Kemilau Cinta Kamila 2: Berkah Ramadan

seri televisi Indonesia tahun 2010

Kemilau Cinta Kamila 2 Berkah Ramadan adalah musim kedua dari sinetron Kemilau Cinta Kamila yang ditayangkan di RCTI dengan jumlah 111 epidode.[1]

Kemilau Cinta Kamila 2: Berkah Ramadan
Berkas:Kemilau Cinta Kamila 2.jpg
Poster Kemilau Cinta Kamila 2 Berkah Ramadan
Jmlh. episode111
Produksi
Durasi60 menit
Rilis asli
Rilis3 Agustus (2010-08-03) –
16 Oktober 2010 (2010-10-16)

Sinopsis

Kamila senang sekali akhirnya bisa mengandung anaknya Fadil. Karena sebelumnya Fadil dinyatakan infertile, Kamila pun diam-diam memeriksakan kondisinya ke rumah sakit bersama Nek Suci secara diam-diam.

Di rumah sakit, dokter mengatakan kalau Kamila benar-benar hamil, namun embrio di dalam rahimnya sangat lemah dan berpotensi mengalami keguguran dalam trimester pertama. Di satu sisi Kamila sangat senang akan berita kehamilannya, tetapi di sisi lain ia juga tidak berani mengatakan kondisinya pada Fadil dan keluarganya, karena takut mereka kecewa. Fadil mendapatkan tugas untuk seminar di Puncak untuk beberapa hari, karena Kamila sedang hamil dan takut kenapa-napa akhirnya Fadil memutuskan untuk pergi seminar sendiri tanpa Kamila dan Kaffa. Tiba-tiba, saat Kamila ingin menidurkan Kaffa badan Kaffa panas tinggi dan Kamila bingung dia takut kenapa-napa dengan Kaffa. Saat Fadil sedang mengerjakan tugas seminarnya tiba-tiba Fadil teringat pada Kaffa dan Kamila, Fadil pun langsung menelpon kamila, betapa terkejut Fadil saat Kamila bilang kalo badan Kaffa panas lagi. Tanpa pikir panjang Fadil langsung memutuskan untuk kembali ke Jakarta malam itu juga walau hari sudah sangat larut, saat di tengah jalan mobil Fadil tiba-tiba mogok dan dia keluar untuk mencari tumpangan namun karna hari sudah malam dan di jalan pun sepi akhirnya Fadil jalan kaki. Saat Fadil sedang jalan ada pengendara motor yang melintas, Fadil pun meminjam motornya tiba-tiba motor yang di kendarainya oleng dan menabrak pembatas jembatan Fadil pun tercebur dalam sungai.

Di keluarga Reinaldy, ada telepon ternyata dari kantor polisi yang mengabarkan kalau Fadil mengalami kecelakaan saat ia ingin pulang. Malam itu juga Tama, Taufan dan Kamila langsung pergi untuk melihat, tetapi saat tiba di sana betapa sedihnya Kamila saat tahu kalau Fadil tercebur dalam sungai dan tidak ditemukan oleh tim SAR. Kamila tidak bisa mempercayainya, akhirnya Kamila ikut mencari Fadil di sungai malam itu juga Tama tidak bisa melarangnya akhirnya Taufan ikut mencebur untuk membantu Kamila karna hari sudah larut akhirnya pencarian di hentikan dan Kamila pingsan. Beberapa hari di lakukan pencarian Fadil tidak ditemukan dan tim SAR mengatakan kalau Fadil telah meninggal namun Kamila dan Ambar tidak mempercayainya apalagi mayat Fadil tidak ditemukan, tetapi Kamila pun tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya.

Pagi hari Kamila sedang di kamar mandi dan Kaffa menangis, Ambar memanggil-manggil Kamila karan terburu-buru Kamila terjatuh. Saat Kamila keluar dari kamar mandi Ambar melihat Kamila mengeluarkan darah, akhirnya Taufan membawa Kamila ke rumah sakit. Taufan terkejut saat mengetahui kalau Kamila hamil namun karna Kamila meminta Taufan untuk tidak memberi tahu keluarga Reinaldy. Taufan meminta Kamila untuk tetap tenang menjaga kehamilannya, karena itu adalah satu-satunya peninggalan Fadil. Dan Taufan menawarkan diri tuk mencari Fadil.

Sementara itu di suatu tempat, ternyata Fadil selamat namun dalam kondisi luka dan lemah. Saat Fadil jalan mencari bantuan ia bertemu seorang supir truk dan Fadil di bawa ke rumah orang tersebut untuk di obati. Dalam igaunya, Fadil menyebutkan nama "mila". Karna tidak ditemukan identitas satu pun dari Fadil orang tersebut bersama istrinya hanya bisa diam dan menunggu sampai Fadil sadar. Setelah sadar Fadil memberikan nomor telepon rumahnya dan orang tersebut mencoba menghubungi ke rumah Fadil namun namun karna gangguan komunikasi orang tersebut tidak sempat memberitahu alamat rumahnya pada Kamila.

Saat fadil belum di ketahui kebaradaanya Kaffa di ponis menderita Leukemia, Edo yang masih sangat mencintai Kamila cemburu terhadap kedekatan Kamila dengan Taufan setelah hilangnya Fadil. Edo membujuk Kamila untuk menikahinya. Kamila tentu saja menolak. Niat Edo tuk menikahi Kamila semakin menggebu setelah mengetahui kalau Kaffa divonis Leukemia. Di mana salah satu jalan untuk mengobatinya adalah Kamila dan Edo memiliki anak lagi, dan mendonorkan darah anak itu pada Kaffa. Mendengar ucapan dokter itu Kamila pun sangat shock. Namun Kamila bilang: aku gak bisa menikahi kamu, Edo! Aku gak bisa! Edo kesal dan bertanya apa alasannya: dan Kamila pun akhirnya mengakui di depan semua orang: AKU SEDANG HAMIL! AKU MENGANDUNG ANAK KAK FADIL! Seluruh anggota keluargapun sangat terkejut mendengarnya.

Ucapan Kamila tentu saja menimbulkan tanda tanya besar, karena bagaimana mungkin Kamila sedang mengandung sedangkan Fadil sudah meninggal. Dengan provokasi dari Indy dan Edo, seluruh anggota keluarga menyangka Kamila berselingkuh dengan pria lain padahal Fadil belum dinyatakan 40 hari meninggal. Ambar pun sangat berang dan mengusir Kamila dari rumah. Taufan yang mengetahui akan kehamilan Kamila tidak bisa menolong Kamila karna dirinya sedang mencari Fadil berdasarkan nomor telepon yang menelpon waktu itu. Saat taufan pulang dia kaget mengetahui kalau Kamila telah di usir oleh Ambar dan Indy, Tama juga marah pada Ambar kerna telah mengusir Kamila dari rumah. Taufan memberitahu pada Ambar, Tama dan semuanya Kalau Kamila emang benar sedang mengandung anak Fadil dan Fadil pun telah mengetahui hal itu namun karna kandungannya yang lemah maka Fadil dan Kamila belum mangatakan pada keluarga Reinaldy.

Kamila pergi ke rumahnya dan Fadil namun karna Kamila merasa kurang aman akhirnya Kamila memutuskan untuk pergi sementara waktu ke rumah Laras. Akhirnya Fadil sudah sadar dan dia meminta orang yang menolongnya untuk mengantarkannya pulang. Saat tiba di rumah Fadil pingsan lagi dan semua keluarga langsung membawa Fadil ke rumah sakit, Taufan masih berusaha mencari kebaradaan Kamila mulai dari rumah Kamila dan Fadil sampai rumah eyang Tini namun Taufan tidak menemukan Kamila. Alena pun tidak tahu keberadaan Kamila, tidak sengaja Taufan membuntuti Laras dan menurutnya pasti Kamila bersama Laras karna hanya Laras satu-satunya tempat Kamila bersembunyi.

Saat Fadil sadar dia mencari Kamila namun Ambar mengatakan kalau Kamila telah meninggalkannya, namun karna Taufan tahu kalau Fadil sangat membutuhkan Kamila Taufan membawa Kamila menjenguk Fadil secara diam-diam tanpa sepengetahuan Ambar namun akhirnya ketahuan juga.

Fadil telah sembuh namun Fadil sedih saat tahu kalau Kaffa menderita Leukemia, Fadil dan Kamila tidak bisa membantu Kaffa begitu juga dengan keluarga hanya Edo yang dapat menolong Kaffa. Akhirnya Edo mau menolong Kafa setelah Kamila dan Fadil memohon padanya, tetapi dengan imbalan Kaffa harus tinggal dengan Edo selamanya demi kesembuhan Kaffa Kamila dan Fadil merelakan Kaffa di asuh oleh Edo. Karna rasa kangennya pada Kaffa Kamila sampai sakit dan itu berpengaruh pada kandungannya, apalagi selama Kaffa bersama Edo, Kamila dan Fadil sulit untuk bisa bersama Kaffa.

Saat Edo membawa kaffa pergi jalan-jalan, mereka mengalami kecelakaan dan mengakibatkan Kaffa hilang dan Edo buta, sakitnya kamila bertambah saat tahu Kaffa hilang bahkan Kamila sampai depresi dan Kamila juga tidak peduli pada kandungannya. Dengan sabarnya Fadil mengurusi Kamila, sampai-sampai Kamila tidak sengaja mencakar wajah Fadil.

Akhirnya fadil dapat menemukan kaffa namun saat Fadil meminta Ana untuk mengantarkan akta kelahiran Kamila, Kamila memergoki Ana dan akhirnya Kamila yang mengantarkannya namun di tengah jalan Kamila mengalami pendarahan dan di bawa supir taksi untuk menemui fadil. Karna Fadil harus membawa Kamila kerumah sakit akhirnya niat Fadil untuk membawa Kafa kembali tidak terjadi. Martha dan Indy ingin mengembalikan bayi yang di adopsi untuk menggantikan Kaffa ke panti asuhan, di sana mereka melihat Kaffa akhirnya Kaffa di ambil oleh Martha.

Di rumah sakit Kamila mengalami pendarahan dan keguguran lagi, tetapi untung saja Kamila mengandung anak kembar jadi hanya satu embrio yang ke guguran walau sedih Kamila tetap bersyukur karna dia masih memiliki anak Fadil. Saat Fadil kembali ke panti asuhan untuk menjemput Kaffa, kaffa telah di bawa Edo dan Martha.

Untuk melupakan Kaffa Kamila menyibukkan diri dengan memperhatikan kandungannya dan mulai bekerja di perusahaan milik Haris, Edo dan indy membawa kabur Kaffa ke Villa Edo di puncak. Saat fadil, Kamila dan Taufan ingin mengambil Kaffa dari tangan indy, Edo jatuh dan menghilang.

Hari pertama Ramadan keluarga Reinaldi dapat berkumpul kembali, walau Indy sedikit sedih karna Edo hilang dan tidak ditemukan di hutan. Kamila mengalami masalah lagi soal kandungannya, di kandungan Kamila ada kista dan harus di angkat namun Kamila tidak ingin melakukannya karna dia tidak mau kehilangan anaknya dari Fadil.

Taufan difitnah Andara telah memperkosanya, dan akhirnya Taufan di penjara namun Alena berusaha untuk mengeluarkan Taufan dari penjara. Saat Taufan di penjara, Taufan sempat sakit dan Alena mengetahui ternyata ginjal Taufan hanya satu dan Taufan lah yang telah mendonorkan ginjalnya untuk Haris tetapi Taufan meminta Alena untuk menyembunyikannya dari semua orang termasuk Fadil dan Kamila. Alena menderita kanker getah bening dan tak seorang pun mengetahuinya, saat Alena sedang cek up dia bertemu Fadil dan Kamila Yang sedang memeriksaan kandungan Kamila tidak sengaja obat Kamila dan Alena tertukar dan dari situ Fadil dan Kamila mengetahui akan penyakit Alena. Mereka memberitahu Taufan akan hal ini namun Alena tidak ingin Taufan mengasihaninya tetapi Taufan tetap selalu ada untuk Alena.

Saat di taman Alena menulis 5 hal yang ingin dia lakukan sebelum ia meninggal dan salah satunya menikah dengan Taufan dan bertemu dengn orang tua kandungnya. Saat Alena ingin cek up alena bertemu dengan Edo yang sedang konsultasi soal tanda lahirnya yang dia buang. Alena pingsan namun Alena sempat merekam pembicaraan Edo tetapi Edo menghapusnya, belum sempat mengatakan kebenarannya pada Kamila Alena drop lagi.

Taufan sedih mengetahui kalau Alena drop dan sebelum Taufan mewujudkan impian Alena yaitu menikahi Alena namun belum sempat Taufan menikahi Alena, Alena meninggal. Taufan sedih bahkan dia merasa tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Edo menyamar menjadi orang lain yaitu Andreas semua orang mempercayai kalau itu bukan Edo melainkan Andreas namun Kamila tidak percaya karna kebiasaan hanya kamila yang mengetahuinya. Karna hal itu Fadil sedikit cemburu pada Andreas namun Taufan menasihati Fadil dan mau membantu Fadil untuk mencari tahu kebenarannya. Karna Edo suka meneror Kamila akhirnya Fadil memutuskan untuk keluar dari rumah dan tinggal di rumahnya sendiri,Ambar melarangnya dan mengancam Fadil. Namun Fadil dan Kamila tetap pergi dan Fadil pun mengembalikan klinik yang selama ini menjadi mata pencariannya. Fadil bekerja sebagai dokter jaga di rumah sakit Laras dan Kamila tetap bekerja di perusahaan Haris. Fadil di pukul oleh orang bayaran Edo, saat Kamila ingin menjemput Fadil untuk pulang Kamila mengalami pendarahan lagi dan akhirnya Kamila harus merelakan anaknya.

Kebohongan Edo akhirnya terbongkar, dan Edo di usir oleh Martha. Fadil menderita gagal ginjal dan Taufan tidak bisa menolongnya karna ginjalnya telah di berikan pada Haris saat Ambar mengetahui akan hal ini dia marah. Kamila ingin mendonorkan ginjalnya pada Fadil kecocokannya hanya 45%, akhirnya Edo mendonorkan ginjalnya pada Fadil sebagi tanda maafnya telah merusak rumah tangga Fadil, awalnya Fadil tidak mau namun karna kondisinya yang semakin buruk akhirnya terjadi juga.

Beberapa bulan kemudian Fadil mendapatkan tugas praktik ke luar kota dari kampusnya, saat Fadil ingin pergi Kamila harus mengurus perusahaan Haris yang sedang berbulan madu. Namun Tini menyuruh Kamila untuk ikut menemani Fadil. Beberapa hari kemudian Edo menyusul Fadil dan Kamila, karna tahu Edo menyusul Kamila Indy juga ikut menyusul. Kehadiran Indy dan Edo merusak semuanya mereka membuat Fadil dan Kamila di benci oleh warga kampong. Malam hari, Kaffa demam tinggi, sampai pagi. Taufan dan Ambar datng menjemput Edo dan Indy, saat ingin pamit demam Kaffa kambuh lagi karna Kaffa tidak biasa dengan udara dingin. Akhirnya Kamila dan Kaffa ikut pulang Taufan ke Jakarta, setelah Kamila pulang Fadil mengalami masalah yaitu Pak Lurah meninggal terkena serangan jantung dan meninggal. Fadil di usir dari kampong atas kematian Pak Lurah, Fadil depresi dan ingin keluar dari kampusnya. Taufan dan Kamila mencari Fadil ternyata Fadil di klinik, ternyata Pak Lurah itu saudara Laras dan Ibunya Laras ingin memenjarakan Fadil.

Setelah semua masalah selesai akhirnya Ambar dan Tama mengajak semua keluarga Reinaldy liburan ke Villa mereka di puncak, saat liburan Edo datang dan bertengkar dengan Taufan dan Edo mendorong kereta bayi Kaffa sampai ke jalan raya untung saja Kamila cepat hingga Kaffa tidak kenapa-napa namun Kamila mengalami kelumpuhan sementara pada ke dua tangannya. Berbagai pengobatan Kamila jalani, Edo menawarkan Kamila untuk pengobatan alternatife.

Di tempat pengobatan alternative, pemilik pemandian air panas tempat Kamila berobat ternyata milik Andara yang waktu itu memfitnah Taufan. Andara mengira Fadil adalah Taufan dan Andara sering memberikan bingkisan pada Fadil yang menyebabkan Kamila cemburu dan marah besar. Sampai-sampai Fadil harus meminta alamat Andara pada pegawainya, karna tidak di kasih Fadil dan Taufan menemui Edo untuk meminta nomor hp Andara. Akhirnya terungkap semua dan Kamila bisa memaafkan Fadil, di tengah kelumpuhannya Kamila hamil anak Fadil.

Pemeran

Pemeran Peran
Asmirandah Kamila Regina Putri
Jonas Rivanno Fadil Renaldi
Taufan Renaldi
Mischa Chandrawinata Edoardo Putra\Edo
Andreas (palsu)
Raya Kohandi Gisella Indi
Eva Anindhita Andara
Tika Putri Livia
Alena Harisya Putri
Putri Anne Mariana Anantha
Marini Zumarnis Farah Wijaya/Farawati
Adjie Pangestu Harris Wijaya
Cut Keke Laras
Cut Sarra Eva
Nunu Datau Ambar Pratama Reinaldi
Rico Tampatty Tama Reinaldi
Mieke Wijaya Tini Sudibyo
Debby Cynthia Dewi Martha
Dhini Aminarti Alya
Cut Tari Tari
Minati Atmanegara Maharani
Nani Wijaya Nenek Suci
Lucky Alamsyah Dokter Effendi
Rayn Wijaya Jodi
Lorenzo Abraham Robert
Bobby Joseph Andreas (asli)

Referensi

Pranala luar