INKA GEA

Mobil Indonesia
Revisi sejak 28 Januari 2009 03.09 oleh 203.130.216.45 (bicara) (←Membuat halaman berisi ''''GEA''' Adalah merek mobil Indonesia yang dibuat oleh PT INKA (Industri Kereta Api), GEA merupakan singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif,GEA sendiri memiliki sp...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

GEA Adalah merek mobil Indonesia yang dibuat oleh PT INKA (Industri Kereta Api), GEA merupakan singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif,GEA sendiri memiliki spesifikasi mesin berkapasitas 650 cc (bandingkan dengan Daihatsu Ceria yang punya kapasitas 800 cc). Mesinnya bekerjasama dengan BPPT, GEA mampu dipacu sampai dengan kecepatan 85 km/jam.

Sejarah

Upaya industri dalam negeri untuk bisa memproduksi mobil sendiri belum berhenti. PT INKA yang selama ini dikenal sebagai pembuat gerbong kereta, juga beranjak kesana. Terakhir, mereka telah menguji coba mobil yang bertenaga 600 cc.

"GEA sudah diuji coba sejauh 10.000 km. Hasilnya, cukup memuaskan." Demikian disebutkan Kepala Humas PT INKA Fathoer Rosyid.

Menurut Fathoer, mobil yang dikembangkan INKA tersebut adalah generasi kedua dari Mobil Kancil yang dulu juga pernah dilansir ke publik.

Seperti diketahui, beberapa tahun lalu, PT INKA menjadi partner perakitan kendaraan milik PT Kurnia Abadi Niaga Citra Indah Lestari yang diberi nama Kancil.

Mobil tersebut sempat diposisikan sebagai bakal pengganti angkutan jarak pendek dalam kota, Bajaj. Namun pada praktiknya, Kancil tidak mendapat tanggapan yang cukup baik dari pemkot Jakarta ataupun masyarakat.

“Kalau kancil dulu hanya 450 cc. Maka mobil yang generasi kedua ini kapasitas mesinnya lebih besar. Sudah 600 cc. Selain itu, desain dan ruang bagian dalamnya juga lebih luas dari Kancil,” ujar Fathoer menjelaskan.

Bila nantinya sudah resmi dipasarkan, PT INKA memperkirakan harga jualnya berkisar antara Rp 45 sampai degan Rp 50 juta.

Untuk mobil barunya kali ini, PT INKA memberi nama GEA yang merupakan akronim dari Gulirkan Energi Alternatif.

Maksud penamaan tersebut adalah semangat untuk menggunakan energi alternatif terkait dengan ancaman krisis energi. Karena itu, pada GEA juga akan disediakan opsi untuk bisa menggunakan bahan bakar gas.

Jika tak ada aral melintang, PT INKA berharap bisa meluncurkan GEA pada tahun 2009. Pasar pertama yang disasar adalah para pemilik angkutan umum, tapi tak tertutup juga jika diperuntukkan sebagai kendaraan pribadi.

Namun untuk sampai pada proses tersebut PT INKA masih menunggu rekomendasi dari BPPT sebagai otoritas pertama soal kelaikan jalan.

Sejauh ini, hasil uji coba telah diserahkan ke BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknoogi). Jika BPPT memberi sinyal setuju dan departemen perhubungan juga menyatakan hal yang sama, barulah GEA akan dipasarkan secara umum.