Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
SEKILAS YGDI Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia (YGDI) didirikan oleh Perhimpunan Pasien Dialisis dan Transplantasi (PERDIATRIN) pada tanggal 25 Mei 1983. Tujuannya adalah untuk meringankan beban penderita gagal ginjal kronis serta meningkatkan kualitas hidup dari para penderita [[gagal ginjal]] tersebut dan membantu Pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1987 atas bantuan Presiden Republik Indonesia dan SKEP KASAU, YGDI mendirikan pusat dialysis pertama di atas lahan pinjaman di sisi Rumah Sakit Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma. Klinik Dialysis tersebut yang kemudian diberi nama sesuai dengan nama pendiri YGDI merupakan Dialysis Center di luar rumah sakit pertama di Indonesia. Klinik kedua yang berlokasi di Jatiwaringin dioperasikan pada bulan Mei 2005 guna menampung pasien - pasien yang tidak dapat dilayani di Halim karena keterbatasan kapasitas. Hal ini disebabkan banyaknya pasien yang ingin mendapatkan pelayanan di tempat kami karena faktor biaya yang terjangkau (tarif sosial) dan pelayanan yang baik. YGDI, sejak pendiriannya telah berkomitmen untuk membantu meringankan beban penderita dengan menyediakan pelayanan cuci darah yang relatif terjangkau. YGDI tidak pernah menghentikan tindakan cuci darah seorang penderita hanya karena yang bersangkutan tidak dapat membayar. Penderita dapat tetap melakukan terapi cuci darah dan melakukan pembayaran secara mencicil sesuai dengan kemampuan. Adakalanya usia piutang pasien mencapai tahunan dengan jumlah piutang mencapai jutaan rupiah dan kemudian karena yang bersangkutan meninggal dunia, YGDI dengan pertimbangan kemanusiaan menghapus piutang tersebut.