Makam Pahlawan Giri Dharma), dan stebuah hutan buah.[3] Benteng ini diperkirakan berdiri pada abad ke-17 dan ditinggalkan pada awal abad ke-18 karena faktor keamanan.[3]
Benteng VOC Jepara | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |
Cagar budaya Indonesia | |
Kategori | Bangunan |
Pemilik | Pemerintah Kabupaten Jepara |
Pengelola |
|
Koordinat | 6°35′10″S 110°40′00″E / 6.586004°S 110.666597°E |
Pada September 2013, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta melakukan pemugaran dan perawatan terhadap benteng ini setelah sebuah longsor terjadi di awal tahun.[4] Penataan terhadap benteng ini dilakukan setiap tahunnya oleh Pemerintah Kabupaten Jepara sejak tahun 2014, yang setidaknya masih dilakukan pada 2019.[3][5]
Lokasi
Secara administratif, benteng ini berada di Dusun Ujungbatu, Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Letaknya di atas sebuah bukit yang dinamakan Bukit Danareja atau Bukit Jepara, dengan ketinggian 35,05 mdpl. Jaraknya sekitar 0,5 km ke arah utara dari pusat Kecamatan Jepara.[6]
Sejarah
Tidak diketahui dengan pasti kapan benteng ini didirikan. Menurut penuturan warga setempat, diperkirakan benteng ini awalnya didirikan oleh Imperium Portugal, tetapi tidak sempat selesai. Pembangunannya kemudian dilanjutkan oleh Belanda.[7]
Catatan sejarah menunjukkan bahwa benteng ini pernah digunakan pada abad ke-17, ketika kantor dagang VOC didirikan di sana pada 1613. VOC mendirikannya di Jepara karena kantornya yang ada di Gresik selalu mendapat gangguan dari para pedagang Islam yang tinggal disana yang menentang sistem monopoli VOC.[8]
Pada 1615, Sultan Agung dari Mataram memberikan izin kepada VOC untuk mendirikan loji sebagai kantor pewakilan dagang di Jepara. Loji itu selesai dibangun pada tahun 1618.[8] Sumber lain mengatakan bahwa lojinya didirkan pada tahun 1651.[9]
Ketika Pemberontakan Trunajaya meletus, Letnan VOC Martinus van Ingen membuat peta daerah Jepara dan merencanakan penempatan 100 infanteri di Benteng VOC Jepara. Penguasa Jepara saat itu, Ngabehi Wangsadipa, memberi VOC lima pucuk meriam, yang salah satunya dipasang di benteng itu.[10] Konon, pasukan Trunajaya berkali-kali menyerang benteng, yang selalu berakhir gagal.[10]
Sumber lainnya mengatakan bahwa sebuah konsesi dalam bentuk sewa diberikan Amangkurat II kepada VOC untuk mendirikan benteng disana pada tahun 1680-an sebagai imbalan atas usaha VOC dalam menumpas Pemberontakan Trunajaya. Benteng ini menjadi pusat perdagangannya VOC di pantai utara Jawa.[11]
Benteng ini kemudian ditinggalkan pada 1697, saat Semarang mulai menggantikan Jepara sebagai pusat perdangangan. Alasannya adalah karena pelabuhan Jepara mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh sedimentasi lumpur yang dibawa oleh arus sungai dan binatang-binatang karang yang semakin berkembang. VOC juga mempertimbangkan keunggulan pelabuhan Semarang yang memiliki akses ke pedalaman Mataram. Pada 1707, VOC secara resmi memindahkan pusat kekuasaannya dari Jepara ke Semarang. Hal itu didasarkan pada perjanjian tanggal 31 Oktober 1707 antara VOC dengan Pakubuwana I selaku raja Kesultanan Mataram.[12]
Galeri
-
Peta objek benteng dan bukit Jepara pada tahun 1719
-
Denah benteng pada tahun 1709
Referensi
- ^ "Benteng VOC - Fort Japara". Tourism Information Center (TIC) Jepara.
- ^ Data Obyek Daya Tarik Wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara
- ^ a b c Mustofa, Ali, ed. (2018-02-06). "Lokasi Penyerahan Pantai Utara Jawa kepada VOC". Radar Kudus - JawaPos.com. Diakses tanggal 2021-05-16.
- ^ Oliez, Muhammad (2013-09-17). "Pemugaran Benteng VOC libatkan ahli arkeologi". SINDOnews. Diakses tanggal 2021-05-16.
- ^ Mustofa, Ali, ed. (2019-09-16). "Usai Penataan Gardu Pandang Benteng VOC, Lanjut Penataan Taman". Radar Kudus - JawaPos.com. Diakses tanggal 2021-05-16.
- ^ "Benteng VOC Jepara". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.
- ^ Indrahti 2010, hlm. 3.
- ^ a b Supriyono 2013, hlm. 35-36.
- ^ Abbas 1997, hlm. 16.
- ^ a b Abbas 1994, hlm. 17.
- ^ Supriyono 2013, hlm. 36.
- ^ Supriyono 2013, hlm. 37.
Daftar pustaka
- Abbas, N. (1994). "Kajian Tentang Rancang Bangun Benteng Kompeni di Jepara". Berkala Arkeologi. 14 (1). doi:10.30883/jba.v14i1.626. ISSN 2548-7132.
- Indrahti, S. (2010). "Potensi Kebaharian Jepara Sebagai Satu Landasan Mewujudkan Model Revitalisasi Kota Pelabuhan". Citra Leka dan Sabda.
- Supriyono, A. (2013). "Tinjauan Historis Jepara Sebagai Kerajaan Maritim Dan Kota Pelabuhan". Paramita: Historical Studies Journal (dalam bahasa Inggris). 23 (1). doi:10.15294/paramita.v23i1.2494. ISSN 2407-5825.