Tuhan

Sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahapengasih, Penyayang, dsb
Revisi sejak 10 Februari 2009 09.56 oleh 118.136.34.229 (bicara) (←Membatalkan revisi 2010996 oleh Nuraji (Bicara))

Ketuhanan...Bab masalah nama Tuhan itu berasal dari ciptaan manusia ini.Disebabkan manusia menciptakan kata itu karena menurut bahasa dan kepercayaannya tiap2 manusia itu sendiri.Yang menciptakan nama 'Allah' adalah orang arab yang artinya"yang disembah".Kalau dijawa disebut *Pangeran"yang artinya yang diikuti/dikawulani/dihambai,kalau bahasa indonesia 'Tuhan'yang artinya 'tuan' atau 'de heer' yaitu 'majikan(juragan).

Akan tetapi nama Tuhan(Allah) itu bukan nama "eigennaam' seperti halnya kayak nama sisuta,si B,dan lain2nya,tetapi dari penulisannya saja memakai huruf besar dan kadang2 sebagai tatakrama ditambahi kata "Gusti"(jawa),akan tetapi bila ada yang punya paham sebenarnya "Tuhan itu tidak ada karna hanya nama ciptaan manusia saja".Itu tidak benar/salah..Sebab apapun yang disebut,dinamai Itu sudah dapat dipastikan ADA.
Bab ada atau tidaknya itu tidak tergantung dari nama bikinan atau nama eigennaam,juga tidak tergantung ketemu atau tidak ketemu dalam mencarinya.Contoh dari yang kasar sampai dengan yang alus yaitu baksil itu jelas adanya?Akan tetapi bisanya kita yakin ada kalau kita bisa melihat sendiri dengan alat yang dinamai miscroskop..Atom itu juga ada?Tetapi lebih halus daripada baksil.Dan untuk menyakinkan adanya atom,kita tidak perlu menggunakan miscroskop akan tetapi dengan alat lainnya yang bisa memisahkan si atom dari barang yang tidak ada atomnya.Warna merah itu jelas ada?Tetapi dilihat dengan miscroskop atau alat lainnya pun dengan cara apapun tetap tidak bisa,kecuali bisanya cuma ketemu dengan barangnya yang ketempelan warna merah seperti halnya bunga wori-wari.Rasa pedas itu jelas ada?Tetapi untuk membuktikannya bukan dengan alat miscroskop atau alat pemisah lainnya,tetapi tetap saja harus bertemu dengan barangnya seperti halnya cabe.Hari minggu itu jelas ada?Tetapi gimana kita bisa bertemu dengan hari minggu tadi?Ini hal yang lebih halus lagi daripada warna merah atau rasa pedas tadi?Kita bisa yakin kalau ketemu hari minggu itu tidak dengan cara bertemu seperti kita melihat warna merah atau ketemu cabe tadi,akan tetapi bila kita melihat kantor2 tutup,sekolah2 libur,orang2 nyantai dirumah2 atau tempat2 wisata ramai..Dan kita baru ingat kalau hari ini adalah hari minggu..Begitulah kita membuktikan sesuatu yang nyata maupun tidak..