Al Busyra Basnur

Revisi sejak 14 September 2022 05.19 oleh 114.5.146.45 (bicara) (Membalikkan revisi 21647378 oleh Maulana.AN (bicara))

Al Busyra Basnur, S.H., LLM. lahir 20 Juli 1960 di desa Anding, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Ia merupakan putra kedua dari alm. Basyaruddin Syarbaini dan almh. Nurlela Rusyid pendiri dan pimpinan Madrasah di desa Anding, Kabupaten 50 Kota. Saudara kandung perempuannya, El Basna Basnur, meninggal dunia tahun 1988.  

Al Busyra Basnur


Sejak belajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Dangung-Dangung, Payakumbuh, ia mulai menulis di surat kabar daerah. Ketika belajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Bukittinggi, aktifitasnya dalam dunia tulis menulis di media pers semakin meningkat baik di surat kabar maupun majalah yang terbit di Padang, Medan, dan Jakarta. Saat masih duduk di kelas 2 (dua) SMA, ia dipercaya sebagai wartawan surat kabar Haluan yang terbit di Padang.


Selain aktif menulis berita dan laporan pers, ia juga banyak menulis karya sastra seperti puisi, prosa, essay, cerita pendek, cerita bergambar dan cerita bersambung seperti novelet dan novel. Tulisan-tulisan tersebut dimuat di beberapa surat kabar yang terbit di Sumatera Barat. Ketika belajar di SMA, Al Busyra Basnur menjuarai sayembara menulis dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dua tahun berturut-turut yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Barat.


Pada usia yang sangat muda, masih belajar di SMA, Al Busyra Basnur tidak hanya melakukan kegiatan jurnalistik di Sumatera Barat. Ia bahkan tercatat sebagai wartawan pertama Sumatera Barat yang melakukan perjalanan jurnalistik ke Pulau Galang, Kepulauan Riau untuk meliput perkembangnan pengungsi Vietnam di beberapa kamp pengungsi disana. Selain itu, Al Busyra Basnur juga melakukan kegiatan jurnalistik ke beberapa daerah di Indonesia, bahkan ke luar negeri, Singapura dan Malaysia.


Karena minatnya yang sangat besar dalam bidang jurnalistik dan agak lalai dalam mengikuti pelajaran di sekolah, Al Busyra Basnur pernah mendapat surat teguran dan peringatan pertama dari Kepala Sekolah. Surat teguran itu berisi agar tidak melalaikan kegiatan belajar di sekolah ditengah kegiatan kewartawanan yang ia tekuni.


Selain aktif menulis di media pers, Al Busyra Basnur juga anggota group band di SMP dan SMA. Ia bersama anggota group band sekolahnya sering diundang untuk tampil di luar sekolah, seperti di Kabupaten dan Kecamatan.


Al Busyra Basnur juga aktif di berbagai kegiatan organisasi pelajar, mahasiswa, dan pemuda di tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Ia pernah mengikuti program pertukaran pemuda Indonesia-Kanada (Canada-Indonesia Youth Exchange Program) sebagai participant(1984-1985) dan group leader (1986-1987). Al Busyra Basnur pernah dipercaya sebagai Ketua Umum Organisasi Intra Sekolah (OSIS) SMP Negeri Dangung-Dangung, Kabupaten 50 Kota dan Ketua Umum OSIS SMA Negeri 3 Bukittinggi. Ia juga terpilih sebagai King SMA Negeri 3 Bukittinggi, saat masa orientasi sekolah tahun 1977.  


Setelah tamat SMA, Al Busyra Basnur melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum, Universitas Andalas (Unand), Padang. Meskipun orang tuanya berharap menjadi dokter, namun Al Busyra Basnur merasa Fakultas Hukum lebih cocok baginya. Tahun 1984, Al Busyra Basnur yang juga anggota Resimen Mahasiswa di kampusnya terpilih sebagai Mahasiswa Teladan 3, Unand. Tahun 1986, Al Busyra Basnur meraih gelar Sarjana Hukum jurusan Hukum Internasional, dan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Hukum Unand periode itu. Tahun 1996, Al Busyra Basnur menyelesaikan pendidikan Master di bidang Hukum Internasional (LLM) di Santo Tomas University (UST), Manila, Filipina.


Setelah tamat kuliah di Unand, Al Busyra Basnur ditawarkan oleh pimpinan kampus untuk bekerja sebagai dosen di Fakultas Hukum Unand yang disambutnya dengan suka cita karena memang ia mendambakan pekerjaan sebagai dosen. Namun pada saat yang bersamaan, muncul tawaran dari Kementerian Luar Negeri RI untuk merekrut calon-calon diplomat Indonesia di berbagai kampus di Indonesia. Atas rekomendasi pimpinan kampus, meskipun sudah bersiap-siap untuk bekerja sebagai dosen, Al Busyra Basnur mengikuti seleksi calon diplomat Indonesia tersebut dan kemudian dinyatakan lulus. Sejak itu, Al Busyra Basnur berpindah tempat tinggal dari Padang ke Jakarta untuk mengikuti pendidikan diplomat (Sekolah Dinas Luar Negeri – Sekdilu) di Kementerian Luar Negeri RI.  


Sekarang Al Busyra Basnur bertugas sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika berkedudukan di Addis Ababa (mulai 12 Maret 2019). Uni Afrika adalah organisasi 55 negara di benua Afrika yang markas besarnya berkedudukan di Addis Ababa  


Pada tanggal 13 Desember 2019, setelah 9 (Sembilan) bulan bertugas sebagai Duta Besar RI, Al Busyra Basnur menerima penghargaan yang diserahkan oleh State MinisterKebudayaan dan Pariwisata, Ethiopia.


Pada tanggal 8 Februari 2020, Al Busyra Basnur kembali menerima penghargaan dari organisasi pemuda terkemuka Ethiopia, Safe Light. Kedua penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi Duta Besar Al Busyra Basnur yang dinilai besar dan penting dalam kegiatan diplomasi publik (public diplomacy) guna mendorong dan memajukan peran pemuda dan masyarakat dalam meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral Indonesia-Ethiopia.


Pada 1 Agustus 2022, Duta Besar Al Busyra Basnur kembali dianugerahi penghargaan Outstanding Ambassador Award for Youth Development 2022 oleh OYES Global Foundation, sebuah organisasi pemuda terkemuka yang beranggotakan tokoh pemuda dari negara-negara Afrika dan Asia. Pemberian award tersebut diumumkan secara resmi pada Africa Asia Youth Forum (AAYF) yang diselenggarakan OYES Global Foundation di Addis Ababa. Forum dihadiri oleh delegasi dari 40 negara Afrika dan Asia. Award diberikan sebagai penghargaan atas peran dan jasa Duta Besar Al Busyra Basnur yang besar dalam memajukan peran pemuda dalam diplomasi dan pembangunan global, khususnya di Afrika dan Asia.


Sebelum bertugas sebagai Duta Besar RI di Addis Ababa, Al Busyra Basnur adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI (Januari 2018-Februari 2019; Direktur Diplomasi Publik (September 2013-Desember 2017); Konsul Jenderal Republik Indonesia di Houston, Amerika Serikat (2010-2013) dengan wilayah kerja 10 (sepuluh) Negara Bagian yaitu: Texas, New Mexico, Louisiana, Alabama, Mississippi, Georgia, Florida, Tennessee, Arkansas, Oklahoma dan 2 (dua) United States self-governing commonwealths, yaitu U.S. Virgin Island and Puerto Rico (2010 - 2013) ; Asisten Staf Khusus Presiden, Bidang Hubungan Internasional (2005-2010); Kepala Bidang Penerangan Sosial dan Budaya, Kedutaan Besar RI, Roma (1999-2004); Staf Sekretariat Menteri Luar Negeri RI (1996-1999); Staf Bidang Penerangan, Kedutaan Besar RI, Manila (1992-1996); dan Staf Direktorat Penerangan Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI (1988-1992).


Al Busyra Basnur yang menyenangi olah raga Golf ini, juga rutin diundang sebagai naras sumber, menyampaikan ceramah dan kuliah di berbagai perguruan tinggi dan organisasi pemuda di Amerika Serikat, Indonesia dan Ethiopia. Ia juga sering diundang sebagai Guest Speakerpada Youtube channel “The B Siblings”, yang dikelola oleh anak-anak muda di Indonesia.


Tahun 2017, Al Busyra Basnur menerima penghargaan Satyalencana Karya XXX dari pemerintah Indonesia, 30 tahun bertugas di Kementerian Luar Negeri RI. Tahun 2013, ketika menjabat sebagai Konsul Jenderal RI di Houston Amerika Serikat, Walikota Houston memberikan penghargaan dan menetapkan Al Busyra Basnur sebagai Warga Kehormatan Kota Houston karena jasanya dalam meningkatkan hubungan kota Houston dengan Indonesia.


Al Busyra Basnur banyak menulis komentar dan opini. Ratusan tulisannya dimuat dalam surat kabar dan majalah yang terbit di dalam dan luar negeri. Beberapa buku yang pernah ia tulis diantaranya “Untukmu Indonesia, Kumpulan Pemikiran Anak Bangsa”, Editor (2012); “DIPLOMASI PUBLIK, Catatan, Inspirasi dan Harapan” (2018); dan “CATATAN DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA, ETHIOPIA” (2020). Buku yang terakhir diterbitkan dalam 3 (tiga) bahasa, yaitu Indonesia (2020); Inggris, DO WHAT TODO AMBASSADOR (2021); dan Oromo yaitu bahasa di Ethiopia, ITOOPHIYAA, WAAN HOJJACHUU QABDU HOJJADHU AMBAASADARA (2022).


Satu hal menarik, Al Busyra Basnur juga akan menerbitkan sebuah novel (sudah 70 persen selesai) yang berisi perjalanan hidupnya mulai dari masa kecil yang dijalaninya di desa hingga mencapai puncak karir sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP). Novel tersebut ditulis sejak 2006 ketika bertugas di istana Kepresidenan dan sampai sekarang, setelah 16 tahun (2022) novel tersebut masih belum selesai karena kesibukan.


Al Busyra Basnur dan istri, Wenny R. Oemar, B.A., S.H. (juga alumnus Fakultas Hukum Unand) dikaruniai 3 (tiga) orang anak, Vita Alwina Daravonsky Busyra, S.H., MLA (bersuami Taufan Teguh Akbari Ph.D.), Fathie Alwina Sampaguita Busyra, S.I.Kom., M.M. dan Kevin Alwino Tunasrluzon Busyra, S.M., M.I. Kom.  ***

Referensi