Aoi Bungaku
serial anime
Aoi Bungaku (Jepang: 青い文学) adalah serial televisi anime dua belas episode yang merupakan adaptasi dari enam cerita klasik sastra Jepang. Desain karakternya dibuat oleh seniman manga Takeshi Obata (episode 1–4, 7–8), Tite Kubo (5–6, 11, 12), dan Takeshi Konomi (9–10).[1]
Aoi Bungaku | |
青い文学シリーズ | |
---|---|
Seri anime | |
Sutradara |
|
Skenario |
|
Musik |
|
Studio | Madhouse |
Saluran asli | Nippon TV |
Tayang | 11 Oktober 2009 – 27 Desember 2009 |
Episode | 12 |
Pranala luar
- Situs web resmi anime (dalam bahasa Jepang)
- Aoi Bungaku (anime) di ensiklopedia Anime News Network (dalam bahasa Inggris)
Referensi
- ^ "Madhouse's Aoi Bungaku Posts Staff, Cast Lineup". Anime News Network. 22 September 2009. Diakses tanggal 19 Oktober 2016.
Adaptasi cerita
- No Longer Human, oleh Osamu Dazai (episode 1–4): Kehidupan seorang pria dengan perasaan keterasingan diri yang intens terhadap masyarakat dan perasaan "kemanusiaan".
- Sakura no Mori no Mankai no Shita, oleh Ango Sakaguchi (episode 5–6): Seorang bandit hutan menemukan seorang gadis cantik di hutan dan membawanya lalu meminangnya, tetapi istrinya lebih busuk dari seorang bandit tersebut.
- Kokoro, oleh Natsume Soseki (episode 7-8): Seorang pemuda tinggal di Tokyo dan tinggal dengan seorang janda dan putrinya. Ia mengundang teman masa kecilnya untuk tinggal bersamanya, berharap bisa membantunya keluar dari depresi. Ketika temannya jatuh cinta dengan putri janda itu membuat keretakan di antara mereka. Kisah ini diceritakan dua kali dari sudut pandang yang berbeda.
- Run, Melos!, oleh Osamu Dazai (episode 9–10): Seorang penulis menulis drama berdasarkan cerita "Run, Melos!", dan berurusan dengan perasaan pengkhianatan terhadap teman masa kecilnya.
- The Spider's Thread, oleh Ryunosuke Akutagawa (episode 11): Kandata, seorang bandit yang kejam dan jahat dieksekusi dan mendarat di neraka. Satu hal baik yang telah dia lakukan dalam hidupnya adalah tidak membunuh laba-laba yang ia temui di kota. Laba-laba menurunkan seutas benang agar Kandata naik ke surga. Namun, kegembiraannya tidaklah sesuai harapan, ketika ia menyadari bahwa orang lain telah mulai memanjat benang di belakangnya.
- Hell Screen, oleh Ryunosuke Akutagawa (episode 12): Yoshihide, pelukis terhebat di sebuah negeri ditugaskan untuk menggambar karya terbesarnya, sebuah karya yang menggambarkan negeri tersebut di dalam istananya. Di kerajaan itu, Yoshihide tidak melihat apa-apa selain penderitaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk membuat karya terakhirnya sebagai penghormatan kepada negara sebagaimana adanya.