Gempa bumi Laut Flores 2021
Artikel ini mendokumentasikan suatu bencana terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai bencana ini untuk semua bidang. |
Gempa bumi Flores 2021 adalah gempa dengan magnitudo 7.4 yang terjadi pada 14 Desember 2021 pukul 11.20 WITA di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur. Gempa ini sempat memicu peringatan dini tsunami untuk wilayah pesisir sekitar Laut Flores.[4] Gempa menyebabkan setidaknya 346 rumah rusak hingga Selasa (14/12/2021) pukul 22.15 WIB [5]
Waktu UTC | 2021-12-14 03:20:23 |
---|---|
ISC | |
USGS-ANSS | ComCat |
Tanggal setempat | 14 Desember 2021 |
Waktu setempat | 11.20.23 WITA |
Kekuatan | 7.4 Mw (BMKG) 7.3 Mw (USGS) |
Kedalaman | 10.0 km (18.4 km USGS) |
Episentrum | 7°36′11″S 122°12′00″E / 7.603°S 122.200°E |
Sesar | strike-slip |
Wilayah bencana | Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Selayar |
Intensitas maks. | V (Sedang) (BMKG)[1] VI (Kuat) (USGS)[2] |
Tsunami | Peringatan dikeluarkan, terdeteksi 7 cm [3] |
Gempa awal | 2 |
Gempa susulan | 724 |
Korban | 7 Luka-luka |
Guncangan gempa
Berdasarkan lokasi dan kedalaman hiposenter, maka gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar/ patahan aktif di Laut Flores[6]. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser[7]. Guncangan gempa bumi ini dirasakan terkuat di Pasilambena dengan intensitas IV-V MMI. Kemudian di Maumere, Larantuka, Ruteng, Adonara, Labuan Bajo, Ende, Kepulauan Selayar, Buton, Alor dengan III-IV MMI. Gempa ini juga dirasakan hingga Sumba, Makassar[8] dan Timor Leste.
Tsunami
Gempa bumi ini dinyatakan berpotensi tsunami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sehingga dikeluarkan peringatan dini tsunami[9] untuk wilayah pesisir utara Nusa Tenggara Timur, pesisir selatan Sulawesi Selatan, pesisir selatan Sulawesi Tenggara dan Maluku. Berdasarkan pengamatan muka air laut dari Badan Informasi Geospasial (BIG) Pukul 11.36 WITA terjadi kenaikan 0,07 m di pesisir Marapokot, Kabupaten Nagekeo dan Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur[10]. BMKG mengakhiri peringatan dini Tsunami pada Pukul 13.20 WITA[11].
Dampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar menginformasikan pada hari Kamis, 15 Desember 2021 Pukul 09:00 WIB, Gempa 7,4 berdampak pada korban luka dan material. Data sementara mencatat warga luka ringan 5 jiwa dan luka berat 1 jiwa. Sedangkan kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan rincian 134 unit rusak berat, sisanya rusak ringan. Selain dampak tersebut, BPBD juga mencatat sejumlah fasilitas umum terdampak, antara lain sekolah 3 unit, masjid rusak berat 2, rumah dinas kades rusak berat 1, pelabuhan rakyat 1, balai warga 1, dan gudang rusak ringan 2. [12]
Referensi
- ^ "Peta Guncangan". BMKG. Diakses tanggal 2021-12-14.
- ^ "M 7.3 - 112 km N of Maumere, Indonesia". earthquake.usgs.gov. Diakses tanggal 2021-12-14.
- ^ www.cnnindonesia.com/nasional/20211214110514-20-733781/tsunami-setinggi-7-cm-terdeteksi-di-dua-desa-usai-gempa-ntt-74-m
- ^ KD, Herlina (2021-12-14). "Gempa terkini susulan kembali mengguncang NTT, tidak berpotensi tsunami". kontan.co.id. Diakses tanggal 2021-12-14.
- ^ Upadte Gempa NTT dan Dampak Kerusakannya
- ^ BMKG: Gempa M 7,4 Larantuka akibat Patahan Aktif di Laut Flores
- ^ Gempa NTT Disebabkan Sesar Geser
- ^ Gempa M 7,4 di Larantuka Terasa hingga Makassar, Warga Berhamburan
- ^ BMKG sampaikan peringatan tsunami di Sulawesi, NTT, NTB, Maluku
- ^ Tsunami Setinggi 7 Cm Terdeteksi di Dua Desa Usai Gempa NTT 7,4 M
- ^ BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Gempa NTT
- ^ https://www.facebook.com/1188787163/posts/10227098666751085/?app=fbl